Anytime - Bagian 5

9 1 0
                                    

"Jangan kesana, Gez."

"Kenapa?"

"Ada Rayoo. Saya males liatnya."

•••

Mereka berdua sampai di Rumah kediaman Keluarga Gezya. Ranu langsung memarkirkan mobil di garasi paling dalam. Kemudian membiarkan Gezya turun dan masuk lebih dulu.

Saat sudah di dalam Rumah, Ranu bisa melihat jika ruang tengah dan taman di bagian belakang sudah berubah suasana. Terlihat banyak hidangan serta meja makan terisi banyak sekali piring-piring dan sendok garpu yang cantik.

Ranu melirik kearah Gezya. Cewek itu sudah sibuk dengan beberapa cookies buatan Mama dan Bunda yang dua hari lalu dibuat. Gezya sudah tak peduli dengan heels yang tadi di pakai olehnya, sudah di lepas di dalam mobil. Dan Ranu yang kini memegang heels tersebut. Helaan napas keluar dari mulutnya.

"Gez,"

"Hm?"

Gezya menjawab dengan sekenanya. Menatap Ranu yang kini berdiri di depan dirinya yang sedang duduk dengan tubuh bagian kanannya menyender ke sofa, kakinya tertekuk, bersembunyi di dalam dress hitamnya.

"Jangan berantakan. Bentar lagi mereka sampai."

Ranu berjongkok di depan Gezya. Mengambil selembar tissue dan membersihkan bagian sudut bibir Gezya yang terkena lelehan coklat dari cookies yang ia makan.

"Iya. Aku tahu, Kak."

Gezya menatap Ranu dengan sinis.

"Kak? Udah sampai dari tadi?"

Mama turun dari lantai atas. Cantik sekali dengan setelan warna maroon atas bawah itu. Gezya sendiri langsung bangkit dan menghampiri Mama. Bunda berjalan di belakang sana, ikut turun ke bawah.

"Mama!"

"Ya ampun, Sayang. Ini kenapa belepotan begini? Kakak gak bener, ya, ngerawat kamu?"

Ranu mendesis. Menghampiri 2 wanita serta 1 perempuan itu. Ranu menyalami Bunda dan Mama seperti biasa. Dan Gezya masih bergelayutan dengan Mama, Ranu hanya menggeleng melihatnya.

"HALLO, SEMUA. SELAMAT LULUS!"

Teriakan barusan membuat atensi seisi Rumah Gezya langsung menoleh dengan cepat. Seperti biasa, mulut berdosa milik Ajuan itu berbicara tanpa kenal tempat. Di belakang Ajuan juga disusul oleh teman-teman OSIS Ranu dan teman sekelasnya.

"Bacot lo gede banget, Ju."

Ranu menyalami Ajuan seperti biasa. Salam ala anggota OSIS. Ajuan langsung beringsut menuju Mama, menyalami. Serta juga Bunda yang sudah berdiri berdampingan dengan Mama. Ajuan yang tadinya ingin menyalami Gezya, langsung berhenti sebentar. Melihat wajah adik Kelasnya ini tidak asing. Ranu yang sadar akan hal itu langsung menarik Ajuan agar menjauh dari Gezya.

"Lho? Anak Kelas sebelas 'kan?"

Gunawan tiba-tiba berucap. Membuat semua perhatian orang-orang berpusat kepada Gezya. Ranu hanya menghela napasnya pasrah. Mendekat kearah Gezya, menyodorkan heels yang masih ada di tangannya. Ranu membungkuk untuk memakaikan Gezya heels tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnytimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang