01. The Elements

135 8 0
                                    

Tepat empat jam lalu gempa disertai tsunami besar menghancurkan kota-kota Element

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat empat jam lalu gempa disertai tsunami besar menghancurkan kota-kota Element. Tsunami setinggi lima meter meratakan semua seisi kota hingga membuat beberapa kota menjadi rata dan menyatu menjadi sebuah genangan air tanpa batas.

Orang-orang terbawa oleh ganasnya tsunami serta menghanyut bersama dengan puing-puing bangunan. Orang-orang tenggelam dan tewas dalam bencana besar ini, tidak mungkin ada yang selamat. Semuanya pasti terseret oleh tsunami itu.

Sekalipun ada yang selamat, mereka yang selamat pasti adalah anak kesayangannya Dewa.

Pikirkan saja begini, bagaimana bisa orang-orang itu dapat selamat dari ganasnya air yang menyeret siapapun yang di hadapannya kalau bukan dikendaki oleh Dewa?

Selamat dari bencana besar itu seperti kemenangan yang tak terduga. Senang karena menang, sedih dan bingung karena tak menduga akan menang.

Hidup kembali di saat semuanya hancur sebenarnya adalah bencana yang sesungguhnya daripada gempa dan tsunami itu sendiri.

Kembali bangkit dari semua kekacauan bukanlah hal yang mudah. Melihat seisi kota hancur, penuh mayat, penuh tangisan, penuh kesedihan, bukanlah sesuatu yang menyenangkan saat kedua mata itu dapat terbuka.

Itu adalah bencana.

"Nadda!!"

Pekikkan nyaring itu seperti sengatan listrik yang menyengat saraf-saraf hingga membuat kedua mata yang sebelumnya terkatup spontan terbuka.

Saat mata kembali melihat kehidupan, seseorang yang dipanggil Nadda itu tersadar bahwa dirinya masih berada di atas pohon dengan tali yang mengikat kuat tubuhnya.

Nadda mencoba mengumpulkan semua sisa-sisa tenaga, kemudian mencoba mencari sosok yang memanggilnya tadi.

Sosok itu ternyata berada di bawah sana.

"Aku tidak punya tenaga membuka ikatan ini," ujar Nadda pada lelaki di bawah sana. Itu adalah satu-satunya orang kelompoknya yang Nadda punya. Namanya, Kano Wells.

"Akan aku bantu kau turun! Tunggu sebentar!" ucap lelaki itu sebelum pergi mencari benda tajam.

Sekitar dua menit berlalu, akhirnya Kano kembali.

Lelaki itu membawa pecahan kaca yang cukup tajam. Tanpa menunggu lama lagi, ia pun langsung memanjat pohon tersebut dan membantu melepaskan Nadda dari lilitan tali itu.

"Pegangan yang erat," titah Kano saat hendak turun dari pohon.

Bugh!

Akhirnya mereka berdua berhasil mendarat dengan selamat.

Kano beralih melirik Nadda yang terlihat sedang menghela nafas. Nafas perempuan itu tampak cepat dan pendek. Mungkin masih terbayang betapa mengerikannya bencana yang terjadi empat jam lalu.

"Apakah sekarang kita termasuk orang yang beruntung?" tanya Nadda dengan lirih.

"Ya. Kita termasuk. Kita juga termasuk orang yang kuat karena dapat bertahan selama empat jam di atas pohon dengan terjangan air dan puing-puingnya," jawab Kano.

The Elements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang