ft. stray kids
Gempa disertai tsunami dashyat menghancurkan beberapa kota Element. Kejadian mengenaskan ini menyebabkan orang-orang kehilangan tempat tinggal dan terpisah dari kelompok element mereka. Orang-orang yang selamat dari bencana ini terpak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini para petugas mulai membagikan masing-masing tugas para pengungsi. Tentu saja ini menuai kehebohan bagi pengungsi yang masih belum menerima seratus persen kebijakan saling membantu ini.
Sebagian mereka juga komplain mengenai tugas yang didapat setelah membaca selembar kertas yang dibagikan petugas.
Ada dua jenis komplainan yang paling banyak dieluhkan pengungsi; soal jenis tugas yang tidak sesuai atau mengenai mengapa tiap kelompok tugas digabungkan dengan semua elemen, tidak terpisah berdasarkan jenis elemen.
"Iya, Sir. Saya paham. Tapi ketentuan dicampurnya tiap tugas ini memang diperintahkan oleh ketua pusat bantuan. Kami di sini hanya menjalankan arahan mereka." Pagi ini Aquilo sedang sial, sebab saat ini dirinya tengah berhadapan dengan seorang lelaki yang sangat keras kepala dan tidak bisa diajak kerja sama.
"Saya tidak mau. Di kelompok tugas itu hanya saya dari elemen udara. Jika nanti saya dikucilkan dengan mereka bagaimana??"
"Saya tidak terima kalau sampai terjadi! Bagaimanapun elemen udara jauh lebih tinggi daripada elemen bumi!"
Aquilo terkejut mendengar itu. Jauh lebih terkejut lagi ketika tanpa diduga, ada seseorang dari elemen bumi melintas di saat itu dan mendengar perkataan si lelaki keras kepala ini.
"Apa kau bilang? Udara lebih tinggi daripada bumi?!" serunya orang itu yang langsung emosi.
"Iya! Kami jauh lebih tinggi daripada kalian!"
"Jangan lupakan kalau kalian terjatuh, kalian masih tetap jatuh ke bumi! Kalian tidak selama berada di atas!"
"Setidaknya, kami tetap berada di atas kalian dan pernah merendah seperti orang miskin!"
"Dasar mulut sampah!"
"Rasakan tanah busuk ini!"
Saking geramnya, si lelaki bumi melempar segumpal tanah menuju wajah si lelaki udara. Karena tak terima dengan serangan ini, si lelaki udara pun membalasnya dengan memberi angin kencang ke arah lelaki bumi hingga membuat pakaian atas lelaki bumi itu terlepas. Terjadilah perdebatan yang cukup heboh setelahnya sampai-sampai menarik perhatian yang lain.
Aquilo berusaha melerai meskipun percekcokan keduanya tetap saja berlanjut. Para petugas lain berdatangan memisahkan keduanya. Aquilo sontak mundur saat Keenan maju dalam kerumuman itu.
"Kau lanjutkan saja. Biar aku urus mereka berdua," ucap Zayn pada Aquilo.
Aquilo mengangguk dan bergegas meninggalkan tempat itu. Aquilo baru dapat menghela nafas bebas setelah dirinya berada cukup jauh dari tempat terjadi perkara itu.
"Permisi," sapa Aquilo di tenda nomor 32. Itu tenda milik Kano seingat Aquilo.
"Ini petugas Aquilo," ucap Aquilo lagi.
Pintu tenda pun terbuka. Menampilkan Kano dan Maren di belakangnya.
"Aku ingin membagikan tugas kalian," kata Aquilo sembari mencari kertas nama milik ketiga penghuni tenda nomor 32 itu.