6. He's Kind

68 5 0
                                    

"Jadi, bagaimana hubungan-mu dengan Jeno?" Tanya seorang laki-laki yang saat ini ada di hadapan Jaemin. Lee Haechan, laki-laki yang memiliki kulit tan, yang saat ini sedang berada di hadapan Jaemin.

Haechan mengajak temannya untuk bertemu di sebuah mall terbesar di kota Seoul setelah temannya ini menikah dengan pria bermarga Lee. Dia emang meminta temannya ini untuk datang ke restaurant yang biasa mereka kunjungi untuk makan bersama.

Haechan merupakan sahabat Jaemin, mereka bersahabat dari awal temannya yang pindah ke Jakarta. Tepatnya saat mereka sekolah Neo hingga saat ini. Awalnya dia dan temannya ini saling bertengkar satu sama lain. Dia yang jahil, serta temannya yang emosian. Dia senang sekali menggoda temannya. Sedangkan temannya akan marah dan kesal karena terus-terusan di goda oleh dirinya.

"Tentu saja baik. Kau mengharapkan apa emangnya?" Jawaban yang Jaemin berikan, serta bertanya kembali akan maksud dari pertanyaan yang temannya berikan, yang menurut dirinya ini seperti ada maksud dari pertanyaan yang diberikan.

"Benarkah? Dia tidak melakukan hal jahat kepada dirimu, bukan?" Selidik Haechan yang tidak yakin dengan jawaban yang diberikan temannya ini. Iya! Dia tau mengenai semua masalah temannya. Kenapa temannya ini mau menikah dengan orang yang tidak ia kenal pun ia tau. Tapi hanya sampai situ saja temannya bercerita sepenuhnya kepada dirinya dengan jujur dan tanpa di tutupi.

Sekarang beda lagi, temannya ini tidak ingin menceritakan semua masalahnya kepada dirinya. Apalagi mengenai tindakan suaminya. Ia takut kalau temannya ini diperlakukan tidak baik oleh suaminya itu. Jadi, ia memastikan kembali kalau temannya baik-baik saja.

"Yak! Dia suamiku! Bagaimana bisa ia melakukan tindakan jahat kepada istrinya sendiri?!" Cibiran penuh kebohongan yang Jaemin berikan kepada temannya. Ia tidak mau temannya ini tau masalah yang tengah ia hadapi. Lebih tepatnya ia takut temannya langsung menghampiri suaminya, setelah dirinya bercerita. Atau yang lebih parahnya lagi temannya ini langsung mengadukan semuanya kepada mertuanya.

"Ya kan kali aja, Jaemin. Kau tau sendiri bukan, pernikahan kamu ini di landasi dengan perjodohan. Suami kamu juga memiliki kekasih pada saat itu, ya walaupun hubungan mereka kandas sebelum pernikahan." Ujar Haechan yang entah kenapa dirinya tidak merasa lega akan jawaban yang diberikan temannya. Seperti ada sesuatu yang ditutupi.

Jaemin terkekeh mendengarnya, yang justru membuat temannya ini tambah bingung. "Yak! Emangnya ini drama?! Apakah kau pikir kalau suamiku ini akan berbuat kasar kepada diriku karena aku menyetujui perjodohan ini? Apakah kamu pikir dia akan menyakiti diriku karena kandasnya hubungan antara dirinya dan kekasihnya? Ayolah, Tuan Lee!" Ucap Jaemin, yang terus saja menutupi semuanya dengan wajah baik-baik saja yang dia perlihatkan.

"Ya kan kali, nona Lee. Kau tau sendiri kalau Yuna itu gak kalah cantik. Kali aja suami kamu itu cuma pura-pura menyetujui perjodohan ini dan akhirnya menyalahkan dirimu. Apalagi hubungan dia dengan kekasihnya itu berakhir. Kau tau sendiri kan, dia itu cantik." Ucap Haechan, mengingatkan kembali temannya untuk tetap hati-hati.

"Tidak ada yang seperti itu, Tuan Lee. Suamiku bukan orang yang berpikiran kolot seperti itu! Jadi stop berpikiran yang tidak-tidak mengenai suamiku! Ia memperlakukan aku dengan sangat baik." Peringat Jaemin, yang tidak mau permasalahan ini diteruskan.

"Syukur lah kalau gitu. Kau tau kalau aku tidak akan segan-segan memberikan pelajaran kepada suamimu itu, kalau suamimu berbuat macam-macam kepada dirimu." Ujar Haechan dengan penuh tekanan di setiap kalimat. Seakan ucapan yang ia berikan ini tidak main-main.

Jaemin yang mendengarnya hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya. "Eum, apakah aku tidak cantik? Kau bilang kalau Yuna itu sangat cantik. Apakah aku tidak cantik?" Tanyanya yang langsung menatap temannya dengan penuh harap.

OBSCURE MARRIAGE - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang