Chapter 4

277 30 12
                                    

"Huhhh lagi seminggu lagi waktuku buat Kak Atha jatuh cinta." Keluh Lala  yang saat ini berada di taman dekat rumahnya sendirian.
"Tuhan, kenapa aku harus jatuh cinta pada manusia batu seperti dia." Ucap Lala lagi merutuki sifat kekasihnya itu. Kemudian Lala memutuskan untuk balik ke rumahnya dengan berjalan kaki. Saat perjalanan pulang Lala melihat seorang balita yang sedang menangis di pinggir jalan.
"Hueeeeeee mamaaa......" teriak balita yang berusia sekitar 3 tahun itu. Lalapun menghampirinya sepertinya anak itu terpisah dari ibu nya
"Hai, anak ganteng jangan nangis." Bujuk Lala pada balita itu. "huueeee mau cama Mama." Balita itu pun masih menangis. "Ikut kakak yuk, nanti kakak kasih permen yupi." Bujuk Lala pada balita itu dan akhirnya balita itu pun berhenti menangis mendengar kata permen yang dijanjikan Lala. "Mau permen akak." Ucap balita itu polos Lala pun memberikan permen pada balita itu.
Lalapun memperhatikan sekelilingnya lalu tak lama kemudian anak itu berteriak memanggil ibunya.
"Mamaaaa." Teriak anak itu sambil berlari ke arah mamanya. "Geo, kamu dari mana aja Mama panik nyari kamu." Ucap seorang wanita sambil memeluk balita itu yang bernama Geo. Lala pun melihat wanita itu sepertinya sepantaran dengan kakak kembarnya dan juga kekasihnya, dia juga merasa tidak asing dengan sosok wanita itu. Dan ketika ia sudah mendekat betapa kagetnya Lala melihat sosok wanita itu. Yah Lala tahu dia tetapi hanya sebatas tahu tidak mengenalnya dengan baik tetapi berbeda dengan kakak kembarnya dan juga kekasihnya mereka tentu sangat mengenal wanita ini. "Ini anak kandung kakak?" Tanya Lala dengan ekspresi kaget yang tidak bisa ia sembunyikan "Iya ini anak saya namanya Geo." Ucap wanita itu menjawab pertanyaan Lala dan ia juga merasa heran kenapa Lala melihatnya dengan ekspresi kaget seolah dia tahu siapa dirinya. "Nama kamu siapa?" Tanya wanita itu pada Lala "namaku Lala kak, kalo kakak namanya siapa?" Ucap Lala sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Nama kakak Naya." Ucap Naya sambil membalas uluran tangan Lala. "Salam kenal ya Lala." Ucap Naya sambil tersenyum hangat pada Lala. "Iya kak, salam kenal juga." Balas Lala. "Sebagai salam perkenalan gimana kalo kakak traktir kamu di kafe depan?" Tawar Naya pada Lala. Sebenarnya Lala ingin menolak tetapi ia merasa tidak enak pada Naya akhirnya ia pun menerima tawaran Naya. "Iya kak boleh." Ucap Lala.

Sepulangnya Lala dari kafe Lala pun mulai memikirkan apa yang dia obrolkan dengan Naya tadi yang tak lain adalah tentang kekasihnya.

Flashback

Saat ini mereka tengah duduk di dalam kafe. Tanpa basa basi Naya pun menanyakan kenapa Lala seperti merasa tahu siapa dia. "Mm..Lala kakak perhatiin kok kamu itu kayak tahu ya siapa kakak." Ucap Naya. Lala pun kaget dengan apa yang diucapkan oleh Naya tanpa adanya basa basi.
"ituuu.... kak Naya kenal sama Kak Jody, kak Joshua sama Kak Agatha kan?" Tanya Lala pada Naya. "Maksud kamu Jody dan Joshua Putra Wijaya sama Agatha Adiputra Mahendra?"
Tanya Naya memastikan orang yang dimaksud Lala. "Tentu kakak mengenal mereka, kami teman SMA dulu." Ucap Naya. "Aku adiknya Kak Jody sama Kak Joshua sekaligus pacarnya Kak Agatha." Jelas Lala pada Naya. "Aku pun tahu kakak itu bagian dari masa lalunya  Kak Agatha yang sampai saat ini belum bisa dia lupakan meskipun udah punya Lala." Ucap Lala lagi sambil menatap Naya lekat.
"Aaa...kakak ngerti maksud Lala." Ucap Naya seolah ia sudah tahu maksud dari ucapan Lala. "Kamu tenang aja Lala kakak gak mungkin balik lagi sama Agatha sedangkan kakak udah nikah udah punya suami dan anak yang gak mungkin dan gak akan pernah kakak tinggalin." Jelas Naya yang paham akan ketakutan Lala tentang dia yang kemungkinan akan masuk kembali dalam kehidupan Agatha dan merebutnya dari Lala yang saat ini berstatus sebagai pacar Lala. "Tapi sampai saat ini Kak Atha belum bisa lupain kakak, aku pun menjalin hubungan dengan Kak Atha karena Lala yang maksa ingin Kak Atha jadi pacarnya Lala, itu pun dengan syarat Lala harus bisa bikin Kak Atha jatuh cintan sama Lala selama sebulan." Ucap Lala sambil menundukkan kepalanya. "Kamu gak nyerah kan sama Agatha karena habis ketemu kakak?" Tanya Naya khawatir jika Lala akan menyerah karena dirinya. "Awalnya Lala gak akan pernah nyerah untuk dapetin cintanya Kak Atha, tapi setelah semua usaha yang Lala lakuin tetap belum membuahkan hasil bahkan sekarang waktunya tinggal seminggu lagi." Jelas Lala pada Naya. "Kamu mau kakak bantu gak La?" Tanya Naya yanb ingin menawarkan bantuan untuk Lala. "Gimana caranya kak?" Tanya Lala.
"Tenang kakak bakal bantu kamu nyusun rencana buat Agatha jatuh cinta sama kamu." Jelas Naya menenangkan Lala karena ia yakin Lala adalah orang yang tepat untuk Agatha, dia sudah menemukan kebahagiaanya sendiri dan dia ingin Agatha juga menemukan kebahagiaannya sendiri, Naya tidak ingin Agatha merasakan penyesalan yang sangat besar bila dia melepaskan Lala begitu saja. Meskipun dulu ia akui dia salah mengkhianati Agatha tapi setelah ia meninggalkan Agatha ia pun juga ditinggalkan oleh mantannya itu sebelum ia bertemu dengan suaminya sekarang dan memiliki kehidupan bahagia versi dirinya. Yah anggap saja ini penebusan rasa bersalah Naya pada Agatha. "Lala mau kak." Ucap Lala menerima tawaran Naya. "Oke, sekarang kakak jelasin rencananya." Naya pun menjelaskannya pada Lala.

Flasback off

"Pantes aja Kak Atha gak bisa lupain Kak Naya, Kak Naya cantik banget baik lagi kalo dibandingin sama Lala emang gak ada apa-apanya." Gumam Lala merasa minder dengan dirinya jika dibandibgkan dengan Naya.
"Tapi Lala tetep gak boleh nyerah untuk Kak Atha, gak ada yang gak mungkin di dunia ini. Jika Tuhan menghendaki apapun bisa terjadi kan. Ayo Lala semangat." Ucap Lala menyemangati dirinya sendiri.
"Oke, mending sekarang Lala tidur aja ngumpulin tenaga buat merjuangin Kak Atha." Ucap Lala dan langsung merebahkan dirinya.

Keesokannya  di kampus Lala menceritakan tentang kejadian ia yang bertemu dengan mantan kekasihnya Agatha pada ketiga sahabatnya dan juga rencana yang ia buat dengan Naya untuk membuat Agatha membalas cinta Lala.
"Wahhh gimana La, rasanya ketemu mantannya singa peliharaan kamu?" Tanya Jina pada Lala.
"Tentu saja Lala merasa minder, Kak Naya cantik banget untung aja Kak Naya udah nikah kalo gak Lala yakin gak akan pernah bisa menang kalo saingan Lala Kak Naya" ucap Lala yang masih merasa minder dengan Naya. "Lala gak boleh insecure Lala juga gak kalah cantik." Jawab Ochie yang tidak ingin sahabatnya itu merasa minder. "Iya La, apa yang dibilang Ochie itu bener." Sahut Mina.
"Iya La, kamu gak boleh minder. Kamu juga gak kalah kok sama mantan singa mu itu. Secara gitu kan ya kamu itu salah satu dari 5 primadona kampus kita." Ucap Jina menyahuti. "Primadona kampus?,kok Lala baru tahu?." Tanya Lala yang baru tahu jika dirinya masuk dari 5 primadona kampus yang ada di universitas dia menimba ilmu sekarang. "Kamu terlalu fokus sama Kak Agatha makanya kamu gak tahu La." Ucap Ochie. "Iya La, primadona kampus udah ada dari dulu dari awal kita kuliah juga kamu udah masuk La." Kata Jina. "Primadona kampus itu Lala, Kak Irena, Kak Jisa, Kak Jeni sama adik tingkat kita Yuri." Jelas Mina lagi. Yap dari awal Lala memasuki bangku kuliah sebenarnya dia selalu jadi pusat perhatian semua mahasiswa pun tahu Lala, mahasiswa yang paling populer diangkatannya  tapi Lala tidak tahu bahwa dia begitu populer di kampusnya. "Jadi kamu jangan ngerasa minder yah." Ucap Ochie Lagi.
"Maaci ya, kalian emang sahabat terbaik yang Lala punya." Ucap Lala memeluk ketiga sahabatnya.



Kak Naya

Kak Naya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang