pan4

2 1 0
                                    

Aku pusing!

Aku bingung, mereka yang ku anggap keluarga kini terpecah dan aku tidak bisa memperbaikinya. Aku bingung hingga aku memilih tidak merespon apapun tentang pembahasan itu.

Disatu sisi aku menyayangi kak Kholifah, Disisi lain aku juga menghargai mereka semua.

Jadi aku memutuskan untuk tetap percaya pada kak Kholifah. Dan menyimak apa yang mereka katakan.

Tapi tentu saja aku menegur mereka jika sudah sangat keterlaluan.

Hingga berita mengejutkan itu datang, dari orang menyebalkan bernama Vano.

Kak Vano

"Kumal"

Lihat? Menyebalkan bukan.

"Hngg"

"Kholifah ilang"

"Lo bisa gak sih, bercanda nya jangan kelewatan"

"Gw serius, Kholifah ilang"

"Heh!"

"Lo gak percaya banget sih sama gw, Kholifah ilang"

"Kampret. Lo bawa kemana kakak gw?"

"Bukan gw sopret"

"Anjir tolong lah cariin"

"Iya, ini gw lagi cari!"
"Lo bantuin mikir kek, kira-kira dia kemana"

Aku teringat sesuatu saat itu.

"RS! Cari ke RS, barangkali dia disana"

"Udah dicari sama kakaknya. Gak ketemu"

"Cari yang bener! Dia bilang dia suka RS"

"Udah kumaaaaalllll"
"Duh dimana lagi ya"

"Taman, tepi sungai, danau, waduk, pantai, restoran, atau tempat-tempat yang biasa dia datangi kalau lagi kalut"
"Pokoknya semua tempat yang kemungkinan ada dia nya"

"Udah gw cari tapi gak ada!"

"Jangan berhenti cari sampai ketemu, kalau gak ketemu, gw potong masa depan Lo"

"Anjir Lo sadis"

"Gw khawatir kampret!"

"Gak gitu juga kali"

"Bodo ah, Lo ngeselin juga sih"

"Apa hubungannya kampret"

"Jangan ajak ribut dulu deh, fokus aja fokus"

"Lo se sayang itu ya sama Kholifah?"

"Iya lah, moodboster gw itu"

Jam makan siangku di kacaukan dengan berita menghilangnya kak Kholifah. Sebenarnya aku khawatir, hanya saja jarak dan waktu mempersulit ku untuk membantu pencarian, aku hanya bisa berdoa dan memantau lewat kak Vano

Dia lelaki yang tulus

Kau tau? Aku juga mengirimi pesan beruntun pada nomor kak Kholifah,

Aku senang kak Kholifah mendapatkannya, jika aku ada didekat mereka, aku pastikan aku akan membantu mereka menjalani hubungan.

Rentang waktu antara berita itu datang sampai kak Kholifah ditemukan ku habiskan dengan mengacau kak Vano, mengiriminya pesan beruntun.

Dan kekesalan. Kenapa? Karena

Kak Bulan

"Kak, aku ijin kak Kholifah sama kak Vano gak bisa ikut obrolan di grup"

"Kenapa kamu yang izin?"

"Kak Kholifah hilang, sekarang gak tau kemana"

"Kamu yakin dia hilang?"

"Kak Vano yang bilang"

"Bisa aja itu cuma akal-akalan mereka Mala!, Emang kamu pernah liat mereka secara langsung? Enggak kan, bisa aja Vano adalah Kholifah yang menyamar"

"Kak, aku bodoamat dengan itu. Kalau dugaan kakak benar ya makasih, tapi kalau salah gimana? Kalau dia benar-benar hilang gimana?"
"Sama seperti aku yang gak tau apa-apa kak, nyatanya kakak juga gak tau apa-apa"

Hanya sampai disana, aku sudah muak bertukar pesan dengannya.

Sampai sekitar jam 5 sore, kak Vano mengirimiku pesan

Kak Vano

"Kholifah ketemu"

"Udah? Seriusan."

"Serius, Lo gak percaya banget sama gw"

"Sorry, gw happy"
"Ketemu dimana?"

"Taman Deket RS, di pinggiran kota"

"Terus sekarang gimana keadaannya? Baik-baik aja kan? Dia gak kenapa-kenapa kan?"

"Nanya satu-satu"

"Tinggal jawab ajaaa"

"Iya, dia baik-baik aja"
"Gak kenapa-kenapa"

"Baguslah"

"Tapi kayaknya, dia gak bisa buka WhatsApp dulu untuk sementara waktu. Gw gak tau sampai kapan"

"Terus gw gimana?"

"Lo gk seneng ada gw?"

"Seneng, tapi masa kehilangan kak Kholifah"

"Untuk sementara katanya"

"Okey, salamin buat dia ya"
"Bilang ke dia. Kalau gw akan selalu nunggu dia, sampai kapanpun,"
"Dia bebas ambil waktu sebanyak apapun buat nenangin diri. Gw tunggu"

"Lo sweet banget"

"Diem kampret!"
"Gw lagi sedih"

"Terserah Lo!"


Hari itu berakhir dengan kelegaan dan kesedihan. Aku lega kak Kholifah ditemukan, namun aku juga sedikit sedih karena aku tidak akan bertukar kabar dengannya untuk sementara waktu

Satu yang ku harapkan saat itu. Aku berharap ia cepat sembuh.

••••


"Teman yang baik bukan hanya ada dalam suka dan duka, tapi juga rela menanti dalam urusan apa saja. Jika itu untukmu."

Me, You and Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang