5

4 0 0
                                    

Sekarang kita beralih pada grup itu lagi. Mereka semakin menjadi dan semakin terpecah.

Sedih memang, mungkin sudah waktunya terjadi perpecahan walaupun sampai sekarang aku merasa bahwa itu terlalu cepat.

Mereka semakin menjadi-jadi hingga saat kak Kholifah menghilang

GRUP CHAT

"Guys si Kholifah ilang loh, hahaha"
Kak Bulan memulai pembahasan

"Wah seriusan? Semoga cepat ketemu ya, mati aja sih kalau bisa"  Lia, salah satu anggota tertua menimpali

"Hush, gak boleh ngomong begitu"
Ini Sarah, juga salah satu yang tertua

"Gw juga berharap dia mati aja sih, gk perduli juga gw"
Anggie juga ikut menimpali.

"Jangan ngomong gitu dong, siapa tau aja memang benar hilang"

"Udah lah, gak usah terlalu dipercaya dek"
"Dia itu banyak drama"
Kak Suci, juga ikut menimpali

"Kalian itu gak punya hati ya? Ini juga karna kalian."
"Kalian selalu memojokkan Kholifah  tanpa dengerin penjelasan dia. Kalian pikir kalian ini apa? Dewa? Malaikat?"
"Dasar iblis"
~Vano

"Udah kak, sekarang kakak fokus aja ke kak Kholifah, kabari di pesan pribadi ya."
Pesanku menjadi penutup percakapan aku dan kak Vano di grup itu.

Kak Vano, aku tau dia kehilangan kontrol, siapa yang tidak lost control saat kekasih sekaligus teman kecilnya menghilang

Aku mengerti perasaan nya, aku juga tau bahwa dia pasti kalut dan mencari ke segala penjuru kota.

Sebenarnya aku tidak menyangka, hati-yang mereka katakan tersakiti menjadi mati seperti itu. Mereka tak lagi percaya pada apapun menyangkut kak Kholifah dan kak Vano.

••••

Kak Anggie

"Kamu gak tau apa-apa dek, jangan terlalu ikut campur"

"Maksudnya?"

"Kamu tau? Kami kecewa, kami kecewa, kami bantu meramaikan grupnya, tapi ini balasan dari mereka"

"Kak, aku pikir ini masalah kakak sama mereka, aku gak mau ikut campur tentang itu, lagipula sedari awal, admin memang menutupi semuanya kan?"
"Lakukan saja seperti itu terus, aku tidak perduli lagi."

"Jadi kamu milih mereka?"

"Aku gak kenal siapa mereka, kalau kakak suruh aku milih, kalian atau mereka, aku jelas pilih kalian, tapi menyangkut kak Kholifah, aku gak mau memilih."

"Kamu harus percaya sama kami, kami sakit hati"

"Aku tau, aku percaya kalian sakit hati. Tapi aku juga gak bisa biarin kalian nyakitin hati orang lain."

"Kamu gak ngerti"
"Kami admin gak tidur sampai jam 3 malam cuma buat bahas ini"
"Kamu gak tau sakitnya kayak apa"

"Iya aku gak ngerti, aku gk tau sakit kakak sama admin lain, aku juga gk tau kalau kalian gak tidur"
"Kalian kasih tau member saat masalah udah besar, aku merasa seperti orang bodoh."
"Sekarang begini, terserah kalian mau hujat seperti apa, terserah kalian mau memaki seperti apa"
"Tapi jangan pernah bawa namaku. Masalah ini milik kalian, tentang aku percaya kak Kholifah atau tidak, itu urusan aku."

Itu adalah chat terakhirku dengan kak Anggie saat itu, aku tidak lagi perduli masalah mereka, karna aku juga mempunyai masalah pelik.

Menenangkan kak Vano.

Kak Vano

"Gak usah dipikirkan kata-kata mereka kak"

"Lo mikirin?"

"Enggak"

"Gila ya, pantas aja Kholifah kabur"
"Klo gw jadi Kholifah, gw juga gak kuat"
"Mereka pikir mereka siapa"
"Sialan"

"Iya, emang sialan banget"

"Mending Lo konsen, Lo udah makan?"

"Gw gak bisa makan"

"Makan dulu sana, gak lucu kalau Lo tiba-tiba sakit"

"Gw gak selemah itu"

"A masaaa"
"Tapi Lo harus tetap makan, kak Kholifah pasti sedih kalau Lo sakit karna ninggalin makan"
"Apalagi karna cari dia"

"Gw harus makan nih?"

"Iya, gw gak mau Lo sakit"

"Cie perhatian"

"Lo minta di tebas ya?"

"Jangan galak-galak"
"Pantes Lo jomblo"

"Anjir, Lo nyebelin banget ya"

"Masa iya gw nyebelin"

"Iya Lo nyebelin, udah sana makan".

••••

Saat itu aku tau bahwa semua tidak sama lagi, canda tawa itu, cerita kehidupan masing-masing itu takkan lagi terdengar.
••••

Kak Vano

"Kholifah udah ketemu, tapi dia gak mau di chat siapapun"
"Katanya mau nenangin diri."

"Gimana keadaannya sekarang?"

"Kayak orang putus cinta"
"Galau weii"

"Si anjir, serius lah"

"Gw serius, dia kayak orang putus cinta"

"Galau?"
"Yahh gw gk punya temen dong"

"Iya"
"Untuk sementara ini cuma gw yang bisa online"
"Jadi gw gk dianggap nih?"

"Dianggap kok, tapi gk enak kalo gak ada kak Kholifah"

"Ntar juga balik. Lo sama gw dulu, oke"

"Oke, but say to her. I'll be waiting for her and I'll trust her, always"
"Just take your time kak Kholifah."

"Oke nanti gw sampaikan"
"Gw mau makan, bye"

••••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me, You and Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang