Abyss

343 64 39
                                    


 
 
 
Jongin dan Kyungsoo kembali ke rumah setelah acara makan siang bersama. Taeoh tidak ikut pulang karena pamit ingin bermain game bersama di rumah temannya. Sedangkan Luhan dan Sehan memiliki jadwal tersendiri.
 

Sebenarnya sempat terjadi drama ketika mereka hendak keluar dari resto tempat makan siang. Luhan mengajak Taeoh untuk belanja bersama ke outlet busana langganan mereka, tetapi Sehan menentang terang-terangan. Luhan sudah berupaya membujuk Sehan agar mengizinkan Taeoh untuk bergabung, tapi lagi-lagi tabiat Sehan yang keras kepala lah yang menjadi pemenang.
 

Luhan mengutas maaf. Meski Taeoh mengucapkan tidak masalah, tapi Luhan begitu tahu kekecewaan tersampir di raut wajah putera pertamanya tersebut.
 

Kyungsoo berjalan tepat di belakang suaminya, tidak ada obrolan ringan setelah kaki mereka menapak di rumah yang bisa dikatakan sangat layak dan bagus setelah Jongin sukses dalam karirnya. Yang tentu dalam hal ini, ada peran Sehun meski lelaki bermarga Kim itu tidak menyadarinya.
 

Menghela jengah saat melihat suaminya akan menaiki tangga menuju lantai dua.
 

“Ternyata benar kau masih belum usai..”.
 

Ujaran Kyungsoo menghentikan langkah kaki Jongin. Berbalik untuk melihat sang isteri, mendekati sembari membuka kancing kemejanya.
 

“Apa yang kau maksud..?”.
 

“Tentang Luhan..”.
 

“Kenapa dengan Luhan..?”.
 

“Sikapmu yang tadi, sangat jelas mengatakan bahwa Luhan masih memiliki tahta di hatimu..”.
 

Bergantian Jongin yang menghembuskan nafas dengan jengah. “Kau sudah membahas hal ini berulang kali, dan pembicaraan ini selalu berakhir dengan pertengkaran. Apa kau memang suka mencari perkara denganku..?”.
 

Tanggapan Jongin yang demikian jelas menyakiti hati Kyungsoo. Kenapa suaminya tersebut tidak menanggapinya dengan ucapan bujukan melalui kalimat manis, meski mungkin kalimat manis itu hanyalah kebohongan. Kyungsoo akan lebih senang menerimanya daripada tanggapan Jongin yang tidak mengelak atas apa yang ia tuduhkan.
 

Alih-alih membujuk, Jongin memilih mendebat ucapannya.
 

“Jongin-ah, bisakah kau berhenti..?”. Sorot Kyungsoo memohon. “Tolong berhenti menaruh hati pada mantan isterimu, Luhan sudah dimiliki Sehun seutuhnya. Kau berada di posisi yang tidak memiliki hak untuk mencintainya..”.

Jongin menarik kasar dasi lalu melemparnya sembarang.
 

“Kau sedang menasehati dirimu sendiri di masa lalu..?”.
 

Kyungsoo mengangkat pandangan, meminta penjelasan atas apa yang dikatakan suaminya.
 

“Saat aku dan Luhan masih suami isteri, kau terang-terangan menunjukkan perhatian padaku, mengurus Taeoh, membuat dan mengantarkan makanan untukku, bahkan kau menunjukkan perhatian meski Luhan berada di depanmu. Sayangnya dulu prasangka Luhan terlalu positif untukmu, hingga dia tidak menyadari bahwa ada wanita yang hendak menarik perhatian suaminya..”.
 

Bulatan mata Kyungsoo melebar. Jongin menyadarinya?
 

“Oppa..”. Nadanya melemah. “Maaf karena dulu aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, aku___..”.
 

“Aku sudah memaafkanmu, karenanya.. sebagai gantinya tolong jangan bahas perasaanku terhadap Luhan karena hal itu hanya akan membawa pertengkaran dalam rumah tangga kita..”.
 

“Tapi aku tersiksa..”. Kyungsoo menukas jujur.
 

Dan Jongin tentu meraut rasa bersalah. Sudah tujuh tahun menikahi wanita yang membersamainya saat ini belum mampu meruntuhkan dinding perasaan yang dibangunnya terhadap Luhan.
 

MY BLOODSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang