2

725 87 5
                                    

"Coba angkat kakinya" Daddy berusaha memasang popok Renjun pelan agar anak itu tidak terpeleset.

"Udah dad" Renjun yang tidak mau diam terus memberontak, butuh setengah jam untuk memasangkan semua baju Renjun.

"sudah selesai sana turun ke bawah Hyung sudah tunggu" Renjun mengangguk saat di depan tangga Renjun berlari kencang tapi tangannya di cekal Doy yang memang sudah menunggu di tangga depan kamar Daddynya.

"Jangan berlari, kalau kamu melanggar kaki kamu Abang ikat di tiang depan" Tentu saja Renjun tidak takut, yang dia takuti hanya Daddy nya.

"Injun tidak dengal" Renjun tersenyum dan turun dengan kaki yang di hentak hentakan.

"Adekkk" Doy langsung menggendong adiknya ke ruang tamu, Renjun di dudukan di sebelahnya.

"Pagi sayang" Taeyong mencium pipi renjun mengigit pipi itu hingga sedikit memerah.

Plakk

"jangan sentuh, ini pipi injun kalau mau gigit, gigit pipi Abang sendili" Renjun merengut tidak suka, abangnya semuanya menyebalkan.

"Maaf honey" Taeyong tersenyum mengelus rambut renjun.

"Eh cantikku" Jungwoo mencium dahi Renjun memandang Renjun dengan lembut.

"Kenapa Abang liat-liat, injun ganteng kan. Abang jangan insecule ya" Jungwoo yang gemas hanya mengangguk tersenyum hingga matanya menyipit berbentuk bulan.

"Ganteng dari mana, orang cantik gini kok" jaehyun menangkup pipi gembul Renjun langsung ditepis oleh renjun.

"Galak banget anak Daddy" Renjun yang sudah badmood pagi-pagi berlari meninggalkan ruang makan, dia berlari ke arah taman.

"Kalian sih, sana pada sarapan" Dad mengejar Renjun ke arah taman.

"Adek mam dulu!!" Daddy berusaha mengangkat renjun dan mendudukkannya di kursi taman. Nanti dia akan menyuruh bodyguardnya untuk membelikan kursi makan agar anaknya tidak kabur.
Daddy berusaha menyuapi renjun dengan sabar, mungkin kalau tiga anaknya itu yang seperti ini sudah ia tendang dari mansion.

"Daddy injun ingin sekolah" Celotehan Renjun mampu membuat Daddy nya terdiam. Renjun sudah tujuh tahun sudah saatnya sekolah, tapi dia takut membiarkan Renjun dengan dunia luar.

"Eum gimana kalau homeschooling, nanti adek belajar di rumah, adek bebas istirahat dan yang penting nanti bisa ditemenin Daddy dan kakak yang lain" Daddy berusaha meyakinkan bungsunya, mana bisa mereka membiarkan anak manis ini berkeliaran di dunia yang kejam ini.

"eung" Renjun mengangguk lemah, ah dia tau pasti anaknya tengah bersedih tapi tidak mau menunjukkannya.

"kenapa? coba bilang sama Daddy" renjun menggeliat, seharusnya dia sadar diri sudah untuk di sekolahkan, pikir Renjun.

"Ndak" Daddy tersenyum, bungsunya belum percaya pada mereka ternyata.

"Ayah injun mau masuk" Daddy langsung menggendong Renjun kembali ke ruang keluarga di sana sudah ada Doyoung dan jaehyun yang sedang duduk sambil menghisap kopi.

"jae doy Daddy mau siap-siap pergi kantor tolong jaga anak Daddy ya" ucap daddy

"siap dad" mereka bertiga duduk di depan tv sambil memakan cemilan, diam-diam Renjun pergi ke arah jendela dia bisa melihat banyak anak kecil yang sedang bermain di tengah lapangan. Renjun rasanya ingin sekali bergabung bersama mereka tapi dia takut akan dibuly oleh temannya seperti dulu.

Dengan modal nekat renjun berlari ke arah tangga dia ingin bergabung bersama mereka, melihat Renjun berlari Doy dan jaehyun mengejar Renjun sampai ke bawah tangga. Tepat saat Renjun sampai pintu gerbang antara pembatas mansion dan tempat para maid berada Renjun langsung di tangkap oleh Doy.

"BISA, GAK BIKIN ORANG PANIK. KALAU JATUH BAGAIMANA SIAPA YANG AKAN SAKIT HAH. JANGAN CEROBOH KAMU BISA MENYAKITI DIRI KAMU SENDIRI LEE RENJUN" Doy mengeluarkan kemarahannya, Renjun yang dibentak seperti itu malah mendelik seolah olah dia menantang balik kakaknya itu.

"TENAPA LALANG-LALANG TELUS, ADEK CUMA MAU MAIN NDAK ANEH ABANG AJA YANG LEBAY, KALAU MAU NANTANG SINI INJUN NDAK TAKUT" Renjun yang melihat kedua kakaknya tidak bergerak dia langsung
berlari menempel ke gerbang.

"INJUN MAU IKUT" Semua anak-anak yang berada di situ langsung melihat ke arah asal suara ya suara cempreng Renjun.

"Kamu kan masih bayi gak boleh ikut" Renjun cemberut mendengar perkataan itu.

"eum tapi injun mau" mereka semua menatap Renjun memelas.

"Ya udah deh yuk masuk"

angry boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang