3

499 52 2
                                    

Kaki mungil berlalu melompat lompat bagai kelinci, sesekali tangan anak itu melambai ke atas mencari atensi teman barunya.

"Lihat injun, injun ingin ayo lempal bolanya" renjun menghentak hentakan kakinya, dari tadi tidak ada yang mengoper bola ke arahnya.

"Eum sini sini, bayan ayo lempal ke injun" bayan dengan tangan besarnya mengoper bola ke arah renjun, karena tendangannya terlalu kuat bola itu tak bisa renjun tangkap.

Bugh

Bola itu terkena wajah manis, doy dan jungwoo langsung panik menghampiri renjun mengecek wajah renjun. Namun bukannya menangis anak itu malah tersenyum lebar dengan hidung yang sudah keluar darah.

"Injun nggak papa, injun oke" Doy sudah naik pitam, doyoung langsung mengangkat renjun ke gendongannya.

Taeyong dan jaehyun yang baru datang langsung buru buru mengambil kotak p3k, mengelap hidung renjun. Mengompres dahi anak itu yang sudah benjol berwarna ungu.

"Sakit nggak, kalo sakit bilang ya biar Abang pelan pelan ngobatinnya" jaehyun meniup luka renjun.

"Nggak sakit Abang, ini luka kecil kalo sama oma injun lukanya banyak lambut injun sampai pelnah dipotong gala gala lukanya banyak nih liat. Injun ndak papa kok Abang nangis" Renjun menghapus air mata jaehyun.

"Ndak papa adek oke" mereka bertiga tersenyum pedih, mengapa adiknya kuat sekali.

"Udah nangisnya injun lapal mau mam, adek boleh minta makanannya" renjun menunduk dirinya merasa tak tau diri dia baru saja makan kenapa minta makan lagi sungguh tidak tau diri pikir anak itu.

"Boleh sayang apapun buat kamu" Taeyong mencium pipi renjun.

Plakk

"Huweee jangan cium cium nanti pipi injun habis" Renjun mengelap bekas ciuman Taeyong.

Setelah keributan tadi kini renjun sedang duduk di Playground miliknya, tentu saja hadiah dari Daddynya.

"Injun kenyang telima kasih Abang" setelah renjun kenyang dia langsung membawa bekasnya ke wastafel dapur tentu saja dicegah ke empat abangnya.

"Mau ngapain" jae

"Mau dicuci Abang, janan ikut injun telus hus hus jauh jauh cana" renjun mendorong jae tentu saja jae tidak terdorong sedikitpun.

"Tidak perlu biar maid yang bersihkan, ayo sudah waktunya tidur" tae mengambil alih renjun.

"Endak janan dekat dekat" renjun berlalu memutari mansion bahkan anak itu berhasil membuat ke empat abangnya mandi keringat.

"Injun capek mau mimi" renjun berhenti di bawah tangga.

Doy yang tidak sabar mengangkat renjun menyumpal bibir renjun dengan dot berisi susu, tangannya menimang nimang renjun hingga renjun tertidur pulas.

Eungh nom nom

Renjun menggeliat di dalam tidurnya. Sesekali bibirnya seperti menahan sakit meringis, air mata renjun menetes padahal anak itu memejamkan matanya.

"Husss bobo ya, injun aman disini" mereka berempat meletakkan renjun di kasur bayi berukuran besar dengan tepi ranjang yang dibatasi pagar.

"Cakit Oma injun ndak nakal. Mommy  Daddy"
Ternyata badan renjun hangat, sepertinya badannya terasa tidak enak. Wajar dari tadi anak itu terus saja berlari mengelilingi mansion.

Jae mengurut renjun pelan, mungkin besok dirinya harus memanggil tukang pijit profesional.

pagi tiba renjun yang badannya masih belum pulih rewel sejak tadi bahkan rapat Daddynya harus di undur demi anak mungil ini.

"Daddy janan pelgi, cama injun ajah" bahkan renjun bertambah cadel karena bibirnya sariawan dikarenakan bekas luka yang kemarin terkena bola.

"Iya Daddy disni sayang" Daddy terus saja mencium ubun ubun renjun. Mengelap keringat anak itu yang sudah bercucuran.

"Yah aku udah manggil tukang pijat ke sini sepertinya badan renjun tidak enak" jaehyun

Setelah menunggu lama akhirnya orang yang akan memijit renjun sudah datang.

Dad melepas baju renjun membiarkan renjun tidur terlentang di kasur bulu depan tv.

"Maaf ya bapak pijit dulu, nanti biar bisa main lagi" tangan bapak mengurut kaki renjun. Kaki renjun terasa keras banyak lebam lebam yang ada di telapak kaki anak ini.

Renjun berteriak kesakitan bahkan suara anak itu sedikit serak.

"Ndak janan pegang cakit, janan pegang. Udah injun capek" renjun terus saja memberontak bahkan keempat abangnya sampai kewalahan menjaga anak ini.

Kini tinggal tangan renjun yang dipijat, perlahan tangan tua itu membenarkan sendi sendi renjun. Dia sedikit kasihan pada anak ini kenapa banyak luka di sekujur tubuh mungil ini.

"Udah Abang nakal cakit udah eungh janan sentuh. injun ndak nakal"

Perlahan tubuh renjun sudah dilumuri minyak urut. Anak itu sampai lelah berteriak.

Saat perut renjun di urut renjun tidak berteriak tapi anak itu memejamkan matanya erat, tangannya meremas kasur sampai kukunya berwarna putih.

"Cukup injun ndak nakal janan sakit" setelah selesai dad memasangkan pakaian onsie agar bungsunya hangat.

"Injun ndak nakal Daddy" Daddy terus menimang renjun, menenangkan renjun perlahan anak itu tertidur lelap. Dad kembali mengganti baju renjun Karena keringat renjun membuat bajunya basah.

Dad juga memasangkan diaper sekali pakai.

"Kayaknya renjun menahan pipisnya jaehyun menekan perut bawah renjun hingga anak itu melenguh mengeluarkan air seninya.

Mereka akhirnya membiarkan renjun tidur dengan Daddy mereka berempat memilih tidur di ruangan Playground renjun yang sudah di pasang kasur lipat.

Yang nulis udah stres jualannya lagi sepi tolong yang daerah Bekasi bisa order di gofood SAMBAL KING SULE JATI ASIH
YANG JATIASIH
BESOK UDAH ADA SEBLAK YA

CAPEK JUGA JUALAN 😭
AYO BELI KEBURU BADMOOD

CAPEK JUGA JUALAN 😭AYO BELI KEBURU BADMOOD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
angry boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang