IV. Empat

5 2 1
                                    

Kay tak tahu mengapa dengan gilanya ia menyetujui ajakan Jana untuk menjadi pasangan selama di Bali. Janardhana Dimas Agusta. Kay mengenal laki-laki itu belum genap dua hari, jangankan perasaan, Kay saat ini hanya sebatas mengetahui nama, prodinya yaitu teknik nuklir dan kegemarannya menonton Anime. Oh satu lagi, Jana adalah teman Vigo sejak kecil karena mereka satu kompleks dan merupakan teman bermain, Jana dan Vigo satu angkatan, yang berarti Jana satu tahun diatas Kay. Selain itu, Kay tidak mengenal Jana lagi. Itu mengapa Kay menyebut dirinya gila yang langsung menyetujui ajakan Jana untuk menjadi sepasang kekasih selama di Bali.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, sudah tidak ada waktu untuk Kay memutar waktu dan menolak ajakan Jana saat sebelum memasuki kebun tadi. Yang bisa Kay lakukan saat ini hanyalah memainkan peran sebaik mungkin sebagai pasangan Jana. Selama mereka disini. Persis seperti yang Jana lakukan saat ini. Lihatlah, bagaimana Jana benar-benar menjadi seorang aktor yang handal dalam berakting.

"Kay liat sini"

"angkat strawberrynya, nah gitu, senyum dong. Oke sekali lagi, candid juga oke, kamu metik strawberry yang didepan itu. Nah nah okey pas." Jana tersenyum puas melihat hasil jepretannya. Kay terlihat sangat cantik dan natural disana.

Kay mendekat, "Bagus nggak?"

Jana mengacungkan jempolnya kemudian memperlihatkan kameranya kepada Kay, memperlihatkan bagaimana cantiknya gadis yang dia foto barusan. "Bagus, cantik" pujinya tulus.

"sa ae bang" Kay berusaha menahan senyumnya, selain Aksara, Jana adalah orang pertama yang memotret dirinya dan memuji cantik.

"sini foto berdua" Jana menarik Kay lebih dekat

"Ga ah gamau" Kay menolak dan menjauhkan dirinya dari Jana

"kenapa?"

"buat apa fotonya?" Kay bertanya balik

"buat kenanganlah, buat apa lagi" Jana menjawab dengan santai

"suka banget bikin kenang-kenangan. Ga ah, lagian kita apa sih, gaperlu dikenang juga"

Kay sudah hampir berjalan namun Jana menarik kembali tangannya dan merangkul pundak Kay.

Cekrek

"oke, Kay boleh pergi sekarang" usir Jana karena laki-laki itu sudah mendapatkan fotonya bersama Kay, meski ekspresi perempuan itu yang tidak siap untuk dipotret, namun Jana tetap tersenyum puas.

"ngeselin banget sih"

"gapapa, kan sama Pacar sendiri" lihatlah, benar-benar aktor yang handal bukan.

"pacar dari Hongkong"

"guys!! Udah dulu foto berduanya, ayo turun ke Danau bawah, kalian petik-petik strawberrynya udah kan?" Ana menghampiri Kay dan Jana bersama teman-teman Kay yang lain.

"woilah Kay!!" Michael terkejut melihat keranjang Kay yang berisi strawberry paling banyak daripada keranjang yang lain.

"maniak strawberry emang" kata Dika

"suka-suka gue dong"

"wow Kay, bayar loh nanti" Hasna mengingatkan. Gadis itu menggeleng membayangkan berapa harga strawberry yang dibawa Kay.

"kalian kenapa kaget gitu sih guys, Kay kan tiap main kalo ada yang jual strawberry kan selalu dibeli" jelas Hana

Kay mengangguk.

"udah-udah, ayo kita bayar dulu abis itu turun. Oiya disini ada makanan sama minuman kalo mau beli, kalian beli aja, tapi dibawah juga ada sih. Terserahlah kalian mau beli dimana, beli apa enggak" kata Ana

.
.
N
.
.

Kay merapatkan cardigan yang sengaja dia pakai karena tau udara Bedugul lumayan dingin. Tapi ternyata bukan lagi lumayan dingin, meski menjalang tengah hari, udara disini terasa sangat dingin namun segar. Kay suka sekali menghirup udaranya yang terasa sangat bersih dan segar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back to Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang