Surat terbuka untuk-mu

5 2 0
                                    

Malam kesekian, tanpa kehadiran-mu.
Kalau saja kamu ingin tahu,
Semuanya masih sama.
Rasa dan kenangan itu masih melekat dengan erat.

Aneh ya?
Sudah berpuluh-puluh hari berlalu, dan saya masih disini. terperangkap di sebuah ruangan yang kamu ciptakan.
Padahal, kamu sendiri sudah melenggang pergi dengan bahagia bersama kekasih baru-mu.
Tertawa berdua, tanpa sedikit-pun menoleh ke arah saya yang terbujur kaku atas rasa sakit yang kamu beri.

Lucu juga.
Mati- Matian saya ingin kamu kembali. Padahal, kamu sendiri sudah tidak perduli akan kehadiran saya di muka bumi ini.
Seakan-akan kenangan yang telah kita ciptakan berdua, tidak terlalu berarti bagi-mu.

Saya bingung.
Padahal, kamu sudah memberi saya luka yang tiada tara. Tapi tetap saja, rasa ini masih bertahan tanpa dendam.
Dan saya tetap berdiam diri tak mau beranjak kemana-mana.

Panggil saja saya si perempuan bodoh. Karena saya memang pantas mendapatkannya.

Tapi tak apa, sungguh.
Bahkan, jika kamu kembali pun, saya dengan suka rela membentangkan tangan dengan lebar lalu memelukmu dengan erat
Seraya berkata "sakiti saya sebagaimana-pun yang kamu mau, tapi tolongg... Jangan tinggalkan saya sendiri lagi."

-ainurmalaa, 13 Juli 2023

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang