28. terungkap?

2K 313 24
                                    

Sudah beberapa hari Junkyu merasa ada yang aneh dengan tingkah adiknya, Haruto tak seperti biasanya yang akan mengoceh sepanjang hari atau menganggu mereka setiap detik, sudah hampir 5 hari Haruto menjadi anak yang pendiam hal itu membuat Junkyu merasa ada yang tak beres dengan adiknya, Junkyu khawatir terjadi sesuatu hal buruk pada adiknya.

"Ru?"

Yang ditanya hanya melirik sekilas kemudian kembali melanjutkan langkahnya dengan wajah datar.

"Kamu mau kemana dek?!"

Junkyu melangkah cepat mengikuti Haruto dari belakang, tatapan anak itu tampak kosong namun sorot matanya begitu tajam, seperti bukan Haruto yang ia kenal.

"Ru jangan jauh-jauh, Bang Ji gak bolehin kamu keluar dari rumah!"

Tapi nihil, Haruto seolah tuli tungkainya terus berjalan lurus keluar dari rumah mereka, bahkan Haruto sudah membuka pagar rumah tapi tubuhnya kembali terpental cukup jauh, Junkyu terdiam diambang pintu, ia menyadari kalau itu bukan adiknya.

"Iblis sialan, Bisa-bisanya aku terkecoh!"

Raga Haruto dilingkupi oleh asap hitam, erangan keras terdengar jelas membuat Junkyu menutup telinganya dengan segera, sialan iblis bajingan telinganya sakit bukan main!

"Bangsat uhuk!"

Asap itu perlahan merambat luas, Junkyu merasakan dadanya sesak, pemuda itu segera menutup pintu agar asapnya tak masuk, kaki Junkyu melangkah lebar memasuki rumah dan berlari kearah kamarnya.

"Abang!"

Suasana rumah mendadak mencekam, hawa yang dirasakan benar-benar aneh, Junkyu merasa tubuhnya semakin melemah, kekuatan kekuatan yang selama ini ia miliki seolah bener-bener hilang. Pemuda itu berlari kearah kamarnya tak lupa menarik pelan tubuh adiknya.

"Abang kenapa?!"

Haruto bertanya penuh keheranan karena Junkyu yang berlari seperti dikejar hantu, pemuda itu menutup pintu dengan segera dan merapalkan mantra pelindung. Sialan, telat sedikit saja bisa mati.

Junkyu berusaha mengatur nafas, keringat dingin masih bercucuran, lutut Junkyu bahkan sudah lemas bukan main.

Pemuda itu menyandarkan tubuhnya di dekat tempat tidur.

"Abang dikejar hantu?" Tanya Haruto sekali lagi, mendengar adiknya yang mulai kembali mengomel Junkyu tersenyum tipis.

"Iya ada hantu jahat, makanya kamu tunggu dulu disini ya?"

Junkyu mengusak gemas rambut adiknya yang mendapatkan anggukan dari si kecil, kaki Haruto diayunkan ketika duduk dimeja belajar Junkyu, anak itu melihat banyak sekali buku-buku yang membuatnya tertarik.

"Abang, adek boleh pinjam buku?"

Junkyu yang sedang fokus pada pemikirannya hanya berdehem pelan, karena telah mendapatkan ijin Haruto melihat-lihat rak buku Junkyu, banyak buku yang tak Haruto mengerti namun ada satu buku yang menjadi fokusnya yaitu buku dengan sampul kartun, sepertinya seru.

Kaki Haruto sedikit berjinjit untuk menggapai buku komik yang memang ada di rak paling atas.

"Abang susah!"

Junkyu sepertinya begitu fokus, mata kakaknya bahkan sudah terpejam dengan duduk menyilangkan kaki di atas tempat tidur.

Haruto meringut kesal, padahal ia ingin membacanya.

Tangan kecilnya masih berusaha untuk menggapai buku komik itu, meskipun Haruto harus berjinjit tapi ia masih berusaha fokus. Mungkin karena terlalu kesal Haruto menendang rak buku itu, hingga tak sadar sebuah buku kuno jatuh menimpa kepalanya, anak itu langsung meringis kesakitan matanya sontak berkaca-kaca tapi Junkyu belum juga menyadarinya.

REINKARNASI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang