18. kakak menyebalkan

2.8K 417 36
                                    

Dibanding Junghwan ternyata Haruto sembuh lebih cepat, anak itu bahkan dari kemarin sudah berkeliling rumah dan mengajak Jack bermain.

Luka Junghwan juga sebenarnya tidak terlalu parah, hanya saja mungkin masih butuh pemulihan, tapi Junghwan bersikap bodoamat toh ia juga dilayani seperti raja dan yang paling membuat Junghwan senang adalah ia bisa menjahili Haruto.

"Enak, hm?"

Saat ini mereka sedang ada diruang televisi, hanya ada mereka berdua karena yang lainnya memiliki kegiatan masing-masing, seperti Jeongwoo yang masuk sekolah, Junkyu yang ada kelas pagi dan Jihoon memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.

Hanya tersisa dua bocil kematian, yang satu asik menonton televisi yang satunya lagi sibuk dengan banyaknya cemilan yang barusan dibeli.

Junghwan duduk diatas kursi sedangkan Haruto duduk di lantai dengan banyak cemilan di sekeliling tubuhnya, cemilan hasil dari uang Junghwan.

"Enak, abang mau?"

Haruto memberikan satu susu kotak rasa pisang pada Junghwan, namun Junghwan menggeleng kecil, pemuda itu senang melihat Haruto yang banyak makan dan tampak sangat ceria.

"Kalau makannya udah kenyang, tolong ambilin buku tugas abang di meja belajar"

Haruto menurut, setelah menghabiskan satu cup es krim Haruto berjalan menuju kamar Junghwan, membawa buku yang ada di meja belajar.

Haruto menyimpan buku itu disamping tubuh kakaknya, belum sempat Haruto mendudukkan bokongnya perkataan Junghwan sukses membuat Haruto merengut kesal.

"Bikinin abang kopi, terus ambil biskuit yang ada di lemari pendingin sama itu buahnya kupas terus taruh di piring"

"Ada lagi?" Kata Haruto dengan jengkel, sudah dari semalam Junghwan terus menyuruh nya ini itu dan masih banyak lagi, jika saja semalam Junkyu tidak membawa Haruto pergi dari kamar pemuda itu maka sudah dipastikan Haruto akan terjaga semalaman karena kelamaan menangis, iya Haruto menangis karena terlalu jengkel pada kakak satunya itu.

"Udah gak ada, inget kupas-"

"Kupas yang bener, cuci dulu terus lap pake tissu, buang semua biji nya, iya adek tau adek paham"

"Anak baik, buruan gih abang laper"

Junghwan mengambil buku tugasnya, ia tak menghiraukan tatapan Haruto yang sudah tampak sangat kesal, kedua tangan adiknya bahkan sudah terkepal di sisi tubuh.

Haruto menghentakkan kakinya penuh emosi, anak itu berjalan menuju dapur mengambil beberapa buah yang baru dibeli Junkyu kemarin,

Haruto mengambil apel, anggur dan juga semangka.

Pertama-tama Haruto mencuci semua buah itu, mengambil tissu dan mengeringkan anggur juga apel, tangan mungilnya memegang pisau, Haruto memotong apel menjadi 4 bagian, tak lupa dengan teliti Haruto membuang biji-biji kecil pada buah berwarna merah itu.

Setelah 2 apel di potong kini giliran anggur, Haruto membelah setiap biji anggur menjadi dua bagian, matanya terus fokus melihat mengambil biji anggur yang sangat kecil.

"RU SINI DULU!"

Teriakan Junghwan benar-benar membuat Haruto dongkol.

"Apa lagi??!"

Junghwan menunjuk remot televisi yang ada di dekat kakinya, padahal hanya tinggal mendongkang namun Junghwan merasa malas.

"Ambilin remot"

"Kan itu ada dideket kaki abang!"

Meskipun dengan mendumel Haruto masih tetap menurut,

"Sekalian ambilin HP abang di kamar bang Jeo, kalau lowbat sekalian bawa charger HP nya, oh iya satu lagi jemuran yang ada dibelakang angkat aja soalnya mendung takut keburu hujan, gih buruan!"

REINKARNASI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang