0-2

3 1 0
                                    

"Kehilangan itu ternyata bikin kita sadar bahwa ada begitu banyak hal yang kita miliki tapi nggak pernah kita lihat karena kita terlalu fokus sama hal yang justru nggak benar-benar ada "

0-2

Seorang gadis berjalan diatas trotoar dibawah guyuran hujan dengan tatapan kosong serta pandangan menatap lurus kedepan. Gadis itu adalah Bulan Gracia Arunika. Bulan baru saja pulang dari pemakaman Ilham.

Sore ini jalanan licin dan basah karena air hujan yang membasahi kota Jakarta.
Saat Bulan ingin menyebrang jalan tanpa gadis itu sadari ada mobil yang melaju kencang.

Tin...

Tin...

Bulan tak memedulikan suara klakson mobil tersebut,ia terus berjalan dengan tatapan lurus kedepan.

Ciitt...

Mobil tersebut berhenti tepat di dekat Bulan yang sedang berjongkok.
Pemilik mobil tersebut lalu turun dari mobil dengan payung yang ia genggam dan menghampiri Bulan.

"Maksud lu apa sih berdiri di tengah jalan hah?" Ucap lelaki itu di belakang Bulan yang masih berjongkok.

Bulan bangkit lalu membalikkan badan menghadap lelaki itu.

"Kenapa lu nggak langsung tabrak gua?" Tanya Bulan menatap lelaki itu dengan tatapan kosong.

Lelaki itu yang melihat tatapan Bulan langsung kaget dan penasaran.

"Maksud lu apa?yang ada kalau gua nabrak lu gua nya masuk penjara,gua nggak mau masa muda gua habis cuma gara-gara nabrak cewek aneh kayak lu,"cecar lelaki itu menatap mata Bulan sambil mencari sesuatu dari tatapan gadis didepannya.

"Nggak akan kalau lu nggak ngaku,"ucap Bulan datar.

"Lu kenapa sih?kalau lu capek hidup nggak dengan bunuh diri juga,"ucap lelaki itu yang membuat Bulan memutar bola matanya malas.

"Gua udah sering dengar kata-kata itu,lu juga nggak akan tahu seberapa muak nya gua dengan dunia ini,"

"Lu nggak bisa nyalahin dunia,itu udah takdir lu,lagian nggak ada untungnya lu nyalahin dunia,"ucap lelaki itu tegas.

"Lu nggak usah sok nasihati gua,kita baru kenal beberapa detik yang lalu,"

"Yaudah kalau gitu kita kenalan, kenalin nama gua Langit Argan Devantara dan lu boleh panggil gua Langit,"

Ya...lelaki itu adalah Langit Argan Devantara,lelaki dengan seribu pesona yang membuat para kaum hawa berteriak histeris bahkan ada yang mengungkapkan perasaannya secara langsung.

"Sekarang giliran lu,nama lu siapa?"tanya Langit.

"Bulan Gracia Arunika,lu bisa panggil gua Bulan,"ucap Bulan dengan sorot mata yang sulit di artikan.

"Yaudah gua panggil lu Cia,"ucap Langit yang membuat dahi Bulan berkerut.

"Nama gua Bulan bukan Cia,"ucap Bulan.

"Iya gua tahu,tapi gua mau panggil lu Cia,lagian kan Cia nama tengah lu,"

"Terserah lu,"ucap Bulan memutar bola matanya malas,

Bulan Dan MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang