aku dan hidupku

29 9 1
                                    

⚠️DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIAT.❗❗

And..

HAPPY READING ALL READERS!! ;)

...ᦗ...

"Lo mikir lah! Walau kita itu nikah cuma karena perjodohan, tapi lo sebagai suami ya tugasnya nafkahin gw sama anak lo itu!! Lo tuh-

"Istri ga guna! Mending diem lo! Gw ga peduli! Urus aja anak lo sendiri!! Gw mau pergi!! "

"Mau pergi kemana lo jam 11 malem gini?! Heh?! "

"Nongkrong bareng temen lah! Ngapain lagi?! Daripada disini? Budeg kuping gw dengerin celotehan lo!! "

"Ga! Jangan berani-berani lo pergi!! Se-

BRAKK!!

" SUAMI GA GUNA!! CERAI AJAH KITA! BUANG TUH ANAK LO KE SUNGAI!! "

...ᦗ...

Waktu menunjukkan pukul 23.45 dini hari, namun suara bising laju kendaraan masih dapat terdengar jelas.
Dengan kedua mata sembab, seorang gadis berambut hitam berjalan menyusuri trotoar jalan raya, tubuh sempoyongan dan air mata kembali membasahi pipi lembutnya.

"Kapan si, gw mati? Ga tau cape apa? "

Adelia Cahaya, nama itulah yang disandarkan pada gadis bermata sembab itu oleh mendiang neneknya.

"Ga ada yang peduli sama gw sekarang, bahkan selain nyokap bokap, gw mulai benci sama diri gw sendiri.. "

Seorang anak perempuan berusia 18 tahun, yang mana kehadiran dirinya benar-benar dibenci, baik oleh ayah, maupun sang ibu. Dua orang manusia yang harus menikah karena Kecerobohan mereka. Kecerobohan yang akhirnya membuat Cahaya hadir diantara keduanya.

Drrrt...

Diliriknya layar ponsel yang tengah bergetar.
Tertera beberapa angka disana. Nomor telepon seseorang, tak bernama.

Dengan malas Cahaya menggesek tanda hijau diatas layar ponselnya, membuat gadis itu dapat mendengar suara si penelpon.

"Lo kemana aja si?! Anak ga tau diuntung! Pulang ga?! cepet!! Ga usah ngerepotin orang! Lo idup ajah udah bikin gw sengsara!! Jadi gausah nambah beban!! Pulang!! Atau ngga gw kasih makan seminggu enak lo!! Kerjaan keluyuran doang! nongkrong kaya bokap lo!! Sama-sama ga guna!! Minimal ga usah ngerepotin kalo udah ngerasa jadi beban!! In-

"Iya."

Ibu jari itu berhasil menghentikan suara bising yang terdengar dengan menekan cepat tombol merah diatas layar.
Suara yang terdengar itu tak lain ialah suara sangat ibu.

"Ga tau lagi, dulu gw ngejalanin hidup yang penting hidup, sekarang gw ngerasa kayaknya lebih baik mati. "

Kedua kaki lemah itu kembali melangkah menuju bangunan yang ia benci itu, bangunan itu, bukanlah rumah baginya. Bahkan jika bisa, ia hanya ingin menghilangkan ingatan, tak mengenal siapapun, ia menginginkan kesendirian, dan kesendirian itulah yang menjadi rumahnya pulang.

...ᦗ...

Mentari pagi membalut kehangatan, menyinari hari baru setiap insan dimuka bumi. Namun tidak untuk seorang gadis yang masih terkulai diatas tempat tidurnya, menatap kosong keatas. Mata merah nan kelopak pandanya cukup untuk menunjukkan seberapa jarang ia menutup mata sekadar untuk beristirahat dari penatnya dunia. Batin yang lelah dengan pikiran tak karuan.

Bintang dan CahayanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang