Chapter 17

275 14 1
                                    

Pond dan Phuwin memasuki taman perumahan orang kaya. Mata Phuwin membesar, bersinar bila melihat rumahnya yang tidak jauh dari rumah Gemini. Dalam 10 minit sahaja berjalan. Dia dengan Gemini satu taman perumahan, sebab itu dia dengan Gemini rapat.

" Malam ini kita duduk rumah mae dan pho awak " kata Pond ringkas.

" Really ? " tanya Phuwin dengan wajah gembira.

Pond senyum dan menganggukkan kepalanya sahaja. Phuwin sudah bersorak riang. Sudah lama dia tidak pulang ke rumah ibu bapanya. Dia merindukan ibu bapanya lebih-lebih lagi makanan dari air tangan ibunya.

Pond memberhentikan kereta di hadapan rumah 3 tingkat yang terang dengan lampu. Banyak kereta berhenti di hadapan rumah itu. Pond mematikan enjin.

" Jom keluar. Gemini tengah menunggu " ajak Pond dan keluar dari kereta bersama Phuwin.

Phuwin memandang rumah Gemini dengan jantung yang berdebar kencang. Memikirkan apa yang akan berlaku di dalam sana.

" Jangan takut. Saya ada di sini" ucap Pond, berbisik di telinga Phuwin, seperti tahu apa yang difikirkan isterinya. Tangan Phuwin digenggam erat.

Phuwin senyum nipis dan menganggukkan kepalanya. Dia menarik nafas dan menghembusnya dengan perlahan. Dia membalas genggaman tangan Pond dan memandang Pond.

" Ready ? " tanya Pond bila melihat Phuwin sedikit tenang.

" Yes ! " jawap Phuwin dengan yakin.

Pond senyum, " Jom ! "

Pond dan Phuwin memasuki halaman rumah Gemini yang ramai orang di situ. Ramai yang memerhatikan mereka yang berpegangan tangan ketika berjalan. Ada banyak meja yang mempunyai pelbagai makanan, minuman dan dessert. Masuk sahaja kaki mereka ke dalam rumah Gemini, Gemini terus menerpa ke arah mereka.

" P'Pond ! Phuwin ! Datang pun. Ingatkan tak nak datang " sambut Gemini di depan muka pintu. Gemini terus memeluk Pond.

Pond ketawa kecil dan menepuk badan belakang Gemini.

" Datang. Cuma lambat je. Kau pun tahu kan apa yang terjadi dekat Phuwin " bisik Pond di telinga Gemini.

Gemini hanya mengangguk dan merenggangkan pelukannya dekat Pond. Gemini memandang Phuwin dan dia terus memeluk Phuwin dengan erat.

" Are you okay bro ? " tanya Gemini halus di telinga Phuwin.

Hati Phuwin sebak mendengar pertanyaan Gemini itu. Mata Phuwin berkaca bila matanya bertatapan dengan kedua mata ibu bapanya yang tengah berbual dengan ibu bapanya Gemini. Phuwin membalas pelukan Gemini dengan erat.

" Aku okay sahaja cuma masih sakit. Luka baru kan ? " Phuwin melepaskan pelukannya dan tersenyum nipis.

Fourth datang ke arah Gemini dengan senyuman manis.

" Eh ! Fourth ! " Phuwin menyapa Fourth dengan gembira bila melihat batang hidung Fourth di hadapannya.

Fourth ketawa melihat Phuwin dan dia memeluk Phuwin dengan erat, " P' okay kan ? " tanya Fourth pula.

Phuwin memandang Gemini dan Gemini hanya tersenyum nipis sahaja sambil menganggukkan kepala. Melihat reaksi yang Gemini bagi, dia tahu mesti Fourth mengetahui masalahnya di universiti. Phuwin menepuk-nepuk badan belakang Fourth dengan perlahan.

" Aku okay je. Tak perlu risau " ucap Phuwin dengan senyuman nipis di bibir.

Fourth menyapa Pond dan mereka berpelukan di situ.

" Ey ey ey ! Kenapa buat drama di depan pintu ? " tanya Mae Ning, berdiri di sebelah Gemini.

Pond, Phuwin, Gemini, Fourth dan Mae Ning ketawa bersama-sama.

" Masuk, masuk. Buat lah macam rumah sendiri. Banyak makanan tu. Makan, makan " kata Mae Ning dengan ramah.

" Phuwin apa khabar ? Sihat ? Sudah lama saya tidak dengar khabar Phuwin. Phuwin nampak kurus dari dulu. Kenapa ? " Mae Ning mengusap-usap bahu Phuwin dengan senyuman manis.

" Biasa lah Mae Ning. Banyak masalah di universiti " balas Phuwin.

" Saya tahu apa yang terjadi dari Gemini. Saya harap awak kuat " Mae Ning memberi semangat dekat Phuwin.

Phuwin senyum nipis dan menganggukkan kepalanya. Dia berpelukan dengan Mae Ning.

Pond dan Phuwin masuk lebih dalam ke rumah Gemini. Phuwin sudah biasa dengan rumah Gemini jadinya dia tahu selok-belok rumah ini. Gemini dan Fourth sudah keluar dari rumah, mungkin mahu mengambil makanan.

Pond dan Phuwin menuju ke arah orang tua mereka.

" Haa, datang pun. Sudah lama tak nampak muka kalian. Bagaimana ? Apakah sihat ? " tegur ayah Pond terlebih dahulu.

" Kenapa mae nampak Pond semakin tinggi ? Kalau Phuwin semakin kurus ni ? Ada masalah ke ? " tanya ibu Pond sambil mengusap rambut Phuwin.

" Sihat sahaja mae, pho. Biasa lah kalau ada masalah sedikit " balas Phuwin dengan senyuman nipis.

" Phuwin sihat ? " tanya ibu Phuwin dekat anaknya yang kelihatan pucat.

" Sihat " jawap Phuwin ringkas.

" Tidak tidak. Maksud mae, sini sihat tak ? " tanya ibu Phuwin, memegang perlahan dada Phuwin.

Masa itu air mata Phuwin bertakung di tubir matanya. Phuwin terus memeluk ibunya dengan erat.

" Ia tidak sihat mae. Baru terluka " jawap Phuwin dengan suara bergetar, menahan tangisan.

" Ini bukan salah Phuwin. Phuwin kena tuduh mae. Maafkan Phuwin kalau Phuwin memalukan mae dan pho di universiti. Tapi benar, ini bukan salah Phuwin. Maafkan Phuwin " ucap Phuwin berkali-kali.

Ibu Phuwin menepuk-nepuk kepala belakang Phuwin, " Iya, iya, kami tidak memarahi kamu. Tidak perlu risau yaa " pujuk ibunya dengan lembut.

Phuwin memandang ayahnya, " Pho "

Ayah Phuwin menggelengkan kepala, " Makin kurus ye anak kita mae. Kenapa ? Pond tak bagi makan ke ? " tanya ayah Phuwin dengan nada bergurau.

" Eh pho ? Kenapa salah saya ? Saya bagi Phuwin makan lah. Duit saya cukup untuk menampung hidup Phuwin, saya dan Fourth " kata Pond dengan nada tidak puas hati. Walaupun dia sudah berkahwin dengan Phuwin, dia masih tidak lupa memasukkan duit belanja di akaun bank milik Fourth.

Kedua orang tua Pond dan Phuwin ketawa bila melihat Pond seperti tidak berpuas hati dituduh sebegitu. Phuwin ketawa kecil manakala Pond tersenyum lebar.

" Sudah, sudah ! Sebenarnya apa yang terjadi Phuwin ? " tanya ibu Pond.

Phuwin menceritakan dari perawalan dia bertemu dengan Chimon sampai Chimon yang menuduhnya. Selesai sahaja cerita, Phuwin mengeluh.

" Tidak mengapa. Lagipun ini bukan salah Phuwin kan ? Phuwin ambil cuti tau esok. Nanti mae buatkan makanan favourite Phuwin " ujar ibu Phuwin dan mengelus ubun-ubun anaknya. Dia tahu anaknya terluka teruk. Satu universiti mengetahui kejadian ini. Mesti Phuwin akan lebih tertekan di sana nanti.

Phuwin senyum nipis, " Phuwin minta maaf lagi sekali sebab memalukan mae dan pho walaupun ini bukan salah Phuwin " ucap Phuwin dengan sayu.

" Sudah, sudah ! Tidak perlu meminta maaf berkali-kali. Ini, sekarang, Phuwin makan. Kurus Phuwin berbanding dulu. Kalau tak ada selera makan pun, makan lah roti ke, susu ke " bebel ayah Pond dekat Phuwin.

" Nah ! Makan sayang " kata Pond, menghulurkan satu muffin dekat Phuwin dengan senyuman manis.

Phuwin tersenyum malu bila Pond mahu menyuapnya. Perlahan-perlahan, Phuwin membuka mulutnya dan memakan muffin yang dihulurkan Pond.

Kedua orang tua Pond dan Phuwin berpandangan antara satu sama lain. Mereka gembira bila melihat perkembangan hubungan Pond dan Phuwin. Mereka yakin, mereka memilih pilihan yang betul untuk menyatukan mereka.

Strawberry and Cigarettes ( S2 ) Where stories live. Discover now