trauma

742 49 12
                                    

Disepanjang perjalanan pulang, laras dan noe terdiam. Hanyut dengan fikirannya masing masing. Tapi kali ini noe lebih memikirkan kondisi laras, noe takut kejadian barusan akan meninggalkan trauma bagi laras. Sedangkan laras masih terlihat melamun dan sesekali terdengar menarik napas panjang.

"Ras.. ada bapak penjual kerak telor didepan, lu mau ga ?" Tanya noe.

"Gamau, ayas kenyang" jawab laras masih lesu.

"Lu ada yang mau dibeli ga ?"
Laras menggeleng.

Noe pun melajukan mobil nya sedikit lebih kencang. Takut jam malam meleka terlewat dan akan berabe lagi nanti urusan sama teri dan papah laras.

--------------

Waktu menunjukan pukul 22.45 wib. Mereka akhirnya sampai di kediaman laras, rumah sudah terlihat sepi.

"Kalian baru pulang ?" Tiba tiba teri keluar dari kamarnya "laras kenapa ?" Tanya teri, insting seorang ibu memang tidak pernah salah.

Ditanya seperti itu, noe sedikit bingung..

"Gapapa ter, tadi aku sama noe nonton dan ceritanya bikin aku sedih" jawab laras menunjukan senyumnya sambil menyalami teri.

"Yaudah sana mandi dulu sebelum tidur ya, kalian mau makan dulu ga ? Biar teri siapin" kata teri.

"Engga ter kita udah kenyang" jawab laras dan noe hampir berbarengan.

"Oh.. yaudah kalo gitu"

"Papah mana ter ?" Tanya laras.

"Udah tidur, katanya besok papah berangkat kerja pagi"

"Okedeh, kita kekamar dulu ya ter" jawab laras lalu mendorong noe menuju tangga ke kamar mereka.

"Untung aja teri percaya" kata laras mengusap dada nya.

"Iyalah percaya, orang apa apa lu pasti gampang banget nangis nya" ledek noe.

"Engga gituu.." jawab laras.

"Engga engga apa. Coba lu inget inget lagi, momen apa yang ga lu tangisin, bahkan sky ga keliatan satu jam aja lu nangis bombay"

"Ya itu kan karna aku takut sky ilang"

"Iya.. hal sekecil itu aja lu tangisin"

"Itu bukan hal kecil ya noe"

"Yaudah yaudah lah, mandi dulu sana
Apa gua dulu ?"

"Lu aja dulu, gue mau hapus make up dulu"

Noe pun mandi duluan, dan disusul laras setelah dia selesai menghapus make up nya.

Sekarang gantian, laras mendekati noe yang sedang tiduran memegang hp miliknya. Laras melingkarkan tangannya diperut noe.

"Ras, jangan peluk peluk" kata noe menyingkirkan tangan laras.

"Gantian" laras masih berusaha memeluk noe.

"Engga.... awas, jangan deket deket" kata noe mencoba menghindar.

"Ihh noee sinii gantian" laras masih memaksa noe, menarik baju noe ketika noe hendak keluar dari kamar mereka, membuat noe terjatuh ke kasur.

"Engga. Laras stop, jangaaaaaan" noe mendorong tubuh laras dengan lembut.

"Ihh curang, kemaren pas lu lagi galau  lu boleh peluk gua" kata laras yang kini duduk berhadapan dengan noe.

"Gua gasuka ras.."

"Terus, lu kenapa peluk peluk gue ?"

"Ya kalo gua peluk duluan gapapa, gua gasuka kalo orang lain yang meluk gua duluan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEBUAH KESALAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang