Di sinilah aku.
Tepat di depan dia berada sekarang
tertidur dibawah sana, tanpa memedulikanku lagi....Aku, menyesal
Aku, aku merindukannya.
sangat....Biasanya, dihari libur sekarang, kami sedang bermain bersama di taman.
Tapi kali ini beda, sangat sunyi. Hanya bisa terpaku pada lukisan namanya yang terpahat di batu.
Menaburi bunga, dan menangis tiada suara.
Kapan
Kapan
Kapan kita bisa bermain bersama?.
Waktu terakhir kali kau bilang padaku kau akan menungguku di depan taman.Maaf aku menolak pergi. Harusnya aku langsung berangkat kesana tanpa kau tunggu,
Maaf
Maafkan.... Aku...... Salahku.ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Hari yang cerah, tapi sedikit panas mungkin.
Jadwal sekolah tinggal 1 jam lagi tapi sialnya itu adalah matematika. Tapi beruntungnya lagi aku sudah cukup mengerti dengan semua yang di jelaskan oleh guru. Cukup membuatku menjadi siswa peringkat 2 dikelas berturut - turut. Tapi kurasa semester kali ini, aku akan mengambil alih peringkat 1.Ah ya... sudah terlewat satu jam dan bel berbunyi.
Bembereskan semua barang ke tas, seperti biasa yang kulakukan disaat menjelang pulang sekolah. Menaiki sepeda hijau tua mengkilapku dan menuju rumah yang tidak begitu jauh dari sekolah.
Sampai di depan rumah bertingkat dua. Aku membuka pagar halaman dan menyenderkan sepeda di samping pohon entah apa namanya. Tidak sabar membaringkan tubuh letihku ke kasur yang empuk.
Aku memasuki rumah dan menaiki tangga menuju lantai dua tanpa menghiraukan sapaan orang orang rumah.
Disaat aku menjatuhkan diri ke kasur.... Ahh, tubuh ini menjadi terasa segar, tulang tulangku berderak hingga terdengar suara kriuk kecil.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"ummm ""Ah! ga sadar gw ketiduran, udah jam berapa ini "
Kulihat jam yang menggantung di sisi kamar, tertera pukul 19.30.
"Oh baru 3 jam "
Perlahan menuruni kasur dengan wajah mengantuk kemudian mencuci muka. Setelahnya menuju dapur untuk mencari makanan karena perutku rasanya tiba-tiba keroncongan minta diisi.
"Eh reo baru bangun nak? Mama tadi mau bangunin kamu buat makan malam, tapi kamu ketiduran, kelihatannya kamu kelelehan jadi mama biarin. Ini tadi mama sudah siapkan lauk sama nasinya buat kamu dimakan ya" ucap mama ku dengan wajah penuh keibuan.
Kulihat mama mengelap tangannya sembari tersenyum padaku, dan aku hanya menanggapinya dengan anggukan antusias dan balik tersenyum. Kemudian mama melangkah menuju ruang tamu, biasa, menonton televisi bersama papa. Aku juga menarik kursi dan duduk di depan meja makan yang diatasnya sudah tersiap ayam goreng, nasi, dan secangkir air putih. Kulahap hingga habis dan meminum beberapa teguk air, Setelahnya membereskan serta mencuci peralatan makan sambil bersendawa ringan karena perutku yang sudah penuh. Sungguh enak ayam masakan mama.
Begitu selesai, aku kembali ke kamar untuk belajar materi besok, agar lebih mengerti Ketika dijelaskan oleh guru nantinya. Lama kelamaan tenggelem dalam buku, tanpa sadar aku tertidur di meja belajar dengan buku-buku yang masih terbuka.
"....Engh hoaamm, gw ketiduran lagi, kayanya kemaren terlalu kecapean deh "
tanganku terentang hingga terdengar suara seakan tulangku baru berpindah tempat, tapi rasanya menyegarkan. Baru saja ingin melangkahkan kaki dari kursi, tiba-tiba kakiku terpeleset oleh buku hingga terjungkal ke belakang menubruk kursi.
Terdengar suara gedebug kencang.
" ACK! " aku merintih kesakitan dan memegangi pinggulku. tubuhku ambruk bersama kursi.
"hump-!?"
" eh? "
Tiba tiba saja, aku menghiraukan rasa sakit belakang tubuhku karena indra pendengaranku baru saja menangkap suara seperti tawa tertahan. Tapi tunggu! aku sendirian di kamar ini dari awal tertidur, lalu siapa?.
Perlahan, aku bangkit berdiri dan mengambil buku, yang membuatku terpeleset tadi, dan dengan cepat memasang aba aba seperti ingin melempar karena hatiku merasa was-was.
Oh, ahh
Tidak ada siapapun.Aku menghela napas lega,
" hahh yang bener aja, gw udah was was ternyata gada-
HEH BAJIGUR!!!! " teriakku spontan." KAMBING TERBANG-!!! " - ??
Kulemparkan buku ditanganku tidak tentu arah. Nafasku terengah-engah dengan mata memelototi pada asal suara yang menyebut kambing terbang tadi. Siapa yang ga kaget coba? tiba tiba sesosok putih dan rambut hitam berantakan muncul di depan tanpa aba-aba.
.
.
.
.
>P/sab-15-juli-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliran Hujan
TerrorReo, hanya seorang remaja biasa seumurannya. Hanya saja dia tampan dan pintar, serta orang tuanya yang kaya. Mempunyai seorang sahabat, Rein, mereka berdua tidak terpisahkan, hingga Rein pergi, kealam lain. Namun, kemudian dia tiba-tiba kembali, dal...