Bab 5° Kehebohan Jadi Babysitter

43 4 1
                                    

Vote sebelum membaca!

***

"Suster nggak guna lo, minggir, gue cariin."
—Jayden Alvaro—

🌻🌻🌻

Menggunakan jas hitam dengan tatanan rambut yang klimis, satu tangannya menenteng tas hitam yang berisi berkas-berkas kerjanya, Jay terlihat sangat rapi dan berwibawa. Derana sampai tak berkedip menatap Jay dengan senyum tipis. Penampilan Jay sekarang sangat berbeda saat dulu mereka masih satu sekolah. Sering masuk BK, seragam dikeluarkan, dan sangat suka membuat keributan.

Jay berjalan gontai keluar dari apartemen menuju garasi mobil
miliknya yang berada tepat disebelah apartemennya. Apartemen Jay memang berada di lantai paling bawah, dulu ia membeli apartemennya sekaligus dengan garasi mobil yang sudah pihak pemilik apartemen sengaja sediakan.

Derana sejak tadi hanya berdiri diambang pintu apartemen dan matanya mengekori kemanapun Jay pergi.

Vibe suami berangkat kerja ini mah, batin Derana

"Derai, gue berangkat kerja dulu, tolong jaga Jean dengan baik," pesan Jay, ia tersenyum.

Suara klakson dari mobil Alphard hitam milik Jay menyadarkan Derana dari lamunannya, ia sedikit menggeleng mengusir kehaluan dalam dirinya.
"Tenang aja pak, Jean aman sama saya," pungkas Derana sembari melambai pada Jay yang ada didalam mobil.

"Jay aja, katanya kita seumuran kan?"
"Satu lagi, jangan terlalu formal, gue nggak gigit," tutur Jay dari dalam mobil.

"Iya Jay...?"

Rasanya begitu aneh, Jay merasa de Javu dengan suara Derai, mungkin itu hanya pikirannya saja, dia tidak mungkin berani mendekat lagi. Derana tidak mungkin berani masuk lagi dalam kehidupannya. Jay menarik napas dalam sembari memejamkan mata lalu membuangnya lewat mulut, ia menoleh pada Derai dan   mengangguk, mengacungkan satu ibu jarinya.

"Jay, ada yang ketinggalan," lontar Derana tiba-tiba.

"Berkas udah semua, hp juga udah, emang apa lagi?"

"Ngga kecup kening dulu?"

Mendengar hal absurd itu, Jay mengerutkan dahi, bingung.
"Kecup kening?"

"Maksudnya keningnya Jean," gadis itu tampak tertawa santai menutupi kebodohannya. Ini sih bukan Derai, melainkan Derana. Sungguh Derana tidak bisa menahan dirinya untuk menggoda Jay sampai gadis itu lupa bahwa sekarang dirinya adalah Derai—baby sitter Jean.

"Oh kirain-nanti pulang kerja aja, lagian Jean masih tidur, kasian,"

"hati-hati ya Jay dijalan,"

Sementara itu dari sebrang jalan apartemen, Riki menyaksikan pemandangan itu.

"Lo ngga papa bro?" tanya Azka menepuk pundak Riki, melihat Riki hanya diam dengan muka masam membuat Azka takut sendiri.

Fyi, mereka berdua bertemu didalam cafe baru didekat apartemen Jay saat Riki selesai mengantar Derana yang berpura-pura menjadi Derai. Dan yang mengejutkan lagi, cafe yang baru melakukan launching pagi tadi adalah milik Azka dan Satya. Mereka benar-benar merealisasikan mimpi mereka.

"Gue kelihatan banget sukanya?"

"Sejak Arabella pergi ninggalin lo,"
"Gue cuma mau ingetin lo bro, Derana bukan Arabella, gue tau mereka mirip tapi lo ngga bisa, lo bakal sakit sendirian, kalo pada akhirnya Derana tetap pilih sama Jay, kayak dulu Arabella pilih cowok lain, lo mau masa itu terulang lagi?"

Pena Asmara 2 (Live with you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang