🌑Conffess🌃

61 5 0
                                    

"hwaaa, aku ingin ikutt" Rengek (name).

Kenapa (name) merengek? (Name) merengek ingin melihat pertandingan Skateboard, S kan?.

Tp Miya gak bolehin, alasannya? (Name) seorang gadis, jadi gak boleh keluar malam katanya. Aslinya Miya cemburu soalnya banyak cwo yg udh kenal sm (name) disana.

"Tidak"

Mata (Name) berkaca-kaca, tanda nya apa? Yap, (name) akan menangis. Itu membuat Miya panik sekaligus ketakutan, karena jika (name) menangis kencang kemungkinan ibunya akan mendengar- eh, kamar Miya kan kedap suara🗿.

"... Miya jahat..." Itulah kata² yg terkeluar dari mulut (name) sebelum air matanya membasahi pipinya.

Rasanya jantung Miya berhenti berdetak saat (name) mengucapkan itu....

"H-hey, jangan mena-"

"Keluar..." Potong (name) dg suara bergetar.

WADUH WADUHHH, BAHAYA BAHAYAAAA. BOMBA BOMBA! LONTONGGGG.

"(N-name)? Jangan menang-"

"Kubilang KELUAR!" Bentak (name).

(Name) tak bisa menahan air matanya saat ia berteriak.

"Dengarkan dulu hey..." Ucap Miya.

"Keluar, keluar..."

"Ti-"

(Name) mendorong badan Miya dg keras, sehingga Miya keluar dg hampir terjatuh.

BRAK!

(name) menutup pintu dg keras.

Cleck

Yap, pintunya di kunci. Jangan lupa, sebelum menutupnya (name) melempar skateboard Miya.

(Name) menghempaskan dirinya ke kasur dan menangis.

"Apasi...alay, nangis gini... Hik.... Gini doang, alay kamu (name).. hik.." gumam (name) menenggelamkan wajahnya di bantal.

Tok tok tok.

Pintu di ketok oleh Miya sebanyak 5×, tp tidak di buka oleh (name). Miya yg sudah pasrah pergi meninggalkan (name).

"Padahal Reki nii mengizinkan ku, Langa Nii, Cherry, semuanya mengizinkan ku... Hik... Tapi Miya tidak... Aku terlalu berharap..." Gumam (name) lg.

Ngomong² tentang berharap, (name) pernah berharap bahwa papa nya akan sembuh, dari penyakitnya. Tp tenyata tidak, (name) saja yg terlalu berharap.

Saat (name) mengingat itu, (name) semakin menangis.















Mari kita ke side Miya.

Miya keluar dari apartemen nya, terlihat Reki dan Langa menunggunya di depan apartemen.

Miya pegi menghampiri mereka berdua, Reki mencari-cari sosok (name). Adik terrrcintah, terrrrsayang, teerrmuah.

"Dimana Mura chan?" Tanya Reki.

"Aku tidak membolehkan nya ikut" jawab Miya.

"kau gila?" Ujar Reki.

Miya hanya terdiam, sedangkan Reki menghela napasnya.

"Kami semua sudah mengizinkannya, kecuali kau. Jadi kemungkinan (name) berharap lebih ke padamu.... Apa... Dia menangis?" Ucap Reki.

Miya mengangguk sebagai jawaban, Reki kembali menghela napasnya. Reki ingin marah, tp gak bisa. Soalnya gaada yg salah.

Reki mengambil Handphone nya dan menelpon (name).

Drt... Drt...

'a-ah, m-moshi moshi, Reki Nii?'

My Tsundere boy<3 (chinen miya x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang