"Hahh, pakaian ku...."
Jaemin merunduk sedih. Ia melihat pakaian nya yang sudah robek.
"Maaf, aku terlalu bersemangat sampai merobek pakaian mu. Untuk sekarang gunakan lah ini"
Jeno menyerahkan kemeja nya yang sudah kekecilan.
"Okay" Jaemin mengambil kemeja itu dan memakai nya.
Sementara pikirannya masih takut kalau pria di depannya ini bisa saja membunuhnya sekarang juga.
Setelah memakai baju yang diberikan jeno, ia tersenyum canggung.
Sepertinya ia merasa sedikit ragu untuk mengatakan sesuatu sekarang.
"Umm, ku rasa lebih baik aku kembali ke dunia iblis untuk mengambil beberapa pakaian da-..."
Ucapan Jaemin terpotong.
"Noo, kumohon jangan pergi...!"
"Aku hanya ingin kau tetap berada di sisi ku"
Tiba tiba Jeno memeluk Jaemin dengan erat membuat wajah Jaemin memerah.
"Awalnya aku mengira dia adalah pria yang sombong, ternyata hanya seorang pria yang polos. Bahkan sekarang dia menginginkan ku sepenuh hatinya. Aku jadi terharu"
Ucap Jaemin dalam hati nya."Hah.. baiklah aku tidak akan pergi"
Jaemin melepaskan pelukannya."Terimakasih.. oh ya ini sudah sore kau pasti lapar kan? Aku akan membuat kan sesuatu"
"Anggap saja rumah sendiri yaa.."
Jeno beranjak keluar dari rumah nya untuk membeli bahan makanan.
"Menyedihkan. Aku seorang iblis tapi harus menyamankan diri di rumah seorang pengusir iblis"
Jaemin hanya bisa tersenyum miris.*
*
*
Mata Jaemin terbelalak ketika melihat makanan yang sangat menggiurkan terhidang di meja makan."Kau membuat semua ini??"
"Yaa" Jeno tersenyum melihat ekspresi Jaemin yang menurutnya sangat lucu.
"Terimakasih atas makanannya!"
Tanpa berpikir panjang Jaemin langsung mendudukkan dirinya di kursi dan mulai menyantap makanan yang Jeno buat.
"Ummmhh... Ini sangat enak" Jaemin dikejutkan kembali oleh rasa dari masakan Jeno.
"Aku senang makanan ini sesuai dengan selera mu" Jeno tersenyum.
"Biasanya aku akan membuat sesuatu yang lebih simpel tapi ini pertama kalinya aku memasak untuk seseorang. Ini sedikit memalukan"
Jeno menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal karena salah tingkah. Hal ini pun sama dengan Jaemin, dia juga salah tingkah dengan ucapan Jeno.
*
*Setelah makan Jeno mengajak Jaemin berkeliling di rumah nya. Sesekali, Jeno bertanya tentang Jaemin dan begitu pula sebaliknya.
"Jadi tidak ada orang yang tinggal disini selain kau? Kau tidak mempunyai asisten atau semacamnya?"
Jaemin bertanya kepada Jeno sambil melihat lihat buku yang tersusun rapi di rak ruang kerja Jeno. Sementara, Jeno duduk di meja kerja nya mengerjakan sesuatu.
"Keluarga ku memiliki banyak aturan yang ditetapkan. Jadi agak sulit untuk bergantung atau percaya pada seseorang."
Jeno menjawab pertanyaan Jaemin tanpa menatapnya.
"Hmm.. rumit sekali" Jaemin mendekat ke meja kerja Jeno.
Tangannya kemudian mengelus pucuk kepala jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
⚠️Oneshoot II Nomin 🔞
Storie brevi⚠️WARNING⚠️ BxB NFWS Hanya cerita oneshoot atau twoshoot tentang kehidupan nomin