9 : rumit

58 3 0
                                    

"Aku lelah chanyeol" kata kata yang terus ada di pikiran nya, bahkan saya baekhyun lebih dulu masuk ke dalam ruangan nya, chanyeol masih setia memandangi cincin pernikahan yang selalu baekhyun kenangan, namun chanyeol hanya menyimpan nya di laci setelah selesai resepsi pernikahan

Kriietttt.....

Chanyeol memberanikan diri untuk masuk ke ruangan baekhyun yang asik menangis itu "kau ingin berpisah?" tanya chanyeol mutlak

"Aku tak tahu.. Hiks.. Aku.. Aku lelah dengan semuanya" kata kata yang berhasil menusuk hati chanyeol, membuat chanyeol terpaku dan rumit akan segalanya, jika di sisi lain ia berbahagia karena bisa lepas dari baekhyun dan tetap mencintai irene. Namun di sisi lain terdapat rasa tak ingin yang hinggap di hati kecil nya

"Hoekk... Hoekk...ah.." lenguh baekhyun dan setelah nya ia berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan cairan bening terus menerus

Chanyeol menghampiri baekhyun dan mengusap tengkuk dan punggung baekhyun bergantian, lalu menopang tubuh lemas baekhyun yang nyaris terjatuh "kau kenapa baekhyun?" tanya chanyeol yang tak di hiraukan oleh baekhyun

"Hoekk.... Hoekk..." terdapat rasa khawatir yang hinggap di hati nya saat melihat baekhyun memuntahkan semuanya yang berlangsung hampir 20 menit, hingga akhirnya baekhyun terkulai lemas di gendongan chanyeol

"Tunggu, aku akan memanggil dokter"




________________________________________________

"Bagaimana keadaan nya?" tanya chanyeol memandangi dokter yang berada di hadapan nya

"Aku tak yakin, tapi lebih baik dia di bawa ke area dokter khusus kandungan" ucap dokter itu lalu berlalh menghampiri baekhyun, meninggalkan chanyeol yang tengah riuh pikiran nya

"Hah? Kandungan? Dia..ah sudahlah!" lalu chanyeol mengikuti beberapa perawat yang tengah mendorong kursi roda baekhyun

Chanyeol menghentikan perawat itu dan mengambil alih untuk mendorong baekhyun menuju ruangan dokter kandungan





________________________________________________





"Begitu tuan chanyeol, tuan baekhyun bukan lelaki pada umum nya, dia memiliki sebuah rahim layaknya wanita, atau sering kita sebut dengan lelaki carrier. Maka wajar saja jika tuan baekhyun memiliki sikap yang sama layaknya wanita, entah dari cara ia marah atau apa"

"Berapa usia kandungan nya?" ucap chanyeol mutlak, percayalah pikiran nya kini tengah riuh oleh banyak pertimbangan

"Baru beberapa hari, tuan baekhyun tipe yang bisa langsung merasakan nya, kurasa itu lebih bagus. Tapi tuan chanyeol, jagalah baekhyun dengan baik, kehamilan lelaki sering kali lebih lemah di banding kehamilan yang terjadi pada wanita, kalau begitu, saya permisi dulu. Mari tuan baekhyun, tuan chanyeol" ujar dokter cantik itu seraya tersenyum manis dan berlalu pergi menuju keluar ruangan

Chanyeol memegangi kening nya, dan setelah beberapa saat ia menghampiri baekhyun yang tengah memegang perut nya erat dan mata yang berlinang air mata

"Berhenti disana! Jangan dekat dekat dengan ku!" baekhyun masih menangis dan segera mengambil pisau buah yang menancap pada apel, dan mengarahkan nya pada chanyeol "k-kau.. Kau pasti akan melukai anak ku kan?! Kau tak menginginkan nya kan?! Tolong jangan sakiti dia! Aku akan hidup sendiri dan berhenti merepotkan mu!" ucap baekhyun di sela tangisan nya

"Apa maksud mu baekhyun, letakan pisau itu!"

"Tidak! Kau akan melakukan hal buruk pada anak ku!"

SELECT ONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang