1K 148 27
                                    

“Apa?! Benarkah itu?!" Jisung berteriak heboh saat Taeyong mengatakan jika grup tari mereka akan diundang tampil di hadapan sang pewaris tahta, sang Alpha Dominan saat pesta ulang tahun Alpha keluarga Na itu beberapa hari lagi.

Bukan hanya Jisung yang ribut, semua yang berada di sanggar tari itu-pun mulai berucap riuh. Pasalnya ini suatu kebanggaan tersendiri bisa tampil didepan sang pewaris tahta. Dan ini adalah suatu kehormatan besar bagi mereka yang notabene hanyalah penari jalanan untuk menunjukan penampilan terbaik didepan para bangsawan dan semua orang terpandang yang akan datang diacara tersebut.

“Akhh! Hyung, aku benar-benar senang!" Lagi Jisung berseru, memeluk Renjun dan Chenle bergantian. "Tapi aku juga jadi gugup jika begini."

"Kenapa gugup?" Chenle bertanya.

"Tentu saja gugupl! Apa kau tidak merasa gugup saat tahu kita akan menari di depan sang pewaris tahta secara langsung? Dia seorang Alpha Dominan, kau tauu?!"

"Benar apa yang dikatakan Jisung." Renjun membenarkan.

"Memang sih, aku juga gugup." Chenle akui itu."Makanya itu kita harus semakin sering berlatih agar tak membuat kesalahan dan bisa tampil sempurna.” Perkataan Chenle mendapatkan persetujuan dari para anggota.

"Chenle benar, jadi mulai sekarang kita tambah jam latihan jadi dua kali lipat. Dan kau-" Taeyong menunjuk Jisung dengan mata melotot. "Jangan sampai terlambat lagi! Awas saja jika kau terlambat dan membuat alasan lagi."

"Hehehe.”  Jisung meringis tertawa, ia bersembunyi di belakang punggung Chenle. “Tenang Hyung, kali ini aku akan tepat waktu."

“Benar ya? Janji adalah hutang Park Jisung.” Taeyong membalas ucapan Jisung. “Jika kau ingkar dan terlambat lagi, lima puluh kali pukulan rotan akan menyapa pantatmu!"

Ancamnya lagi membuat Jisung memekik tak terima.

"Hyung!"




• 

Untuk pertama kalinya, pintu gerbang besar mansion mewah keluarga Na di buka secara umum. Pesta ulang tahun sang pewaris tahta dirayakan secara besar-besaran. Para bangsawan, orang-orang terpandang bahkan masyarakat biasa diijinkan masuk ke dalam mansion yang teramat mewah bak istana raja itu tentu saja dengan pemeriksaan ketat oleh para penjaga mansion yang lebih mirip seperti prajurit kerajaan. Mereka menggenakan pakaian terbaik mereka. Berdandan secantik dan setampan mungkin agar pantas berdiri di hadapan sang pewaris tahta.

Berbagai hidangan makanan pun tersaji secara cuma-cuma. Hidangan mewah yang tertatata rapi. Minuman seperti anggur dan wine serta daging, tak lupa berbagai macam cemilan mahal tersaji, ditata cantik.

Doa-doa dan harapan baik terdengar bersahutan untuk sang Alpha.

Jisung tak bisa berhenti bergerak, dia begitu gugup sekarang. Sebentar lagi ia dan teman-temannya akan tampil tepal dihadapan sang Alpha keluarga Na. Bahkan makanan lezat di atas meja-pun belum ia sentuh sama sekali. Bukannya tidak lapar, atau tidak suka, Jisung hanya gugup. Perutnya mulas, jika sudah seperti ini. Nafsu makannya menguap entah kemana.

Dia sering tampil dihadapan orang banyak, tapi saat ini berbeda, tentu saja. la akan menari dihadapan Alpha dominan yang belum pernah mereka temui sebelumnya, jadi bagaimana ia bisa tenang?

“Jisung, tenanglah! Berhenti menggerakan kakimu seperti itu!” Renjun berucap, ia memakan brownies hingga memenuhi mulutnya.

"Aku gugup." Jisung berucap, ia memandang Renjun. Bahkan disaat seperti ini, pemuda itu masih bisa makan dengan lahap.

𝓕𝓪𝓽𝓮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang