Jisung cemberut, bibirnya mengerucut saat pakaian yang ia inginkan harganya sangat mahal. Dia harus tampil layak saat jamuan makan malam di rumah keluarga Na yang seperti istana itu nantinya bukan?
la akan bertemu langsung dengan sang pewaris tahta-Alpha keluarga Na, jadi Jisung harus benar-benar mempersiapkan diri. Setidaknya ia tak membuat malu teman-temannya jika memakai baju baru. Tapi setelan pakaian yang ia lihat itu begitu mahal. Tentu saja, Jisung tidak akan heran karena bahan yang di gunakan adalah kualitas terbaik.
“Hei, kau jadi beli tidak?" Sang penjual berucap tak sabaran saat Jisung hanya berdiri disana sembari mengelus-elus pakaian berwarna biru itu.
“Paman, aku tawar setengah harga boleh tidak?" Jisung berharap hari ini adalah hari keberuntungannya. Jika pun ia tak bisa membeli pakaian ini, tak apa. Dia mungkin akan memakai pakaian lama miliknya yang mungkin masih terlihat bagus.
“Jangan mengada-ada! Pakaian ini terbuat dari kain berkualitas terbaik, kau tawar setengah harga, aku bisa rugi nanti!"
Jisung semakin mengerucutkan bibirnya. la masih mengelus pakaian itu sembari membatin dalam hati, 'Selamat tinggal aku tidak bisa memilikimu.' Dia berniat meninggalkan tempat itu, tapi suara seseorang yang ia kenal terdengar.
"Kenapa hanya dilihat saja? Kenapa tidak jadi membelinya?"
Jisung menoleh hanya untuk di kejutkan oleh kehadiran Jaemin di sampingnya. Sejak kapan pria ini ada disini?
“Tuan Jaemin!" Jisung berseru, wajahnya yang tadi muram dengan cepat berubah berseri saat melihat kehadiran Jaemin. "Kenapa Tuan bisa ada disini?"
“Kenapa memangnya? Apa aku tidak boleh berkunjung ke toko ini?"
Jaemin masih sama semenjak mereka bertemu. Pria itu terlihat tampan dengan pakaian simpel tapi tentu harganya mahal yang ia kenakan.
“Tidak! Bukan begitu!" Jisung menggeleng cepat. "Aku hanya terkejut saja. Bagaimana bisa Tuan ada di toko kalangan bawah seperti ini?"
"Hm, aku hanya sedang melihat-lihat, itu saja." Jisung mengangguk memperhatikan Jaemin yang saat ini sedang mengamati pakaian-pakaian yang dipajang apik. "Kau mau membeli ini?"
“Tadinya begitu ..." Jisung berucap lirih, "Tapi tidak jadi."
"Kenapa?"
“Harganya terlalu mahal." Mata bak mata hamster itu hanya melirik pakaian ditangan Jaemin. Dari lubuk hatinya ia benar-benar menginginkan pakaian itu.
Tiba-tiba Jisung teringat jika ia diundang langsung oleh sang Alpha keluarga Na dalam jamuan makan malam. "Tuan!" Jisung berseru, "Tuan tahu tidak jika aku dan teman-teman lainnya di undang langsung oleh sang pewaris tahta keluarga Na, untuk makan malam bersama?"
“Benarkah?" Jaemin menanggapi dengan ekspresi dibuat terkejut. "Wah kau hebat sekali bisa di undang makan malam disana. Apalagi yang mengundangmu adalah sang Alpha keluarga Na langsung, kau sangat beruntung."
“Huum!" Jisung mengangguk semangat, "Katanya, Alpha Keluarga Na itu suka sekali dengan penampilan kami saat acara pesta ulang tahun waktu itu, jadi ia mengundang kami sebagai hadiahnya." Senyum lebar tersemat di bibir Jisung, mata cantik itu menyipit lucu.
Jaemin tersenyum tipis, "Kalian berhak mendapatkan kehormatan itu aku rasa.”
“Sayang sekali saat itu Tuan Jaemin tidak ada, padahal aku ingin Tuan Jaemin menyaksikan penampilanku.”
“Kata siapa aku tidak ada?" Jaemin menatap Jisung dengan tatapan usil, "Aku ada disana saat itu. Aku juga melihat penampilanmu.”
“Benarkah??" Mata cantiknya semakin membulat saat Jisung mendengar perkataan Jaemin. "Tapi aku tidak melihat tuan dimanapun saat itu."