1. problem

3 0 0
                                        

Sendiri itu tenang, namun sepi.

HAPPY READING

   Agatha melajukan motornya meninggalkan sekolah, langit mendung ditutupi awan hitam membuat gadis itu semakin melajukan motornya. Tujuannya hanya satu yaitu rumah sakit tempat yang sangat gadis itu benci  tempat menyimpan luka, duka dan tangisan dimana mana. Namun takdir mengantar dia untuk melihat lebih dekat dengan kebencian itu.

Sekitar 15 menit Agatha berkendara ia sampai di bangunan bernuansa putih ia melngkah melewati lorong dengan tatapan datar. Tidak ada Agatha yang bar bar tidak ada tatapan hangat.

Pikirannya berkecamuk takut rasanya saat ia sampai di depan pintu bertuliskan "IGD" .
Tangan nya meraih knop pintu dan mulai melangkah masuk dengan ragu
Sepi. Hanya ada seorang wanita paruh baya yang terbaring lemah di bangkar.

Agatha melangkah dan duduk di kursi samping bangkar.

"Mah.. ini atha ma cepet sembuh yaa bangun mamah bisaa atha takutt papah... ma enggak mereka semua bilang atha yang salah." Agatha menahan tangisnya.

Tangan nya terus menggenggam erat mamah nya wanita yang menjadi satu-satunya harapan Agatha sekarang.

"Atha takut pulang ma... atha takut papah marah lagi bukannn atha ma bukannn".

Mata indah gadis itu perlahan tertutup pergi ke alam mimpi

Dibalik sifat bar barnya Agatha menyimpan banyak luka, luka yang ia pendam sendiri luka yang terus bersarang dalam dirinya membuat ia menjadi gadis yang kuat satu satunya harapan dia adalah seorang ibu yang menjadi kekuatan Agatha namun seorang merenggutnya.

Pukul menunjukan 11 malam Agatha masih terlelap dengan posisi yang sama namun dering ponsel menggangu tidurnya.

Drtttt
Drtttt
Drrttt

"Halo?" Tanya Agatha dengan suara khas bangun tidur

"Pulang!! Ingin jadi apa kamu?! Dimana?! Anak kurang ajar!! Saya sudah lelah dengan kamu Agatha! Lihat jam berapa ini!!

"Atha sama mamah pah, gak pulang disini ajah temenin mama". Jawab Agatha menahan sesak didadanya.

"Berani kamu? Sudah cukup kamu buat mamah seperti itu atha! Sekarang apa lagi?! Pulang!

"Bukan atha". Lirih Agatha mematikan telpon sepihak

Agatha beranjak menuju kamar mandi mencuci muka rasanya sakit tapi itu sudah biasa baginya melihat dirinya dipantulan cerimin membuat ia tersenyum tipis berharap tuhan merencanakan sesuatu yang sangat indah kelak.

Tak mau larut dalam kesedihan Agatha memilih keluar mencari angin dan makanan karena cacing di perutnya  sudah demo mengingat ia belum makan sejak pulang sekolah tadi.

"Ini neng nasi gorengnya, teh angetnya monggo" ucap bapak penjual nasi goreng

"Makasih pak" Agatha tersenyum tipis.

Untung saja masih ada penjual makanan yang masih buka di larut malam ini.

Agatha mengecek ponselnya, banyak sekali notif mulai dari teman temannya, papahnya, kerabat lain yang
Sibuk memcaci nya ada pun yang merasa prihatin. Agatha yang sudah tidak peduli memilih mengabaikannya ia membuka room chat teman temannya.

Ledies room💅

Ana
Yuhuu colek @agatha selain dpt bahan gbt gua dpt bnyk cogan masa hihi bisa ni bisnis ternak cogan wkwk
Main nonim g se serem itu trnyta

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Anonymous GuyWhere stories live. Discover now