2. Taman belakang🍒

13 10 1
                                    

Assalamualaikum..
.
.
.
🍒Happy Reading🍒

Ares dkk. Berjalan menyusuri lorong sekolah, tetapi ketika di belokan mereka mendengar suara perempuan, dan secara spontan langkah ke 5 nya berhenti.

"Aduhh..gimana dong, ini kelas nya dimana coba? Ko aku gak nemu-nemu sih"

Rean dan Gara saling lirik, seakan mengerti kedua nya maju mendekat ke arah asal suara, di ikuti Aidan, Ares dan Leon.

"Bang Athar, mama, papa, Adek takut. Gimana kalo adek kesasar di sini"

Ke 5 nya melihat seorang perempuan berhijab memunggungi mereka, terlihat bahu gadis itu bergetar kecil.

Mereka terus memperhatikan gadis itu, Ares maju mendekati Ceisya, yang seperti nya menahan tangis?

"Adek mau pulang aja kalo gini hiks gak mau sekolah ribet"

Ares terkekeh kecil ketika mendengar gumaman Ceisya, sedangkan Rean dan Gara dengan berusaha menahan tawa, kalau Aidan dan Leon mereka hanya tersenyum tipis.

"Ayo gue anter" Ujar Ares tiba-tiba, bahkan ke 4 teman nya sempat terkejut mendengar ucapan Leader mereka.

Sejak kapan si kutub mau berurusan sama cewe?

Ketika membalik kan badan, Ares merasa terhipnotis ketika melihat wajah Ceisya yang terkesan lucu?

"HAHAHAHA" tawa Rean dan Gara terdengar nyaring, tapi Ares tak memperdulikan teman nya itu, ia masih betah menatap wajah Ceisya yang langsung menunduk ketika suara tawa Rean dan Gara terdengar.

Mungkin gadis itu malu? Karna terlihat dari pipi nya yang putih terlihat merah merona, apalagi wajah Ceisya putih bersih dengan hijab yang juga berwarna putih.

"Sejak kapan kalian ada di sini?"

Rean dan Gara berusaha memberhentikan tawa mereka ketika mendengar pertanyaan yang di lontar kan Ceisya.

Sedangkan Aidan, Leon dan Ares menatap Ceisya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Sejak lo bilang Aduhhhh gimana dong, ini kelas nya di mana coba? Ko aku gak nemu-nemu" Sahut Rean menirukan gaya bicara Ceisya.

Ares masih menikmati exspresi wajah Ceisya yang terlihat lucu di matanya, dengan hidung mancung yang terlihat memerah serta ada sedikit sisa air mata di pipi gadis itu.

"M-maaf kalo suara saya megganggu kalian, Kalau begitu saya permisi, Assalamualaikum"

Ares melihat Ceisya berbalik dan ingin melangkah kan kaki nya, dengan reflek cowok itu memegang tangan mungil Ceisya "Tunggu"

Tetapi beberapa detik Ares terdiam ketika melihat respon Ceisya, dengan kasar menyentak tangan nya, tak beda jauh dengan ke 4 teman Ares, mereka juga sama terkejut nya melihat tindakan yang tidak di sangka.

Gadis itu berbalik menatap tajam Ares yang terlihat mematung "Kamu jangan lancang"

Seakan tersadar Ares menatap lekat kepergian Ceisya.

***

Ceisya menatap tangan nya yang bergetar, air mata gadis itu terus mengalir menuruni pipi chubby nya "M-maaf, Ya Allah maafin Ceisya, maafin Adek juga mah, pah, abang tangan adek di sentuh sama yang bukan mahrom hiks maafin adek" Gadis itu terus terisak pelan sampai tak sadar bahwa yang ada di sana bukan hanya dia seorang.

Ceisya Si Ketos [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang