𝑵𝑨𝑲𝑨𝑳 -𝒋𝒊𝒄𝒉𝒆𝒏

loh? bunda?

bel pulang sekolah berbunyi, aji n chel udah siap banget mau pulang

'bareng sama aku lagi kan?' tanya aji

'iya, udah ayo'

'JI, CHEL! JANLUP TAR MALEM!' ucap haersa saat mereka berpisah area parkiran

'em,lo beneran ikut ji nanti malem?' tanya chel

'iyaa, gapapa kayaknya sama bunda'

'kalo gaboleh jangan dipaksa ya'

'iya, ayo naik' ucap aji

'sabar dong!'

Setelah chel naik dan mengatakan 'dah, yok' tanda sudah siap, aji langsung memutar gasnya menuju rumah

'AJIIII, PENGEN KE TOKO CANDY DULU! BOLEH YA!?' teriak chel dari belakang

'astaga chel, aku denger kok. Kamu gaperlu teriak, nanti sakit tenggorokanya'
Jujur, suara chel nyaring banget. Kayak lumba lumba

'Boleh' lanjut aji

Aji memarkirkan motor nya didepan toko candy, toko permen langganan chel.

'udah sering kesini?' tanya aji

'udah, gue seminggu bisa 3 kali kesini'

'makan permen terus dong?'

'permen is my life' ucap chel sambil membuka pintu toko permen itu

'eh dek cecel, baru pulang sekolah?' sapa sang kasir

'Iya tante, cel baru pulang' jawab chel dengan senyum manis nya

'loh, ini siapa? Pacarnya cecel ya?' tanya nya

'Belum tante, Chel sering kesini tan?' jawab aji

Sorot mata yang chel berikan pada aji sangat aneh sekarang, chel kaget setengah mati

*belum?? oh dia salah ngomong kali.

'aduhh iya dek, cecel nya kesini terus... Setiap kesini juga borong, ntah iblis apa yang bantuin dia makan permen' canda tante kasir.

'kamu dibantuin iblis chel?'
..... Lama diabaikan

'chel?' panggil aji

'eh! Oh iya?' chel masih kaget

'kenapa bengong sih? Kamu sakit? Daritadi aneh' tanya aji

*bajingan... Lo ngagetin gua 2x hari ini ji.
Batin chel

'engga, gue pilih pilih dulu. Lo mau nunggu atau ikut?' tanya chel

'ikut aja lah'

'Yaudah ayo'

mereka keliling toko yang lumayan besar itu untuk memburu permen kesukaan chel.

30 menit berlalu, dan chel masih belum kelar juga
'cheelll, udah dong. Itu udah banyak banget permen yang kamu ambil' ucap aji saat sadar sudah ada 6 macam permen yang chel ambil

Bukan 6 macam permen itu masing masing satu, tapi satu macam ada 3 permen dengan rasa berbeda, yang dimaksud 'macam' itu adalah merk, atau bentuk nya.

'ushhhhtt!! Lo bawel banget si!? Daritadi ngomong gitu terus' chel kesal

'itu udah banyak banget permen kamu chel, udah cukup itu buat seminggu'

'seminggu apanya!?! Ini dikit banget!!'

'Gak. Udah cukup'
setelah mengatakan itu, aji menarik tangan chel menuju kasir.

'JIIII!!!! BELUM CUKUP ANJIRTT!'

'mau pake gigi palsu diusia muda?'

'eh!? Engga lah..'

'yaudah ayo bayar'

dikasir, aji meletakan belanjaan chel di meja kasir
'Ini aja? Tumben cel?' kata tante kasir

'tuh! Ada orang rese!' chel menunjuk nunjuk aji

'aji bermaksud baik, permen banyak banyak juga ga bagus' kata tante kasir

'tante kenapa ikut ikutin aji?'

'karena kamu nya aneh, makan permen mau sebanyak apa coba'

'total nya 562.000 dek'

'sebentar'
Aji mengeluarkan duitnya, cash 600.000 'kembali nya gausah tan'

'Eh? Makasih ya' ucap kasir

'dah, sama sama tante' ucap aji menarik tangan chel keluar. Sambil membawa belanjaan nya tentu saja.

'gue ditraktir?'

'iya'

'biar?'

'biar ga ngambek, muka kamu udah bt banget itu' aji menertawakan wajah chel yang sedang badmood

'APASIH!? UDAH AYOK AH' chel langsung naik ke motor aji

'iyaaa sabar'

lanjut diperjalanan, aji dan chel tidak ada yang membuka topik pembicaraan.

saat sudah sampai didepan rumah chel, chel turun dan
'udah, gue masuk' ucap chel singkat

'hei? Permennya?'

'Ck! Bilang dong!' chel hendak berbalik untuk mengambil permennya

'Cecel!!' panggil seseorang dari belakang

'ASTAGA! bubun! heeeeuuuuu ngagetin aja sih' omelnya

Ya, bubun. Bunda nya chel tiba tiba ada disana

'eh.. Ini siapa cel? Orang yang kamu
S—' ucap bunda terpotong

'eh, emm ini aji bun'

'Iya tante' ucap aji ramah

'oalah ajii... ganteng banget ini, mau mampir dulu? bubun masak banyak, kebetulan ada temen lama bubun juga mampir'
Ucap bubun

aji hanya turun dari motor tadi saat bubun keluar, untuk memberi hormat

'ah engga tan—'

'udah ayok' ditarik tangan nya sama bubun

'dih? cel gadiajak?'

'Galiat' ucap bubun

'kok jadi dianaktirikan sih'

mereka masuk kedalam rumah, menuju ruang tamu dan
'loh aji!?'

hah...

'bun!? kok bisa...'

yap, bunda aji ada disana.