I was Enchanted to Meet You

6 1 0
                                    

Cia alias Savha memandangi ponselnya dengan senyum cerah. Ia mengobrol banyak hal dengan Ceilo. Tidak pernah kehabisan topik. Selalu saja ada yang dibahas.

Mengobrol dengan Ceilo ternyata semenyenangkan itu. Ini kali pertama Cia chat dengan Ceilo dan Cia merasa waktu hanya milik mereka. Cia ingin waktu saat ini akan terus berlangsung lama, lebih lama dari selamanya.

Namun, ada satu ketakutan dalam diri Cia. Cia masih terlalu takut kalau Ceilo juga akan pergi. Cia selalu takut ditinggalkan karena masa lalunya selalu ditinggalkan oleh orang-orang terdekatnya. Itulah mengapa saat ingin memulai hubungan baru, Cia takut orang tersebut meninggalkan Cia layaknya orang-orang yang sudah meninggalkan Cia di masa lalu.

Cia berusaha untuk tidak baper. Cia juga berusaha untuk menahan perasaannya supaya tidak menggebu-gebu. Berkali-kali Cia menepis dan mendorong segala perasaan senang sejauh-jauhnya. Karena Cia takut akan kehilangan. Cia sudah berkali-kali kehilangan. Namun, tetap saja yang namanya kehilangan meskipun sudah berkali-kali, tidak akan pernah ada yang terbiasa.

Cia memejamkan matanya. Lalu berharap kepada semesta. Tolong untuk yang kali ini, jangan pergi lagi. Cia hanya minta satu orang saja. Satu orang saja sudah lebih dari cukup bagi Cia. Satu orang saja untuk menemani hari-harinya, untuk menetap di sisi hidupnya, untuk berbagi cerita dengannya. Cia tahu bahwa people come and go. Tapi Tuhan, bisakah kali ini biarkan Ceilo menetap? Bisakah kali ini biarkan Ceilo terus bersamanya?

Ting!

Tiba-tiba saja notifikasi ponsel Cia berbunyi. Membuyarkan lamunannya.

Ceilo Abizar

Teteehh, meet siangg

Siang juga Ceiloo

Teteeh udah mam belum?

Jangaan lupa senyum yaa teh

Teteh hari ini maau ngapain ajaa?

Udah dongg, kamu gimana?

Heheheh siaaapp, Ceilo juga yaa!

Ummm gatau deh, kayanya nge drakor. Ceilo mau apaa?

Udah, aku udaa mam

Apaa yah, aku bingung. Kalau nonton Youtube juga udah bosen. Saraan dong teh, ngapaain??

Mau chat sama teteh ajaa gimana?

Ayoo ayo, ayo mau bahas apaa teh

Hmm, kaamu suka film apa?

Aku suka apaa aja sih teh asal seru

Contohnya apa?

Anime suka, yang film Hollywood juga suka

Oalah, wibuu yah kamuu

Nggak ihh, uda nggakk teh. Dulu itu maah, sekarang udaa jarang nonton Anime lagi

Hooo gitu, kalau drakor sukaa nggak?

Kurang sih teh soalnyaa per episodenya tuh kelamaan, 1 jam. Keburu bosen duluan akunya. Tapi aku pernaah nyoba sekali nonton drakor waktu itu

Hihihi iyaaa emang lama durasinya. Emang kalau Anime nggak lama kah?

Nggak teh, Anime mah cuma 20-30 menit aja tehh

Hoo gituu ya

Cia dan Ceilo pun terus saling mengirim pesan sampai lupa waktu. Ah ya, Ceilo memanggil Cia dengan sebutan "Teteh" karena Cia memang lebih tua satu tahun.

Lucu. Lucu banget. Gumam Cia.

Bagi Cia, Ceilo itu sangat menggemaskan. Meskipun Cia belum pernah mendengarkan suaranya. Namun, Cia tahu dari typing-nya. Cia tahu bahwa Ceilo semenggemaskan itu. Semanja dan selucu itu. Apalagi, Ceilo merupakan anak bungsu di keluarganya. Berbeda dengan Cia yang merupakan anak sulung di keluarganya.

Ceilo, semoga kita nanti bisa ketemu langsung ya.

Cia tidak tahu, bahwa nantinya bisa saja Ceilo adalah sosok yang paling bisa membuatnya tersenyum. Bahwa Ceilo bisa menjadi bagian terindah dari hidupnya Cia. Bahwa Ceilo merupakan anugrah terindah bagi Cia. Bahwa Ceilo ternyata akan menjadi orang yang paling Cia cintai lebih dari siapa pun itu.

***

Haloo! Karena ini Mini Novel, jadi emang sependek ini ehehhehe. Cerita ini akan banyak POV nya Cia dan nyeritain perasaan Cia kepada Ceilo. Jadi, Ceilo mungkin bakal munculnya sedikit tapi bagi Cia, Ceilo adalah pemeran utama di hidupnya. Kalian akan mengenal Ceilo lewat perasaannya Cia, bukan lewat Ceilonya langsung.

Jangan lupa vote yaa! Makasii udah baca cerita aku^^

Published, Majalengka 17 Juli 2023

14.33 WIB

Infinite LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang