-4- Ini nomor siapa?

17 6 4
                                    

  note : penuh typo, dan grammar error


 

   Setelah hari festival itu berakhir, Tiny sering mendapat banyak lirikan saat ia tiba di kampus karena banyak yang mengetahui dia pernah jalan berdua dengan Kak Yusuf padahal hanya jalan ke stand bazar jurusannya.

    Tapi yang namanya fans pasti penasaran dengan identitas perempuan yang dapat berdiri disebelah kakak tingkat favorit mereka tersebut, dan tak butuh waktu lama bagi mereka menemukan identitas dan jurusan Tiny.

   Rara yang melihat kondisi temannya yang tidak tenang setiap datang ke kampus pun akhirnya selalu menjemput Tiny untuk berangkat ke kampus bersama-sama, dia juga yang memberi tatapan melotot balik ke siapapun yang melirik atau melihat sahabatnya dengan tatapan sinis.

   "Apa lo liat-liat?" Ucap Rara ketus ke mahasiswi seangkatan dari jurusan lain yang melirik kearah Tiny, mahasiswi itupun langsung takut dan pergi ke kelas.

  "Udah Ra gapapa"

  "Gabisa lah Tin, ngeselin banget lirik-lirik gajelas, ya gua lirik balik lah" jawab Rara yang masih kesal.

  Merekapun akhirnya duduk di kelas dan mengikuti mata kuliah jam pertama. Disela-sela jam mata kuliah yang sangat membosankan menurut Rara, akhirnya ia mengajak Tiny mengobrol.

  "Tin, lu sama Kak Yusuf, apa kabar? Hehee" tanyanya cengengesan

  "Ih apaan sih, aku sama Mas Yusuf gaada apa-apa kok, itu cuma kebetulan aja dia nawarin bantuan ke kita" jawab Tiny sambil sedikit menghela nafas sedih

  "Bukannya kalian sempat tukeran  id chat kan ya? masa Mas Yusuf ga chat elu sih?"

  "Ya kan kamu tau sendiri Ra, Mas Yusuf itu sibuknya kayak gimana, apalagi dia juga anggota BEM sama anak emas kampus kita, waktu dia pasti padet banget, dan lagi... ga ada alasan juga kan aku chat dia, malah nanti dia heran kalo aku tiba-tiba chat" jawab Tiny sambil menelungkupkan kepalanya ditengah kedua lipatan tangannya

  "Iya sih ya, tapi lu naksir ga sih sama Mas Yusuf?"

    Tiny mengangkat kepalanya dan menatap binder kertasnya sejenak sebelum akhirnya menjawab.

  "Haa.. ya gimana enggak Ra, Mas Yusuf orangnya baik banget, dewasa juga, tapi ya kamu tau sendiri level Mas Yusuf sama aku tuh.. kayak bumi dan langit, aku cuma mahasiswi yang biasa-biasa aja, beda sama dia yang jadi idaman semua orang di kampus, ya paling aku cuma bisa sebatas naksir tapi mengagumi dari jauh aja" jawaban Tiny yang tersenyum sedih membuat Rara sendu.

   "Ihh Tiny, jangan gitu dong, kamu tuh cantik, pinter, baik banget pula, semua orang itu sama kok, cuma kan memang udah biasa ada orang tertentu yang dikagumi banyak orang lain, kamu cocok juga kok kalo sama Mas Yusuf" ucap Rara sembari menyenderkan kepalanya ke pundak Tiny dan merangkulnya.

  "Haha.. makasih ya Ra, dah dah fokus kedepan, nanti kita ketahuan ngobrol sama bapaknya"

   "Hehe iya iya"

   Akhirnya setelah dua jam, mata kuliah jam pertama pun selesai. Karena mata kuliah jam kedua masih lama, mereka memutuskan membeli cemilan di kantin dan menuju ke taman untuk beristirahat sementara.

  "Eh Tin bentar ya, gua ke toilet dulu"

  "Iya Ra"

   Tiny  memakan roti yang ia beli di kantin dengan lahap, sebelum suara notifikasi pesan dari handphone miliknya berbunyi, menandakan ada pesan baru yang masuk. Ia pun membuka pesan dari nomor yang tidak dikenal tersebut.

Daily Love Story with Mas Yusuf - ATEEZ AU by DailyYunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang