"bantuin gue lah.."
"gausah sok imut lo! jijik gue liatnya."
______________________________sesuai janjinya kemarin, sunghoon tengah hari terik begini bersiap siap mencari kepiting hidup untuk sunoo. dia juga sudah izin ke ayahnya sebelum kasep(terlambat) seperti kemarin.
"kak aku ikut ya."
"dirumah aja sama ddeonu, kamu gak lihat apa panas begini?"
sunoo mendongak melihat matahari yang tepat berada di tengah-tengah langit. ia menghela nafas, hm padahal dia bisa membantu menyemangati sunghoon kan.
"gapapa, aku pake sunblock."
"udah gausah, nurut sama aku. dirumah aja."
sunghoon terlihat tenang, tapi aslinya tidak. masa sih broh dia disuruh nyari kepiting di kali?
pertama tama dia manasin sepeda motornya, lepas itu dia mengambil helm yang sudah disiapkan sunoo di ruang tamu.
tanpa sunoo tahu, sunghoon tak pergi ke sungai seperti permintaannya. laki laki itu malah pergi ke rumah park jeongsong.
dengan niat mencari bantuan.
"bantuin gue lah.." jay acuh, bulu kuduknya berdiri melihat sunghoon monyong monyong sambil melihatnya.
"gausah sok imut lo! jijik gue liatnya." setelah itu jay melempar centong nasi kebanggaan jungwon ke wajah sunghoon.
"ngapain ribut sih kalian?"
jungwon datang dari pintu samping, sambil membawa ember yang tadi digunakan untuk menyiram pohon cemaranya.
"ini nih, sunoo ngidam mau kepiting buat dipelihara." jawab jay.
"ngadi ngadi emang tu bocah kalo ngidam." jungwon juga sampai kapok kalau mengingatnya.
sunghoon benar benar pasrah, ini pertama kalinya dia menghadapi hal yang memang para suami lakukan kalau pasangan mereka ngidam sesuatu.
"gue kasih tau ngab, dulu dia pernah nyasak ke kebun belakang rumah lu buat nyari apa?"
"apaan emang?" tanya sunghoon penasaran.
"siput. buat apa? dia jadiin temen tidurnya."
"parah bini lu, su." sahut Jay sambil berdecak. hatinya berbisik, untung jungwon tidak aneh aneh waktu ngidam, hanya menguras kantong nya saja.
"kenapa gak lu beliin aja ke tempat yang lu sama bang heeseung datengin kemarin?"
oh iya! kenapa sunghoon tidak terpikirkan ide emas itu?!
"tapi sunoo minta yang kepiting kali."
"lu tinggal jawab nyari di kali aja kalau dia nanyain."
✎ᝰ.
misi sunghoon untuk mendapatkan kepiting sialan itu tidaklah mudah, perjalanan menuju kesana sekarang sangatlah ramai.
"kenapa macet kalau lagi butuh!?"
"semuanya gak selalu gampang ya su, kalo elu nyari di kali mungkin udah dapet sepuluh."
"bicit. lu yang nyaranin beli panteg."
Jay memukul kepala sunghoon, tidak tahu terimakasih sudah dibantu, ditemani mencari hewan laut itu.
mereka berdua terjebak di lampu merah. tinggal beberapa detik lagi mereka bisa maju.
lampu hijau pun menyala, semua orang langsung menekan bel dan mengklakson dibelakang mereka.
"berisik anjeng! minta dilempar dolar lu pada!"
"gue juga mau."
"diem lo!"
"yah! kok gitu!? belom juga di depan udah lampu merah lagi." sunghoon marah marah saat lampu merah kembali menyala sebelum dia berhasil lolos dari kerumunan itu.
nasib sudah, kalau begini sunghoon tadi memakai pakaian yang panjang bukan baju santai seperti mau tidur begini. sama dengan jay, percuma dia pakai parfum kalau kena asap knalpot motor herek disekitarnya.
harusnya tadi ia pergi dengan mobil saja. ya, siapa sangka sih kalau akan kena macet parah begini.
"jabingan ini para human, mending naik jet aja tadi."
"lu ada emang?"
"ada. di imajinasi gue."
✎ᝰ.
sekarang pukul 15.40, hampir jam 4 sore. dan sunghoon baru mendapatkan kepiting yang diinginkan istrinya. dia sekalian beli aquarium kecil buat kepiting itu.
"eh tunggu sebentar." Jay berjalan mundur sebelum berlari yang membuat sunghoon keheranan.
sunghoon menunggu sambil memperhatikan kepiting yang sekarang masih di dalam kantung plastik pada tangannya.
"gara gara lu doang gue jadi belang ya, aswu."
hm, kalau lengan baju sunghoon disingkap pasti terlihat perbedaan pigmen kulitnya.
byur
sunghoon terkejut ketika jay mengguyur dirinya dengan air.
"anying sia tangkurak! ngapa aing disiram bedul!"
"biar ketara lu nyari dikali lah, su."
sunghoon misuh misuh dari rumah jay sampai tiba didepan rumahnya, mulutnya ditampar manja oleh istrinya yang menunggunya pulang.
"kamu kenapa marah marah? gak ikhlas nyari kepiting nya buat aku?"
"enggak ay, tadi ada orang gila yang nyiram aku-- eh kamu berdiri disini dari kapan?" sunghoon sadar dia salah bicara, semoga sunoo tidak curiga.
"baru aja, aku mau nutup gerbang tadi eh pas banget kamu dateng."
sunoo tersenyum lebar seakan mengingatkan janji sunghoon kemarin dan tadi pagi.
setelah memasukkan motornya ke dalam garasi, sunghoon mengajak sunoo masuk kedalam rumah sambil melingkarkan satu tangannya di pinggang sunoo.
dilihat dari penampilan sunghoon saat pulang tadi, memang dia sepertinya sangat niat mencari kepiting untuk sunoo.
"kamu mandi dulu sana kak, bau kecut."
"iya sayangku yang paling wangii..."
sunghoon mengecup pelipis sunoo sebelum mengambil handuk dan mandi.
sunoo mendapatkan yang ia mau pun memandanginya puas. dia harus berterimakasih pada suaminya yang susah payah mendapat hewan bercapit dua ini.
"pasti susah tadi nyari kepiting nya sampe sore gini." sunoo meringis lucu sambil melihat pintu kamar mandi dengan suara percikan shower didalamnya.
"kasih hadiah apa ya?"
TBC
paksu mah tipu tipu berhadiah.
eh halo rekk, ada yang kangen kah sama diriku, kalau gada juga gpp ( ╹▽╹ )
voment juseyoo~ gamsahabnida🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
☾ 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧 𝐚𝐧𝐝 𝐬𝐮𝐧𝐨𝐨'𝐬 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 ☼
Fanfic• • judulnya boring? ya iya ini ide gabut yang tiba tiba muncul pas ngelamun (ノ≧∇≦)ノ ミ ┻━┻ ini cerita setelah sunghoon dan sunoo menikah beberapa tahun yang lalu. berisi rangkaian keseharian papa sunghoon dan mama sunoo bersama buah hati...