004 | Chapter Four: Dance

257 31 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..............


"Apakah kamu mau menari?"

Pertanyaan itu mampu membuat Anna terbelalak menatap Victor dan tangan yang terulur secara bergantian.

"Hah?"

"Ck. Kalau nggak mau, ya." Decak Victor sambil memutar bola matanya malas setelah melihat Anna yang hanya duduk terdiam.

Saat Victor hendak menarik tangannya kembali, Anna dengan cepat meletakkan tangannya di telapak tangan Victor.

"Mau. Aku- aku ingin berdansa denganmu." Anna tergagap. Wajahnya berubah menjadi merah cerah.

Anna menurunkan wajahnya dengan malu-malu daripada menatap mata tajam Victor.

Victor menghela napas kasar sebelum dia menjentikkan jarinya. Suara musik tiba-tiba terdengar di telinga mereka setelah jentikan jari Victor.

Nafas Anna seakan berhenti saat Victor meletakkan tangannya di pinggangnya, memeluknya dengan lembut.

Anna mengangkat pandangannya untuk menghadap Victor yang berada tepat di depannya. Dia ragu-ragu meletakkan tangannya di bahu kokoh Victor.

Anna tampak tenggelam dengan tatapan yang diberikan Victor. Dia tidak tahu apa arti tatapan itu, tetapi Anna benar-benar terpesona oleh keindahan mata Victor.

Tubuh mereka perlahan bergerak mengikuti irama musik yang dimainkan. Lembut dan lambat.

Mungkin terbawa suasana atau semacamnya. Untuk beberapa alasan, Anna merasakan keinginan yang besar untuk merasakan bibir Victor yang sempurna.

Victor menatap Anna dan memperhatikan tatapan Anna mengarah ke bibirnya. Tanpa menunggu beberapa lama, Victor mendaratkan bibirnya di bibir merah muda Anna yang berada di pelukannya.

Anna membesarkan matanya saat mendapat ciuman dari Victor. Meski sudah lama bertunangan, yakni lebih dari dua tahun, jumlah ciuman di antara mereka bisa dihitung dengan jari.

Mereka berciuman tidak lebih dari sepuluh kali selama pertunangan mereka dan kebanyakan dari mereka dialah yang pertama kali mencium Victor.

Bahkan jika Victor menciumnya lebih dulu, itu pasti karena keadaan. Misalnya Victor menciumnya untuk menunjukkan kepada orang tua mereka.

Namun kali ini Victor mencium dirinya terlebih dahulu tanpa paksaan keluarga atau dia mengambil langkah pertama, dia merasa sangat bahagia.

Victor menggerakkan bibirnya yang ada di bibir Anna. Menciumnya dengan lembut dan perlahan.

Anna yang mendapatkan perlakuan itu semakin dekat dengan Victor sambil membalas ciumannya. Mereka berdua seolah berada di dunianya sendiri tanpa mempedulikan fakta bahwa mereka kini sedang berciuman di sebuah restoran mewah.

Setelah beberapa saat, Victor mengakhiri ciumannya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain yang penting tidak memandang Anna.

Anna mendekat ke tubuh Victor dan menekan kepalanya ke arah dada lebar Victor. Dia berharap bisa mendengar detak jantung Victor sama seperti detak jantungnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Partner In Crime : ThiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang