Bxb (1k word)
I mean, ini bxb.
AAAAAAAAAAA[ Fluffy-romance ]
..............
"Aku ngga pernah bisa jelasin semuanya dengan kata-kata"
Pemuda itu mendekat ke arah ku, ada sedikit jarak yang ia sisakan. Oh, betapa aku ingin meraup semua jarak ini dalam sebuah pelukan panjang yang tak bertamat. Ice selalu saja membuat ku menunggu, apa bagus nya itu?
aku langsung menjawab "kenapa Ice?" Tentu saja dengan raut wajah penuh peduli menunggu semua yang akan Ice katakan. Ku harap, itu sesuatu yang baik.
"Blaze kamu paling tau soal aku" Ia mendekat lagi, namun kali ini wajah nya ia tumpukan diatas bahuku dengan kedua tangan kami yang saling menggenggam, Ice yang memulai. "Aku minta maaf, seharusnya aku tidak keras kepala"
Tunggu dulu... Apa yang sebenarnya ingin Ice katakan?
"Aku sayang banget sama kamu... Sayang, tolong jangan ikut menjauhiku. Ku mohon, aku ngga seharusnya berkata hal buruk tentang kamu, tentang kita" Kini ia merengkuh tubuhku. tinggi badan nya yang terbilang lebih pendek itu berjinjit, mengalungkan kedua tangan nya ke leherku dan memelukku sangat erat. Suara nya yang terdengar lirih membuat hatiku cukup sesak, ah- aku jadi teringat soal dimana Ice mengucapkan untaian kalimat yang tak seharusnya ia ucapkan padaku. Kalimat dimana ia tidak menyukaiku ketika aku menyatakan cintaku pada saat hari rabu malam setelah festival kembang api berlangsung. Peristiwa yang selalu menjadi antusias bagi orang lain, siapa sangka akan menjadi saksi dimana Ice menolak ku secara mentah bahkan dengan makian yang berujung pengabaian.
Iya, sebelum kita bertemu malam ini, Ice sempat mengabaikan ku selama seminggu penuh. Aku yang sadar diri ini mau tidak mau harus mengikuti apa yang Ice inginkan. Aku bisa apa jika yang di inginkan Ice adalah hilang nya presensi ku didalam hidup nya?
Bahkan aku dengan jelas mengingat bahwa Ice mengatakan "Blaze, apa kamu sadar kalau kita itu sama-sama laki-laki?? Kita segender Blaze. Kamu gila??? Gak, Aku masih cukup waras untuk tidak ikut terjerumus kedalam orientasi mu yang menyimpang. Selama ini aku tidak terlalu peduli dengan fakta bahwa kamu tidak menyukai perempuan, aku membiarkan mu asal kamu tidak mengikut sertakan diriku ke dalamnya!" Ice juga sempat berbalik sebelum meninggalkan ku sendirian di bawah tamaram lampu taman yang tak membantuku sama sekali, ia mengatakan "pertemanan kita telah usai, Blaze jauhi aku"
Aku bisa merasakan bahwa hatiku patah menjadi pecahan yang berkeping-keping, rasanya sesak Ice, ditambah lagi semua langkah yang kau ambil dan aku tak punya nyali untuk sekedar menghentikan mu. Rumput, rembulan, lampu taman bahkan kursi yang kita duduki bersama saat itu seolah mencemooh ku atas semua ketidak pedulian ku atas harga dirimu. Mereka menyalahkan ku atas apa yang aku ungkap kan pada dirimu. Seharus nya aku tak mengungkapkan nya, harusnya aku tau bahwa kau tidak akan pernah menerimaku. Tapi Ice, seluruh pangkal dari tubuhku dan perasaanku semua telah aku taruhkan padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
redblue
FanfictionSebelum Ice berucap lantang bahwa ia menyayanginya, ketahuilah bahwa Blaze sudah dari awal bertaruh atas perasaan nya kepada Ice secara mutlak. Bukankah itu sudah cukup jelas? bxb, kumpulan oneshoot ini ku dedikasikan untuk blice. (ooc)