Kenaya masuk mobil dengan senyum lebarnya, membuat Kenan sedikit gugup melihat itu.
"Udah! " Ucap Naya saat tubuhnya sudah mendarat dengan nyaman di kursi penumpang.
"Gue harus apa nanti? " Tanya Naya saat mobil Ken mulai berjalan keluar area perumahan Naya.
"Nanti kita bentar aja kok disana, habis nemenin bentar terus pulang, "
Naya mengangguk, "oh oke, jangan lupa traktiran seminggunya! "
Ken terdiam, itu berarti selama seminggu dia akan kembali berurusan dengan gadis di sampingnya. Hatinya sedikit berbunga menyadari hal itu.
"Bercanda haha, "
Bunganya tidak jadi mekar.
^=^
Ini diluar rencana Ken. Siapa sangka bundanya akan sangat suka dengan teman kelasnya itu. Beliau malah dengan bangga mengenalkan Naya ke teman-teman arisan nya.
Ken meringis, merasa sungkan kepada gadis yang memasang senyum ramah ke arah ibu-ibu arisan itu.
"Ma udah dong, aku mau keluar sama Naya, " Bisik Ken pelan mengundang lirikan sengit dari bundanya. Setelah itu bundanya beralih menatap Naya yang hanya memasang senyum andalannya daritadi.
Wajah sengit bunda ken langsung hilang, "ahhh ya udah, kapan-kapan mampir kerumah ya, " Ucapnya sambil mengusap lengan Naya lembut.
"Halah, " Keluh Ken melihat bundanya lebih ramah ke orang lain timbang ke anaknya.
"Apa? "
"Engga engga, "
^=^
"Sorry, jadi lama tadi, " Ucap Ken begitu mereka sudah masuk mobil.
"Gapapa, ga terlalu lama juga kok, bunda lu baik, "
"Syukur deh, sekarang gantinya lu mau apa? "
"Hah? " Naya sedikit bingung dengan maksud Ken, "oh gausah, kan udah dibilang bercanda aja tadi, "
"Gapapa kok, hari ini aja deh, "
Naya menggeleng, "enggak usah etdah, kaya sama siapa lu, "
Dan jawaban Naya membuat Ken lesu, hari ini cukup sampai sini aja mereka bersama.
^=^
Esok paginya Ken agak canggung memulai harinya. Ada sedikit perasaan tidak enak karena Naya yang menolak segala tawaran yang ia berikat setelah bersedia membantunya.
Namun, yang Ken dapati hanya senyuman Naya seperti biasa, layaknya tidak terjadi apapun kemarin.
"Tapi kalau dipikir-pikir kemarin kan emang ga ngapa-ngapain lu berdua, " Saut Dewa setelah mendengar cerita teman dekatnya itu.
"Ya iya sih..., " Ken berpikir sejenak, "tapi gaenak aja dia gamau di tawarin apapun, "
"Ya jangan di tawarin lah, langsung beliin! "
Perkataan Dewa kembali membuat Ken bingung, "mau beliin apa? "
Dewa menghela napas berat, capek. Temannya satu ini kenapa sulit sekali untuk punya inisiatif sendiri terhadap perempuan.
"Ya apa kek, lu naksir dia masa gatau kesukaan dia? "
"Siapa yang bilang naksir? "
"Keliatan! "
^=^
Pecundang.
Hingga hampir seminggu pun Ken belum menemukan hal apa yang pantas ia berikan sebagai ucapan terima kasih kepada Naya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cordiform | 04Line
Ficção Adolescente(adj.) heart-shaped Everyone has their own story, their own time, and their own decision to make. Kpop idol 04l 01 Agustus 2023- Warn: -Writen in bahasa -fiksi! -harsh word/kata umpatan -all picts cr to the owner/pinterest/twitter