Kang Mas (yukimiya kenyu X Reader)

Chapter 15

Hayo... Kali ini Mimin main sejarah... Janlup siapin Gugel translate 🙂

Di suatu hari yang indah name dan yukimiya kedatangan seorang tamu... Tamu yang sangat name benci...

Vercounte?, Bukan.., sekarang lebih parah..

Siapa itu ???...

H.W. Daendels

H.W. Daendels adalah pemimpin VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie)

VOC adalah kongsi dagang terbesar dari belanda yang pada abad ke 17 menguasai pusat perdagangan di wilayah asia.

.
.
.
.
.

"Goedemorgen, mevrouw (naam) en meneer Yukimiya Kenyau" sapa Daendels dengan ramah... Wajah nya memang terlihat baik, tapi hatinya licik.

"Goedemorgen meneer Daendels, wat heeft u hier nodig" balas name.

"Ik wil iets aanbieden, wat als u leverancier van specerijen wordt?" Tawar Daendels.

"Dus je bent hier alleen om een ​​stiekem koopje te doen, zodat je de specerijenhandel kunt monopoliseren" yukimiya ikut angkat suara.

"Dat is het niet, meneer Yukimiya, mijn doel is niet om te monopoliseren, maar om uw gebied rijker en geavanceerder te maken" elak tuan Daendels.

"Dat heb ik vaak gehoord.... Ga nu weg of ik vernietig de VOC aan gruzeleme" ancam name.

Sama seperti pedagang Belanda lainnya, Daendels berakhir keluar dari keraton name dengan perasaan kesal karena tawarannya selalu di tolak.

(Andai pas itu para petinggi Indonesia kaya name, pasti buku sejarah ga setebal sekarang 😔)

Name berbeda dari yang lainnya, walaupun tingkahnya terkesan bukan seperti putri, name memiliki otak yang anjay gurinjay Ter ginjay ginjay. Ga kaya Outhor yang nulis nih cerita, hebat cuman di sejarah sama bahasa enggres.

Name tidak memikirkan keuntungannya dahulu tapi name memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu.

Name tidak mau rakyatnya dipekerjakan paksa dan menderita seperti daerah lain yang sudah di jebak.

Name sangat menentang progam kerja paksa, apalagi tanam paksa. Didaerah yang dia kuasai tidak ada kerja paksa ataupun tanam paksa.

Yang memotivasi name untuk menentang progam tanam paksa adalah orang yang bernama Douwes Dekker yang biasa di sebut Multatuli.

Menurutnya Douwes Dekker merupakan satu satunya orang Belanda yang normal. Name bertemu Douwes Dekker saat dia berumur 10 tahun dimana saat itu dia dan orang tuanya sedang mengunjungi sebuah acara.

Douwes Dekker adalah seorang penulis, buku yang name baca saat ini berjudul "Saidjah und adinda", buku itu bercerita tentang saijah dan adinda yang merupakan korban tanam paksa.

Dan salah satu buku favorit name adalah buku berjudul "max Havelaar" karya dari Douwes Dekker. Max Havelaar bercerita tentang pengalaman Douwes Dekker yang melihat penindasan selama menjadi asisten Lebak.

Douwes Dekker menciptakan buku "Max Havelaar" sebagai bentuk protes terhadap kolonial Belanda.

Bukan hanya membaca buku dari Douwes Dekker, name juga membaca buku dari pahlawan wanita. Yang pasti judul bukunya sudah di ketahui semua orang.

Yup... Judulnya adalah "Habis gelap, terbitlah terang" karya dari ibu R.A. Kartini. Buku ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang R.A. Kartini.

(Oke yang habis gelap terbitlah terang, Mimin tau soal pernah nyolong buku punya guru 🗿)

Buku buku itu, dengan otomatis mendidik name agar menjadi pemimpin yang bijaksana dalam mengambil keputusan, agar rakyatnya tidak menderita.

Name itu pinter, bijaksana. Cuman dianggap bodoh sama orang Belanda karena kelakuannya yang cenderung blak blakkan, dan hampir seperti tidak orang berpendidikan.

Mudahnya, kelakuan name kaya reog kerasukan leak gitu lah...

Tapi walaupun kaya gitu kok yukimiya ga ada ilfil ilfil nya samsek ya 🫠...

(Siall... Mimin jadi gamonin yukimiya lagi 😔💅)

Okelah segitu aja... Mungkin klo ada yang mau ulangan sejarah, bisa membantu. Yang Mimin ceritain cuman basicnya doang... Sebenarnya Mimin juga ga tau konsepnya kek gimana, awalnya cuman mau bikin cerita tentang Daendels yang nawarin sebuah penawaran. Malah lanjut sampe ke buku yang name baca 😔, tholol emang 🗿.

Walaupun ceritanya ga nyambung satu sama lain, Janlup tetep vote yaa rider rider cantiq nan maniezzz 😘💅