PART 1 - Pelukan Hangat

114 25 2
                                    

Note : mpreg

   Di suatu kamar yang ada di rumah sakit.

   "Maaf ya aku gak bisa nemenin kamu lahiran kemarin" Yoongi menatap Jimin dengan penuh rasa bersalah. Seharusnya Yoongi pulang sebelum Jimin masuk rumah sakit untuk melahirkan, namun ada sedikit masalah dengan pekerjaannya, yang mengharuskan Yoongi untuk menetap beberapa hari di Jepang.

   Saat ini, Yoongi berdiri disamping ranjang dan Jimin duduk diatas ranjang rumah sakit. Yoongi hanya berjarak sekitar 3 langkah dari ranjang Jimin. Cahaya jingga matahari sore menembus jendela, datang untuk ikut serta menerangi ruangan itu.

   "Iya, gak apa-apa. Kamu dateng hari ini pun udah buat aku bahagia" Jimin tersenyum dengan manis ke arah Yoongi.

   Yoongi membalas senyuman manis Jimin. Lalu melihat bayi mungil di depannya "dia lucu ya. Kecil, lucu, imut, dan cantik seperti kamu" puji Yoongi untuk anak mereka yang berjenis kelamin perempuan.

   "Kalau sudah besar, pasti dia akan menjadi orang hebat seperti ayahnya" seperti mengerti apa yang di bicarakan oleh orang tuanya, bayi itu menggeliat sebentar didalam gendongan Jimin. Setelahnya kembali tertidur dengan pulas nya.

   "Tentu saja, aku kan ayahnya. Pasti dia hebat seperti ku" ucap Yoongi dengan bangga. Mereka tertawa. Hanya obrolan singkat, namun dapat membuat pasangan itu bahagia.

   "Aku jadi menyesal gak pulang duluan. Gak bisa denger suara tangisan pertama dia. Aku jadi iri sama dokter yang bantuin kamu lahiran"

   "Nanti kalau lapar juga dia akan menangis. Lagipula kamu disana kan untuk kerja, bukan untuk jalan-jalan. Itu semua juga untuk anak kita. Iyakan?"

   "Benar, demi tuan putri di rumah kita, aku rela kerja lembur supaya dia hidup bahagia" mereka tersenyum bersama.

   "Oh iya Jimin, seharusnya ada keluargaku disini. Kenapa sepi sekali? Kemana mereka pergi?" Yoongi melihat ke sekelilingnya. Mencari keberadaan keluarganya yang bertugas menjaga Jimin selama dia pergi ke Jepang. Namun, saat dia datang, tidak ada siapapun disana selain Jimin dan putrinya.

   "Mereka sedang ada urusan di luar. Mungkin akan pulang malam" jawab Jimin.

   "Oh.... Begitu" Yoongi mendekat dan mencoba untuk menyentuh pipi bulat sang bayi, namun tangan kanannya berhenti di udara saat Yoongi merasakan bahwa Jimin sedikit menghindarinya.

   "Maaf, aku capek duduk dari tadi. Aku cuma geser sedikit" Jimin mencoba menjelaskan agar Yoongi tidak marah padanya. "Kamu mau menyentuhnya? Dia sedikit sensitif, dia mudah bangun kalau ada yang nyentuh kulitnya"

   "Kalau gitu, aku akan nunggu dia bangun aja, baru menyentuhnya" Yoongi menarik kembali tangan kanannya.

   "Kamu cuma mau menyentuhnya?" Tanya Jimin.

   "Tidak kok. Aku juga mau peluk dia dan beri beberapa nasehat untuk dia. Dan yang pasti aku mau cium pipi bulatnya"

   "Kamu mau nasehatin dia apa?"

   "Yang pasti sih," jawab Yoongi. "Aku mau bilang ke dia supaya jadi anak yang penurut dan berbakti sama kamu. Kalau besar nanti harus menjadi orang hebat seperti aku dan orang yang baik serta penyayang seperi kamu. Harus bisa mandiri dan jagain kamu selama aku gak ada. Harus berani maju paling depan kalau ada apa-apa sama kamu" Yoongi langsung diam setelah mengucapkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coretan Kita (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang