show me your proof

6.9K 452 34
                                    

lowercases.

*****

suara alunan nafas yang konstan seolah menjadi musik latar belakang yang menenangkan untuk regas.

lelaki itu sudah terjaga lebih dulu dibanding jarell. ia bangun dan membereskan semua kekacauan yang dilakukan semalam.

regas sudah memperingatkan bahwa enigmanya sangat beringas, apalagi memasuki mating season. matanya melirik sekilas ke arah jarell yang masih terbaring damai dalam balutan selimutnya. sedikit tercubit hati melihat raut kelelahan menghiasi wajah si alpha.

sorry, rel.

berharap tindakannya bisa menebus kesalahan atau mungkin sedikit meringangkan kesakitan yang jarell rasakan, regas segera turun dari tempat tidurnya. melangkah ke arah dapur dan sedikit tersentak kala melihat helaian pakaian tercecer di dekat pintu dan meja belajarnya.

am i that... rough?

setelah memunguti robekan pakaian milik jarell dan dirinya, meletakkannya ke dalam keranjang baju kotor, regas meneruskan langkahnya ke dapur. menghampiri dispenser dan membawakan segelas air minum untuk diminum saat jarell terbangun nanti.

ada plastik berisi bahan makanan yang tergeletak di sudut counter dapur. belanjaan yang sengaja disediakan jody untuk mengisi tenaga. dan regas mengambil dua buah granola bar dari dalamnya.

lalu disinilah ia berada, berbaring menyamping dengan tangan terlipat di bawah kepala, memperhatikan deru nafas jarell dan gerakan turun-naik dada si pemuda dengan penuh setia.

tangannya bergerak hendak menyentuh wajah jarell tapi ia menahannya. tak mau mengganggu tidur damai sang mate, dengan wajah lelah yang begitu kentara.

mate.

netra regas beranjak turun menyusuri leher jarell yang terbuka. menampilkan tanda kepemilikan yang dibubuhkan regas dengan bangga. goresan panjang tapak gigi-gigi regas yang menjadi pertanda, bahwa sang enigma dan ia sudah menentukan pilihan mereka. akan siapa yang diinginkan menjadi pasangan untuk selamanya.

selamanya.

kata yang sangat sakral untuk diucapkan. menjadi alasan utama kenapa regas sangat ingin kata itu bersanding setelah nama jarell disebutkan.

kepala regas penuh oleh berbagai macam skenario yang tersusun kala memikirkan selamanya bersama sang mate. terlalu larut dalam dunianya sendiri membuat ia telat menyadari gerakan mata jarell. yang bergetar secara perlahan, lantas terbuka dan menoleh ke arahnya.

ada tatapan lembut yang terpancar dari mata sipit jarell yang terbiasa menatap dunia dengan tajam. menggoda regas untuk menarik kedua sudut bibirnya ke atas, menawarkan senyuman manis penyambut pagi pada sang pasangan.

"morning, rel."

jarell mengerjapkan mata dan perlahan membuka mulutnya, "morn- ehm, morning."

sadar bahwa jarell terlalu banyak mengeluarkan suara tadi malam, regas segera bangkit dari posisi berbaring dan meraih air minum yang sudah ia persiapkan.

"ini minum dulu," regas mengulurkan gelas ke arah jarell. ikut membantu si pemuda agar bangun dan bersandar ke headboard kasur dengan perlahan.

jarell yang sudah duduk menyandar, membalas regas dengan memberikan anggukan kepala kecil, berterima kasih, "thanks."

de javu. regas seperti diingatkan kembali kejadian beberapa minggu silam. dengan jarell yang bersandar di headboard kasur yang sama, selimut yang sama, dan sosok yang sama. tapi kali ini tak ada sorot mata tajam penuh permusuhan, tak ada geraman penolakan dan yang lebih utama, tak ada serangan dadakan.

Enigma • HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang