Why?

620 22 0
                                    

Angel menongkat tangannya di kening pada pintu kereta sambil melihat skrin telefon. Dia sedang khusyuk tengok Tiktok namun khusyuk macammana pun, terganggu juga dengar Emilia kat sebelah dah mengerang macam nak beranak.

"Emilia, please! Hurry up!"

"Sabarlah I nak pakai piercing I yang kat dahi like shit! Dia taknak masuk!"

"Don't force it." Angel menarik tangan Emilia. Takut dia tengok Emilia main cucuk-cucuk macamtu. "Nanti kita singgah tempat you buat tu, cucuk semula."

"I will but ergh~ this is horrible." Emilia mengalah. Dia ambil subang telinga lalu dipakai. Dia ada banyak lubang ya dekat telinga. Subang yang dipakai bukan jenis tergantung tapi macam bentuk cincin. Pakai banyak macamtu nampaklah macam gangster.

"Yang you ni dulu tak pernah nak pakai macamni kenapa? Nak tunjuk cool?" Tanya Angel geram. Habis muka dia berlubanh. Nasib baik masih waras tak lubang sekali dekat mata.

"Haah. Cool kan? Look at my tattoo." Emilia dengan selamba menyising lengan baju kemeja pendeknya ke bahu dan menunjukkan tangannya yang penuh. Angel tepuk dahi.

"You ni dari dulu tak berubah kan? We're both almost 40. We should stop with these things."

"Why? This is just what I love to do."

"It doesn't suit our age. Dulu bolehlah you ajak I kesana, kesini, ponteng kelas, wild sex bagai. You need to realize that we're getting older. It will not affect you anymore but it will effect our future kids later. Tak sempat pregnant pun, your kids."

"I don't wanna have kids."

Angel menarik nafas dalam-dalam. Dia dengar yang kids tu je kan? Yang lain dia abaikan. "...tak suka tu tak sukalah. Dahlah. Bawa I balik. I nak tidur, nak rehat. It's getting late dah pukul 8."

"Nak makan? Dah 8 malam ni i ingat nak singgah McDonald's."

"I just want a burger."

"Okay. Leshegoo!!"

********************
1998.

Seorang budak perempuan baru masuk. Namanya Angel Webster. Cantik, mukanya bulat, bibir plum. Nampak sangat dia pakai liptint. Namun yang Emilia kisahkan adalah dia. Sukahati Angel lah nak pakai maskara 10 layer pun takpe.

Angel berjalan ke belakang sekali dan duduk disebelah Emilia. Ini pun setelah Emilia tolak kawan dia untuk duduk tempat lain, bagi Angel duduk sebelah dia. Angel membetulkan rambutnya.

"Hi." Emilia menegur. Angel menjeling Emilia dan hanya keluarkan buku selamba sebelum dia tongkat dagu fokus kepada cikgu. Emilia berkerut dahi.

"Look at me when I say hi."

Angel berpaling kearah Emilia. Dia bersandar ke belakang. "Narcissistic."

"Me? Narcissistic?"

"Yes."

"What is narcissistic?"

"...and dumb too."

"Okay, salah. I'm not narcissistic. I'm normal."

"Narcissistic isn't autistic. Narcissistic means you're a fucking delusional, creepy mother-ass-fuck." Muka Emilia dicengkam. Angel berkerut seperti marah mengusap pipi Emilia dengan jarinya. Tindakannya buat Emilia tersenyum. "Emilia nama you."

"Angel, your name. You're pretty, just like an angel."

"I am pretty."

"Do you love a game, Angel?"

"I do."Emilia ketawa kecil. Jari Angel dia jilat namun Angel sedikit tidak mengalihkannya. Dia turut tersenyum malah tangan sebelah lagi dia usap rambut Emilia.

"...be my toy, Emilia."

"I will.",

99'sWhere stories live. Discover now