1

1.9K 61 0
                                    

Pagi ini Ren dan Mamahnya melakukan aktivitas mereka seperti biasanya yaitu sarapan, memang sudah menjadi rutinitas mereka setiap harinya untuk sarapan bersama, karena sang mamah adalah seorang single parent yang selalu sibuk dengan pekerjaannya dikantor milik almarhum papa Ren dulu.

Ya papa Ren telah meninggal dunia 10 tahun lalu karena suatu penyakit dan sang mama harus membanting tulang demi kehidupan mereka berdua. Oleh karena itu kebersamaan mereka hanya bisa dirasakan saat sarapan saja, karena setelah itu sang mama akan pulang sangat larut bahkan selalu saat Ren sudah tertidur. Namun Ren cukup bersyukur setidaknya masih ada waktu untuk saling bercerita setiap harinya.

"Ren, mama boleh bicara serius sama kamu?" tanya sang mama memecah keheningan dimeja makan itu.

Ren yang mendengarnya cukup terkejut, tumben Sekali sang mama bersikap seperti ini, bahkan secara terang terangan berkata ingin membahas hal yang serius. "Silahkan ma." jawab Ren dengan mata yang fokus ke wanita 40 tahun dihadapannya ini.

"Kamu tau kan Om Deval?" Ren cuman mengangguk menanggapi pertanyaan sang Mama sambil menyuap satu sendok kemulut mungilnya.

"Mama memutuskan untuk menikah dengan Om Deval."

Lagi lagi keheningan menyelimuti meja makan itu, Ren tau Devallo memiliki kepribadian yang baik, bahkan dia sudah mengetahui jalan pikiran mereka berdua, tapi tetap saja Ren terkejut, jika dihitung hitung mereka baru kenal 8 bulan terakhir ini, dan Ren baru bertemu dengan Devallo baru 3 kali, itu pun bertemu secara tidak sengaja atau tidak direncanakan.

Ren melontarkan senyum kearah sang mama lalu mengangguk singkat "Asal Om Deval bener bener bertanggung jawab dengan mama dan janji gabakalan nyakitin mama, Ren akan setuju semua keputusan ini.

Sang mama yang mendapatkan respon positif dari anak tunggalnya ini langsung melihatkan senyuman yang manis , ia sangat bahagia mendapat restu dari Ren.

"Om Deval akan datang nanti malam secara resmi untuk melamar mama."

"Secepat itu?"

"Huum karena mama sudah tua Ren, mama harus istirahat setelah menikah, bahkan Om Deval yang mengusulkan ini."

Ren hanya mengangguk paham.

"Oh iya Om Deval kan pernah cerita dia juga punya anak cowok umurnya 2 tahun lebih muda dari kamu, dia mau pindah dari USA dan sekolah disini, kamu bimbing dia bisakan Ren?"

"Ooohh bisa ma bisa."

♥ ♥ ♥

Dan disini lah mereka, di restaurant bintang lima yang dipesan khusus oleh Devallo hanya untuk acara makan ini.

Ren duduk dengan tenang dihadapan ibu dan calon ayah tirinya, disamping nya ada satu kursi kosong yang akan diisi anak Devallo , tapi pelaku belum datang karena penerbangan dari USA sedikit di undur.

"Ren? Kamu apa kabarnya?" Tanya Devallo

Ren tersenyum lembut, karena memang sudah cukup lama tidak pernah bertemu Devallo lagi setelah 3 bulan lamanya "Ren baik Om, Om gimana? Usaha Om lancar kan?"

"Lancar banget Ren, ini juga karena desain kamu yang menarik itu, jadi banyak pelanggan tertarik dengan iklan kita."

Devallo memiliki usaha cafe kecil kecilan dipinggir kota, awalnya cafe itu berencana Devallo tutup tapi Ren memberikan usulan agar melakukan promosi online dibeberapa Platform dan dengan desain milik Ren yang melambangkan khusus cafe itu.

Didalam cafe itu juga banyak lukisan yang dibuat oleh Ren.

Ciett

Suara dorongan kursi menghentikan kegiatan mengobrol antara Ren dan Devallo. Ternyata orang yang ditunggu tunggu datang juga, dengan tampang dingin Alano duduk santai diantara mereka.

"Aku terlambat." suara berat calon adiknya ini membuat Ren sedikit merinding dibuatnya, tapi kenapa proporsi tubuh Alano jauh lebih tinggi dari Ren? Apa faktor keturunan?

Akhirnya mereka makan malam dengan tenang, Devallo dan juga Vyora, ibu Ren sepakat untuk menikah lusa nanti, dan untuk resepsi akan diadakan satu minggu setelahnya.

Keputusan itu dibuat setelah memikirkan banyak hal, mulai dari mencocokkan jadwal kerja Devallo yang sibuk sehingga waktu luang hanya disaat itu saja.

Ren juga tidak masalah harus berbagi rumah nantinya bersama Alano, karena Vyora akan mengikuti kemana pun Devallo pergi perjalanan bisnis Nantinya.

Setelah kesepakatan itu dibuat, Ren izin untuk ke toilet. Ren cukup terkejut saat keluar dari bilik langsung dihadapkan dengan tubuh jangkung calon adik tirinya ini.

"A alano, ma mau masuk?" Ren fikir Alano memang menunggu bilik itu karena bilik lain penuh, namun hal tak terduga justru terjadi.

Alano masuk mendorong tubuh Ren kembali masuk kedalam bilik dan mengunci bilik. Ren yang terkejut dengan kejadian tiba-tiba ini hanya bisa berdiam tak berkutik.

"Ada apa ini?" tanya Ren gugup

Bukannya menjawab alano malah mengelus wajah Ren sensual dengan tatapan yang tidak bisa Ren artikan.

Cup

Mata Ren membola dan tubuhnya merinding seketika.

"Emang lo boleh semanis ini?" kata Alano setelah mengecup bibir Ren

"Alano apa maksudnya ini?!" tanya Ren dengan raut marah sekaligus takut

"Maksud gue kalau bibir lo aja semanis ini, gimana yang ini." Jawab Alano dengan mengelus bokong Ren sensual.

Brakk

Dengan terpaksa Ren mendorong tubuh Alano sampai menabrak dinding bilik.

"Gila!" ucap Ren dan berlalu keluar dari toilet.

Senyuman miring Alano tunjukkan sambil menatap tubuh Ren menjauh pergi.

"Sepertinya aku punya fantasi baru."

[220823]

My Stepbrother Fucking MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang