Di sebuah ruangan luas bernuansa putih terdapat lima orang di dalamnya. Kejadian menghebohkan antara Sean dan Keira bocor ke sosial media sampai akhirnya terdengar ke telinga Garin.
Setelah mendengar kabar tersebut, Garin langsung membawa Keira datang menemui orang tua Sean untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan putra mereka.
Keira menangis sesenggukan dalam dekapan ayahnya. Ia benar-benar malu dan merasa kotor setelah mendengar perbuatan Sean kepadanya dari semua orang yang ada di vila kemarin.
"Saya benar-benar tidak terima putri saya direndahkan oleh putra kalian! Bagaimana bisa dia bertindak kurang ajar seperti itu?!"
Aaron dan Shena sangat kecewa setelah mendengar berita memalukan yang diperbuat oleh putra keduanya itu.
"Saya gak pernah melakukan apa yang dituduhkan orang-orang kepada Keira, Om. Justru saya yang menolong Keira dari orang yang mau berbuat kurang ajar sama dia." Sean berusaha menjelaskan.
Garin berdecih. Tentu dia tidak percaya dengan penjelasan Sean. Bahkan tidak ada satu orang pun yang percaya kepadanya.
Sean menatap orang tuanya sambil menggelengkan kepala. "Bukan aku yang melakukannya. Ayah sama Bunda percaya kan?"
Aaron dan Shena tidak tahu harus percaya kepada siapa. Semua orang mengatakan kalau Sean yang bersalah. Dia yang telah melecehkan Keira.
Sean terpejam sejenak. Orang tuanya bahkan tidak mau percaya kepadanya. Tapi Sean bisa memahaminya, posisinya saat itu sangat mendukung untuk disalahkan. Tidak adanya cctv yang terpasang di sana membuat Sean kesulitan memberikan bukti kalau dirinya tidak bersalah.
Sean menghampiri Keira.
"Bukan gue orangnya, Ra, tapi Bayu. Dia masukin obat bius di minuman lo."
Keira menggelengkan kepala. Tentu ia lebih percaya dengan ucapan Bayu. Mungkin Sean marah karena sebelumnya Keira mengintip dia yang sedang berhubungan badan di sebuah kamar, lalu Sean mengejar Keira dan memanfaatkan kondisi Keira yang sedang pingsan untuk diberi hukuman.
Garin bangun dari posisi duduknya. Kemudian tanpa aba-aba dia layangkan sebuah pukulan di wajah Sean.
"Jangan memojokkan anak saya! Jelas-jelas kamu yang sudah bersikap kurang ajar sama Keira! Semua orang di sana siap bersaksi atas perbuatan kamu!"
Aaron menarik lengan Sean agar berdiri di belakangnya. "Saya benar-benar minta maaf atas perbuatan Sean kepada Keira. Saya sudah kecolongan dalam mendidik anak saya. Saya pastikan Sean akan mempertanggungjawabkan perbuatannya."
"Tanggung jawab? Dengan cara apa?" Garin tampak meremehkan ucapan Aaron. "Memberi hukuman kepada putra Anda? Lalu bagaimana dengan putri saya? Dia seorang perempuan. Anda mempunyai putri kan? Bagaimana kalau seandainya putri Anda yang berada diposisi putri saya?"
Aaron terpejam sejenak sambil menghela napas panjang. Ia paham betul bagaimana posisi Garin saat ini. Sebagai seorang ayah tentu sangat marah ketika tahu kalau putrinya dilecehkan.
"Sean akan menikahi Keira."
Ucapan Aaron membuat kedua remaja itu memekik terkejut dan tidak terima kalau harus menikah. Bahkan mereka baru enam belas tahun dan tidak saling menyukai satu sama lain.
Keira bangun dari posisi duduknya. Melangkah menghampiri Garin lalu memeluk lengannya. "Aku gak mau nikah sama dia."
Sean menggelengkan kepala menatap Aaron. "Aku juga gak mau, Yah. Bukan aku orangnya. Buat apa aku bertanggung jawab?"
"Cukup. Keputusan Ayah sudah bulat. Kamu gak bisa menolak pernikahan ini. Kamu harus berani mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Dalam masalah ini perempuan selalu dirugikan. Apapun kenyataannya perempuan yang akan terpojokkan. Dan Ayah gak mau kamu menjadi seorang pengecut. Kamu harus menjadi masa depan yang baik untuk Keira."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married: Move Mood Mode
Roman pour AdolescentsApa jadinya kalau dua remaja SMA harus terikat dalam pernikahan siri? Kesalahpahaman yang terjadi membuat Seandra Sky Aricardo dan Keira Danica tidak bisa berkutik, hingga jalan akad menjadi putusan akhir yang harus mereka tempuh. Lantas, bagaimana...