8. New Life be a Wife

525 44 1
                                    

Minho terkejut ketika Chan membawanya masuk ke dalam sebuah kamar. Aroma femoron kini memenuhi ruangan tersebut. Chan menahan tubuh pria manis itu ditmbok membuat Minho tak bisa ke mana-mana.

"Chan acaranya apa sudah selesai?" Tanya si manis berusaha mengalihkan suasana. Pria itu menatap Minho dan mencium bibir tipis itu. Keduanya masih lengkap dengan pakaian pernikahan mereka.

"Minho ah apa kau tahu?" Tanya Chan merangkul Minho. Si manis sama sekali tidak menolaknya. Chan meraih leher Minho dan melonggarkan kerah bajunya mencari tanda kepemilikan itu.

"Kau milik ku" katanya lagi. Minho mengangguk mendengarkan degupan jantung milik Chan.

"Minho aku rut" katanya. Minho meneguk salivanya, benarkan? Pantas saat acara pernikahan mereka feromon Chan keluar sangat kuat. Tapi karena dia sudah menandai Minho hanya si manis yang bisa menghidupnya.

"Kau menahannya?" Tanya Minho. Chan terlihat lemah dan mengangguk. Tubuhnya lemah, apalagi feromon omega milik Minho membuat dia menggila.

Minho pun meneguk salivanya, sebelumnya dia pernah mendengar. Jika seorang Alpha mengalami rut, maka dia tak akan bisa menahan dirinya. Hasrat seksualnya akan semakin memuncak. Apa Minho bisa membantu Chan.

Tubuhnya yang rapuh dan lemah, apalah bisa melayani hasrat suaminya itu. Apalagi Chan itu adalah seorang Alpha dominan.

"Ayo Chan aku akan membantu mu" katanya mengisap wajah Chan. Pria itu langsung menunduk dan mencium bibir Minho dengan rakus.

Minho terkejut ketika Chan melempar Tubuhnya ke ranjang. Pria itu melepaskan pakaiannya begitu juga dengan Minho. Tubuh Minho bergetar, aura dominasi itu kini muncul dari Chan.

Kreekk

Minho terkejut ketika Chan merobek pakaian Minho dan membuangnya dengan asal. Si manis syok, dalam sekejap dia telanjang. Napas Chan terengah-engah, dia menyerang Minho dan mengungkung tubuh si manis. Minho berusaha sekuat tenaga meladeninya.

Sentuhan Chan kali ini sangat berbeda, dia benar-benar agak kasar dan gila.

Tubuh Minho tersentak ketika Chan langsung masuk tanpa izin dan pemanasan. Karena itu membuat mata Minho berkaca-kaca. Gerakan Chan juga sangat brutal memasukan penisnya dengan paksa.

"Sayang ahhh aku gila ahh ini benar-benar nikmat" kata Chan mencium bibir si manis. Minho memejamkan matanya berusaha mencari kenikmatan. Suara desahan Minho terdengar beriringan dengan suara buah zakar Chan yang saling bersentuhan.

Dalam sekejap sang Alpha telah mengalami pelepasan. Tapi belum dengan Minho, permainan ini benar-benar tak membuatnya nikmat. Dalam sekejap Tubuhnya sakit dan nyeri. Tapi dia harus tahan, ini adalah rut suaminya.

"Chan lakukan semau mu, aku baik-baik saja" katanya. Chan pun membalikan tubuh Minho dan menarik pinggang Minho hingga dia menungging kemudian kembali memasukan penisnya. Minho merasakan benda itu di dalam sana. Rasanya benar-benar gila.

Berbagai posisi mereka lakukan, diawali dari malam setelah pesta pernikahan sampai malam besoknya. Satu hari non stop Chan menggauli Minho. Tapi Minho masih berusaha untuk kuat.

Saat Chan mulai kehilangan kendali, Minho yang sudah lemah berusaha untuk mengingatkan pria itu. Tubuh Minho kini sudah penuh dengan kissmark dan gigitan oleh Chan.

"Chan ahhh apa kau ingin membunuh ku?" Tanya Minho lemah sembari memegang wajah sang dominan. Chan menatap wajah itu, mata berair itu membuatnya sadar.

"Minho maafkan aku" katanya melepaskan si manis. Minho dengan lemas mendekat dan memeluk Chan.

"Maaf karena aku terlalu lemah, apa masih belum selesai ya?" Tanyanya dengan lembut. Chan menghela napas dan menggeleng. Hasratnya sebenarnya masih menggelora, tapi jika dia memaksa Minho bisa celaka.

"Aku akan memeluk mu saja" katanya merebahkan diri mereka. Chan mendapatkan elusan lembut di rambutnya. Sangat nyaman hingga membuat mereka terlelap bersama.









___







"Minho kau mau ke mana?" Tanya Chan ketika melihat Minho bangun pagi-pagi. Si manis kini sudah rapi, maunya dia pergi bekerja.

"Aku akan pergi kerja" katanya dengan polos. Chan kemudian mendekat dan membawa Minho ke tempat yang sepi.

"Tidak usah, kau diam saja di sini. Biarkan aku yang bekerja. Jika nenek tahu dia akan marah kalau menantunya pergi bekerja" kata Chan. Minho pun mengangguk, memang menjadi keluarga kerajaan agak susah.

"Apa tidak masalah?" Tanyanya.

"Tidak sayang, tugas mu hanya berdandan dan menemani nenek. Sejak dua hari yang lalu dia selalu menunggu mu" katanya. Minho meneguk salivanya, benar ratu ingin bertemu dengan dirinya?

"Aku takut Chan" katanya meremas jas sang suami. Pria itu mengecup pucuk kepala Minho dan menggeleng.

"Tidak apa, ayo sana ganti pakaian ku dan segera ke sana. Jangan sampai membuatnya menunggu" gumam Chan. Minho sebenarnya masih takut tapi dia pun akhirnya setuju.

Setelah memakai pakaian yang pantas, Minho pergi ke ruangan sang ratu dengan beberapa pelayan. Tangannya terus bertaut, rasanya sangat gugup.

Langkah kaki mereka kini berhenti pada sebuah ruangan dengan pintu yang amat besar. Ada dua penjaga di dalam sana, si manis menatap dua pelayan di sampingnya.

"Tuan masuklah" katanya. Minho melangkahkan kaki ketika pintu dibuka dari dalam. Ruangan itu sangatlah indah dan juga klasik. Foto-foto kuno itu terpasang di semua dindingnya.

"Hmmm" Suara deheman seseorang membuat si manis terkejut. Minho berusaha mencari sang pemilik ruangan itu. Pandangannya kini berakhir pada sebuah jendela besar di sudut ruangan. Ada dua kursi di sana dan satu meja berisi teh.

"Lee Minho?" Tanyanya. Terdengar suara wanita tua menoleh ke arahnya. Minho menunduk memberikan hormat kemudian mendekat ke sana.

"Saya Lee Minho yang mulia" katanya. Wajah wanita itu sangatlah tegang membuat Minho jadi takut. Apa dia akan dihukum? Atau disiksa?

"Ayo mendekat" katanya. Minho mendekat dan berdiri di depannya dengan penuh sopan santun.

"Duduk di samping ku, kenapa kau sangat kaku pada nenek mu?" Tanyanya. Minho benar-benar bergetar, dia kini berbicara dengan orang nomor satu di negara itu.

"Apa kau tidak mau menuangkan ku teh?" Tanyanya. Minho kemudian dengan sigap melakukannya membuat wanita itu senang.

"Kau cantik sekali, pertama kalinya aku memiliki seorang menantu omega" katanya. Minho hanya tersenyum mendengar hal tersebut.

"Apa kau bisa hamil?" Tanyanya. Minho agak ragu tetapi dia mengangguk. Mungkin? Di sekolah mengatakan begitu.

"Baguslah, aku ingin melihat Chan segera punya bayi. Pasti anak kalian menggemaskan" katanya. Minho yang awalnya takut kini mulai terbuka. Dia mulai bicara dan menemani wanita itu.

Semakin lama percakapan mereka semakin intens, wanita itu kini sangat menyukai Minho. Mereka mengobrol sampai siang setelah itu mereka pergi jalan-jalan di sekitar taman istana.

"Aku suka dengan pria seperti mu, sopan santun dan baik. Orang tua pun pasti mendidik mu dengan baik, walaupun kau bukan dari keluarga kaya" katanya. Minho hanya tersenyum saja mendengar pujian itu.

Awalnya merasa takut, kini sepertinya dia mulai menyukai keluarga barunya.











TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

The Wonderwall of Eross ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang