Bab 7

3 0 0
                                    

Keesokan harinya dua orang wanita cantik sedang berjalan jalan disekililing mall menikmati hari weekend, mereka berdua memasuki toko baju, sepatu, dan banyak lagi yang mereka kunjungi. Orang orang yang melihat kecantikan dua gadis itu pun hanya terpana.

"Cape banget makan dulu lah." Ucap Gina. Ya mereka berdua ialah Aurel dan Gina. "Ayo". Mereka berdua akhirnya pergi menuju restoran yang ada di mall.

" Akhirnya Gue bisa nikmatin weekend Gue. Tanpa gangguan dari Si setan tuh." Kesel Gina saat mengingat wajah Bos nya itu.

"Haha. Lo emang sering ribut gitu sama Bos lo dikantor?!" Ucap Aurel.

"Asal Lo tau nih ya, dia tuh orang yang paling ngeselin yang pernah gue temui di dunia ini. Ganteng sih Iyah. Tapi sikap nya itu Lo, udah mah tengil, nyebelin, So paling benar, semua sama deh sama sifat setan. Gue sebenernya Muak banget liat mukanya tau ga! Asal Lo tau yaa, dia tuh tukang ngancem. Itu yang gue muak sama dia tuh.!!" Cerocos Gina tanpa memperdulikan sekitar. Aurel yang mendengar nya pun hanya geleng geleng kepala. Pasalnya sahabat nyah itu selain Cuek, dewasa, terakhir Bar Bar.

"Ngancem gimana sih?" Tanya Aurel. "Benci sama cinta tuh beda tipis Lo." Tawa Aurel pecah saat liat muka sahabatnya mengerucut.

"Gue emang beneran benci sama dia. Ga ada ya cinta cinta itu. Apalagi cinta sama dia tuh!" Sungut Gina misuh misuh.

"Nih ya Gue praktekin cara dia ngancem Gue. "Apa kamu? Mau ngelawan kamu? Gajih kamu saya potong!!"." Gina mulai menirukan apa yang sering Bos nya lakukan ketika mengancam. Tawa Aurel pecah saat sahabatnya menirukan cara bicara atasannya itu.

Dikejauhan terdapat seseorang yang memerhatikannya dari jauh. Ia hanya bisa memandang wajah wanitanya itu, sesekali ia ikut tersenyum saat melihat wanita itu tertawa lepas.

"Setidaknya aku bisa melihat tawa lepasmu itu. Aku harap kamu bisa terus tertawa seperti itu, berbahagialah kamu." Lirih orang itu tersenyum miris.

"Jika memang masih ingin bersama. Samperin dia, jelasin semuanya. Setidaknya beban Lo yang selama ini Lo simpan bisa terlepas." Ucap seorang Pria dibelakangnya.

"Belum waktunya."

"Gue samperin ajah kali ya." Ucap Keanu. Ya mereka berdua adalah Azka dan Keanu.

"Tau gini. Gue nyesel ngajak Lo ke mall." Sambung Keanu. Ia pun bergegas menghampiri Aurel dan Gina.

"Permisi," Ujar Keanu.

Aurel yang melihat asisten dari Bos nya itupun langsung berdiri sambil sedikit membungkukkan badannya. Sedang Gina hanya bisa menganga melihat cogan di depannya ini.

"Ganteng banget." Ujarnya dalam hati.

Aurel yang melihat sahabat nya senyum senyum pun hanya menaikan alisnya bingung. Ia pun segera menyenggol lengan sahabatnya,

"Eh, anu. Emm, saya" Gugup Gina. Aurel yang melihat nya pun langsung menutupi wajahnya malu.

"Silahkan duduk pak. Maafin kelakuan sahabat saya ya pak" Ujar Aurel.

Sedangkan Keanu yang melihat nya pun hanya terkekeh pelan. Ia pun segera duduk.

"Gapapa. Santai ajah sama saya mah." Ucapnya tersenyum.

"Pak Keanu ke mall juga? Sendiri ajah?" Tanya Aurel.

"Ah, tadi saya sama teman saya. Tapi kebetulan temen saya lagi ke toilet. Dan saya ga sengaja liat kamu, jadinya samperin ajah kesini" Jelasnya kepada Aurel.

Aurel pun hanya mengangguk pelan. Sedangkan Gina, ia hanya terdiam karena tidak tahu harus apa.

"Oh gitu ya pak. Oh kenalin pak ini sahabat saya, Gina." Ucapnya sambil mengenalkan Gina kepada Keanu. Gina pun langsung mengulurkan tangannya.

"Saya Keanu, senang berkenalan dengan kamu." Ujarnya tersenyum manis.

Jangan tanyakan Gina yang melihat senyum manis dari Pria itu pun hanya bisa terpana, rahang tegas, bibir tipis, kulit putih, hidung mancung. "Bener bener spek Dewa ni cowo." Ucapnya dalam hati.

Aurel pun segera menyenggol tangan Gina, sehingga jabatan tangan itu terlepas dan Gina pun hanya terkekeh dan menggaruk kepalanya yang ga gatal. "Maafin saya pak" Lirihnya.

"Gapapa"

"Oh iya, maaf sebelum saya mau tanya sama kamu. Apa kamu tidak meng.." Ucapannya tidak dilanjutkan karena Azka datang langsung memotong ucapannya.

"Pulang" Datar Azka. Jangan tanyakan detak jantung yang gemuruh disertai perasaan sesak saat Aurel melirik nya dengan tatapan mendalam. Azka tau mata itu, mata yang terakhir kali ia lihat saat perpisahan itu dulu. Ia pun melenggang pergi menghiraukan sahabatnya itu yang sedari tadi memanggilnya.

"Ah, maaf ya Aurel temen saya memang seperti itu, sekali lagi saya minta maaf ya. Lain kali kita lanjut lagi ngobrolnya. Makasih waktunya, maaf udah mengganggu kalian." Ujarnya tersenyum dan langsung berbalik menyusul sahabat laknatnya itu.

"Aurel dia ganteng banget. Lebih ganteng dari pak Setan." Ujar Gina.

"Dia emang ganteng. Baik, ramah. Gue suka." Jawab Aurel tersenyum

Aurel yang melihat tatapan horor dari Gina seketika menormalkan kembali ekspresi nya.

"Lo suka ya. Sama siapa tuh tadi namanya gue lupa." Cengir nya.

"Makanya kalau lagi ngenalin diri tuh jangan sambil nge khayal. Malu maluin ajah tau ga." Omel Aurel. Gina yang mendengarnya pun hanya mengerucutkan bibirnya.

"Iya kan Lo tau sendiri, Gue kalau ketemu yang ganteng ganteng tuh berasa energi Gue penuh gitu Rel. Kapan lagi coba Gue liat cogan. Nih ya waktu Gue tuh dihabisin bareng pak Setan, jadi mana tau gue yang ganteng ganteng." Cerocos Gina.

"Gajelas tau ga. Udahlah kita pulang ajah,"

"Dih maen pergi ajah. Eh rel tunggu napa sih" Teriak Gina.

"Jangan panggil gue Rel. Gue bukan kereta api ya" Kesel nya.

"Haha. Kan nama Lo Aurel. Ga mungkin gue panggil Au. Au. Au" Tawa Gina pecah.

"Tapi kan nama Gue A. U. R. E. L. I. A, bisa kan Lo panggil gue Lia. Itu lebih baik malah" Ujarnya.

"Aelah, perkara nama ajah Lo mah di bikin ribet." Jawab Gina malas.

Aurel dan Gina terus berjalan menuju mobil, saat dijalan ia tidak sengaja melihat siluet seseorang yang dikenalnya. "Siluet itu,"

"Rel, ayo katanya mau pulang." Teriak Gina

"Iyah Iyah" Jawabnya sambil menaiki mobil Gina. Gina yang melihat Aurel menatap terus kedepan hanya mengernyitkan alisnya bingung.

Segitu dulu ya guyss, aku harap kalian suka sama cerita aku ini.🥰

Jangan lupa untuk vote&coment ya guyss🥳🤩

Maafin kalau ada typo bertebaran🙏

OUR LOVE STORY(ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang