Part 4

25 6 3
                                    

Setelah Aurel sampe di ruangannya dan mengetuk pintu ia pun merasa gugup dan gelisah. "Kenapa ini." Lirih Aurel.

"Masuk" Suara Pria yang ada di dalam itu.

Sedangkan Azka yang sedang fokus pun hanya menyuruh nya untuk masuk, tanpa melihat siapa yang datang. Aurel pun masuk dan seketika ia kaget bahwa orang yang didepannya ini ialah orang yang menabraknya tadi pagi.

"Oh shit! Itu orang yang nabrak gue tadi. Ya ampun ternyata kalau liat dia sedang fokus gitu damage nyah bukan main, ya Tuhan ciptaanmu memang benar benar sempurna." Ucap Aurel dalam hati. Ia masih tetap memandang dan mengagumi seseorang dihadapannya itu. Pria itupun berdehem dan membuyarkan lamunan Aurel.

"Mau sampe kapan liatin saya seperti itu." Ucap Azka Masih tetap dengan posisi yang fokus ke laptop.

"Ehh,. Maaf Pak. Ini saya mau menyerahkan laporan dari Pak Keanu, katanya dia ada urusan mendesak jadi nyuruh saya untuk nganterin laporan ini." Jelas Aurel.

"Simpan saja dimeja" Singkat Azka, saat ia mengangkatkan kepalanya ia terkejut namun secepat mungkin ia menghilangkan rasa terkejut nya itu.

"Emm, pak saya mau langsung ke ruangan. Boleh saya keluar?" Ucap Aurel.

"Ya, keluar lah!?" Jawab Azka dingin.

"Hih,. Ganteng ganteng tapi muka tembok." Ucapnya dalam hati. Aurel berbalik dan langsung menuju ruangannya.

"Ya ampun Aurel lo kemana ajah sih. Lo ke toilet apa ke pasar?! Lama banget. Untung ketua divisi lagi rapat jadi dia ga tau kalau Lo ga ada." Cerocos Kia,

"Gue disuruh buat nganterin laporan ke ruangannya pak Azka." Ucap Aurel.

Sedangkan kedua temannya yang mendengar itu pun langsung melotot tak percaya. Sedangkan Joya si tomboy justru hanya jadi pendengar saja.

"Demi apa, lo ke ruangan pak Bos. Omaygat Aurel Lo beruntung banget." Teriak Kia dan Cinta barengan.

Aurel yang mendengar pun hanya melotot mendengar suara teriakan dua sahabatnya itu dan segera membungkam mulut Kia sedangkan Joya membungkam mulut Cinta. Bukan mereka berdua yang malu namun semua karyawan divisi langsung melirik tajam ke arah mereka berempat. Sedangkan kedua pelaku hanya menyengir kuda dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Lo berdua bisa diem ga sih. Malu tuh diliatin orang" Omel Aurel ke mereka berdua.

"Tau Lo malu maluin ajah" Sela Joya yang ikutan kesal terhadap mereka berdua.

"Iyah Iyah kita minta maaf, kita kan syok iyakan Kia" Jawab Cinta sedangkan Kia hanya mengangguk dengan mulut yang dikembungkan. Membuat siapa saja yang melihatnya pun merasa gemas.

"Yaudah lain kali jangan kek gitu lagi." Ucap Aurel.

Sedangkan dilain tempat, tepatnya dikantor Gina. Ada keributan kecil antara Gina dan Bos nya yang kiler itu.

"Kamu ini gimana sih Gin, kok gitu aja ga bisa" Ucap Pria tersebut.

"Lah kok bapak nyalahin saya. Kan awalnya bapak duluan," Sela Gina.

"Oh jadi kamu nyalahin saya gitu?! Mau kamu saya potong gajih kamu." Jawab Pria itu tak mau kalah,

"Lah, bapak ini gimana sih. Kan tadi bapak nyuruh saya buat bantu manas manasin tuh mantan tunangan bapak" Kesal Gina.

Pasalnya Bos nya itu hanya asik menyalahkan orang tanpa disadari kalau dia sendiri yang bikin kesalahan tersebut. Dan jika ada yang melawan Gajih taruhannya.

"Apa mau ngelawan lagi kamu?!" Sewot Bos nya itu.

"Huh kalau bukan bos gue udah gue sleding tuh orang. Gue harus sabar, sabar, orang sabar disayang Tuhan kan. Daripada gajih gue jadi taruhannya mending ngalah deh. Dasar Bos bocil!!" Teriak Gina dalam hati.

Sebenernya ia sudah dongkol terhadap Bos nya itu, namun apadaya dia masih membutuhkan pekerjaan itu.

"Iyah pak saya minta maaf saya salah" Lirih Gina sedangkan Bos nya hanya berdehem kecil, membuat Gina semakin pengen mengirimkan bos nya itu ke kolam piranha.

"Yasudah sana pulang. Ngapain masih disini" Usir Bos nya itu. Setelah itu Gina langsung pergi dari ruangan Bos nya yang seperti neraka itu. Saat liat ekspresi dari sekertaris nya pun ia hanya bisa tersenyum dan geleng Geleng kepala, Pasalnya ia sangat suka berdebat dengan gadisnya itu. Eh tunggu sejak kapan ia mengklaim bahwa Gina adalah gadisnya.

Mari sedikit perkenalan, Pria tersebut ialah Sean Felix Alinsky. Putra sulung dari Edgar Alinsky dan Amanda Alinsky. Ia yang masih berumur 29 tahun sudah mempunyai Perusahaan sendiri yang ia bangun dari hasil keringatnya sendiri yang dimana pada saat itu ia masih berumur 25 tahun. Hebat bukan? Perusahaan Sean menjadi perusahaan kedua terbesar didunia.

Kembali lagi ke Aurel, Ia sudah pulang dari kantor beberapa jam yang lalu. Dan disinilah ia di sebuah danau, tempat dimana Ia sering kesana hanya sekedar untuk menenangkan hatinya atau sedang merasa kangen terhadap seseorang dimasa lalunya. Aurel memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa diwajahnya, Aurel seorang gadis cantik, pintar, periang siapa saja yang melihatnya pasti terpesona, namun di balik itu semua pasti ada kerapuhan yang dimilikinya bukan? Ya kalian bener dibalik itu semua Aurel sangat, sangatt rapuh.

Kejadian 7 tahun yang lalu, yang membuat nya sesak. Dimana semua orang yang disayangnya kini meninggalkannya. Hanya satu orang yang tetap disampingnya sampe sekarang yaitu sahabatnya dari SMP tak lain ialah Gina. Saat Ia rapuh Ginalah yang selalu ada disisinya Gina yang menyaksikan perjuangan Aurel yang selama 5 tahun berusaha buat bangkit namun usahanya gagal. Dan pada akhirnya berkat semangat dan dukungan Gina selama 2 tahun terakhir ia berhasil bangkit, berhasil keluar dari zona masalalu itu.

Aurel membuka matanya tak terasa air mata menetes dari matanya. Perasaan sesak itu kembali muncul setelah bayangan masa lalunya hadir. "Gue gatau harus senang Atau sedih, kalau ketemu Lo" Lirih Aurel

"Lo orang yang kuat. Gue salut sama Lo." Ucap seseorang dari arah belakang. Aurel yang melihat sahabatnya pun langsung berlari dan memeluknya.

"Makasih makasih udah bersama sama gue dari dulu. Gue hanya punya Lo sekarang. Jangan tinggalin Gue..hikss!." Isak Aurel,

Gina yang melihat kerapuhan dari sang sahabatpun hanya bisa mengeratkan pelukannya dan menyalurkan kekuatan agar sahabatnya bisa terus kuat.

"Lo boleh nangis. Tapi setelah ini Gue mohon jangan ngeluarin Air mata kesedihan lagi. Gue sakit liatnya Au" Lirih Gina.

Siapa yang tidak sakit liat orang yang kita sayang sedang berada di titik rapuh, Demi Tuhan Gina cuman pengen Aurel bahagia, sudah cukup 5 tahun ia hancur. "Gue harap kebahagiaan segera datang menghampiri Lo" Doa yang selalu Gina ucapkan setiap harinya.

Jangan lupa tinggalkan jejak vote ya🤗❤️ semoga yang baca bener bener suka ya🤭
Maafkan kalau ada typo yang bertebaran dichapter kali ini. Dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian dikomen ya guysss🥰😘

OUR LOVE STORY(ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang