chapter 5

242 16 0
                                    


Saat dia bangun, Kim Rok Soo kaget.

"Di mana sih aku?" dia bertanya saat dia menyadari bahwa dia berada di jalan sekutu. Ketika dia berjalan keluar dari jalan sekutu, dia terkejut melihat bahwa dia terlihat seperti desa tua. Roc Soo bisa merasakan bahwa dia akan ditarik ke dalam sesuatu yang berantakan. Sigh baiklah sekarang aku harus mencari tahu di mana aku berada dan bagaimana cara kembali."

Jadi terima kasih atas apa yang dia lakukan, dia melihat- lihat dan menyadari bahwa orang- orang di sana berbicara dengan bahasa yang berbeda tetapi dia bisa mengerti apa yang mereka katakan. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke bar untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Serta untuk beristirahat. Dia kaget saat menyadari ada perkelahian yang terjadi bukan bukan perkelahian lebih seperti seseorang dihajar. Dia akan keluar ketika dia mendengar.

"Ya kalahkan dia"

"Kalahkan sampah itu sampai mati"

"Beri dia pelajaran"

"Bunuh sampah teratory ini lebih baik tanpa dia"

Dia kaget ketika mendengar keinginan orang itu mati. Saat itulah dia melihat lebih dekat dan menyadari "rambut merah" bisiknya. Tidak, tidak mungkin dia berpikir tetapi begitu dia melihat anak laki- laki itu menghadapinya, tubuhnya bergerak sendiri dan dia berada di tengah- tengah dia berjuang melindungi si rambut merah. Dan tanpa sadar dia membentak anak laki- laki lain di Korea

"Hei turun dari dia" Anak laki- laki lainnya terkejut dan kemudian mulai gemetar. Tiba- tiba Rok Soo bangun mengira dia akan dipukul, tetapi bocah itu meraih Rok Soo dan mulai berbicara dalam bahasa Korea

"Kamu" dia menatap Rok Soo yang masih gemetar

'Kamu orang Korea seperti aku kan. BENAR" dia meninggikan suaranya.

Sekarang suara yang lain bergetar, "Orang Koreamu benar. Bagaimana kamu bisa sampai di sini? Apakah kamu tahu cara kembali ke Korea? Apakah ada yang lain?" Tapi Rok Soo mengabaikan semua pertanyaan itu dan memeriksa si rambut merah yang pingsan di tanah. Sial Rok Soo mengira dia sudah mati. Dia memeriksa tanda vitalnya dan menyadari bahwa dia hidup hanya dalam keadaan lemah. Rok Soo mengangkat bocah itu ke dalam pelukannya dan hendak keluar dari bar ketika bocah itu meraih lengannya

"Mau kemana kamu bersamanya" Rok Soo memandangnya dengan marah jika dia bodoh.

'Aku akan meminta bantuannya' dia menjawab 'tapi dia pantas mendapatkannya' yang lain membalas.

"Tidak ada yang pantas dipukuli setengah mati," katanya kembali menatap bocah itu.

"Tapi dia melakukannya" kata anak laki- laki itu lagi "dia menghina keluargaku yang sudah meninggal dan mengatakan bahwa hidup bahkan tidak sebanding dengan sebotol alkohol" hanya dengan memikirkan apa yang dikatakan si rambut merah membuat anak laki- laki itu semakin kesal.

Kemudian Rok Soo menatapnya dan berkata "Aku mengerti bahwa apa yang dia katakan pasti telah menyakitimu tapi itu tidak memberimu hak untuk memukuli seorang remaja mabuk" dia menatap bocah itu sekali lagi sebelum berjalan keluar dari bar. Bocah itu tampak kaget dan hendak mengatakan sesuatu tetapi Rok Soo sudah pergi.

Dunia terpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang