“Kamu tidak hanya menipuku, tetapi kamu menipu kita. Kamu tidak hanya menghancurkan hatiku, tetapi kamu juga menghancurkan masa depan kita.”
6.00am
Bella terbangun dan tidak mendapati Nathan di sampingnya. Namun, seketika dia teringat akan kejadian semalam. Ingatan itu kembali membuat pagi harinya menjadi buruk.
“Hhh,” desah Bella sembari menatap amplop coklat yang berada di atas nakas.
Kemudian, wanita itu melangkah keluar kamar guna mengecek keberadaan Nathan. Walaupun begitu, Nathan masih tetap suaminya. Bella tidak peduli dengan apa yang terjadi selanjutnya, yang terpenting sekarang dia harus tetap mempertahankan keutuhan bahtera rumah tangganya.
Setelah keluar dari kamar, wanita itu tidak menemukan atensi dari Nathan.
"Nathan,” panggil Bella berkali-kali, tetapi tidak ada sahutan sama sekali.
Setelah berkeliling mencari Nathan, tibalah Bella di dapur. Kemudian dia mendapati sebuah sticky note yang tertempel pada pintu kulkas. ‘Nanti siang aku mampir ke kantor kamu buat ngambil surat cerai itu, makasih sebelumnya.’
Rumah yang biasanya terasa hangat, kini terasa tidak bernyawa. Dingin, gelap dan kekosongan melingkupi seluruhnya. Tanpa sadar setetes cairan bening jatuh tanpa permisi. Dengan cepat Bella menyeka air matanya.
“Ayo, semangat Bella. Nathan pasti kembali lagi sama kamu.” Bella berusaha tegar dengan menyemati dirinya sendiri.
“Kamu gak akan pernah bisa cerain aku sampai kapanpun!” tegas Bella.
***
Sesampainya Bella di kantor, dia di sambut hangat para karyawannya.
“Wih, tumben Bu Bos hari ini tampil beda. Mau kencan ya sama Bapak suami?” goda salah satu karyawan Bella, Nicholas.
Lalu, di balas anggukan dari rekan sesama Nicholas.
Bella hanya menanggapinya dengan senyuman kecil. “Shhtt, nanti di labrak sama suami Bu Bos baru tau rasa kamu!” seru Ana, rekan kerja Nicholas.
“Apa sih, jomblo akut emang begini nih.” Raut wajah Nicholas mengejek Ana, seolah minta di lempar pancinya Pak Suho.
Ana yang tidak terima akan ejekan Nicholas, hendak melempar pot bunga yang berada di mejanya. Namun, dengan cepat di cegah oleh Bella.
“Udah, jangan berantem kalian berdua. Mendingan siapin tenaga kalian buat desain yang udah numpuk. Ayo, semangat!” titah Bella.
“Siap Bu Bos, laksanakan!” teriak semuanya dengan serempak.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.50pm, itu artinya sebentar lagi jam istirahat. Sedari tadi Bella terus memandangi ke arah jendela berada di belakangnya. Semua itu dilakukannya, tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menunggu kedatangan Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salty & Sweet
Romance(Cerita ini merupakan Sequel dari Pacar Kontrak. Ceritanya ada di Fizzo bagi yang mau baca ya.) Dalam sebuah hubungan rumah tangga pasti ada yang namanya asin dan manis. Semuanya tidak selalu berjalan dengan sesuai rencana. Begitu pula dengan perjal...