Bertemu Lagi

27 8 0
                                    


Awan mendung mulai menampakan dirinya. Angin mulai berhembus, semakin lama semakin kuat. Sepertinya hujan akan turun. Dan benar, rintik hujan mulai berjatuhan membasahi jubah bertudung yang menutupi muka dan rambut seorang gadis yang berwarna [hair colour].

Dengan sekuat tenaga ia berlari, menghindar dari kejaran lelaki asal Rusia yang merupakan rekan kerja nya.

Berbelok kesebuah gang sepi sampai akhirnya tiba di ujung gang, mengatur nafas lalu membuka tudung yang sedari tadi menutupi bagian teratas tubuhnya.

Pandangannya lurus kedepan, melihat sebuah pintu kayu dengan papan tanda di atas nya yang bertuliskan 'bar'.

"Apa ini? bar? kecil sekali..."

Rintik hujan bukan sekedar rintik biasa lagi, sekarang hujan benar-benar turun. Seorang wanita bernama [fullname] memutuskan untuk masuk ke dalam bar agar mendapat tempat untuk berteduh.

Saat masuk kedalam bar, ia melihat seorang pria berambut coklat yang mengenakan mantel coklat panjang.

Duduk di sebuah bangku didepan meja panjang bar, mengangkat lalu menggoyangkan secangkir minuman keras dengan tangan kanan nya yang di balut perban.

Iris [eyes colour] nya langsung tertuju pada pria itu, jantungnya mulai berdetak kencang. Segala emosi, mulai dari senang, sedih, dan marah bercampur aduk di dalam dirinya saat ini.

Tidak disangka yang di cari-cari akan datang secepat ini. Seolah alam semesta merestui mereka berdua untuk bertemu kembali.

Tangannya bergetar kala mengingat kesalahan yang pernah ia lakukan di masa lalu, akan tetapi [name] berusaha membuat nya terlihat normal.

[name] tau bahwa pertemuan ini akan membuat jiwa pria ini berada di dalam bahaya, tapi hal ini harus tetap di lakukan agar mereka dapat bersama kembali.

Nafas tercekat di lehernya, [name] mencoba tenang lalu mengambil nafas, berjalan kearah pria bersurai coklat tersebut dan duduk disebelahnya.

Bar itu sepi. Hanya ada mereka berdua disana, bahkan si pemilik bar pun tidak terlihat di depan mereka.

Suasana yang canggung, [name] menatap ke sembarang arah, tangannya masih bergetar, lidahnya kelu. Setelah memutuskan untuk melupakan masa lalu, ia menghela nafas lalu melihat kesamping, kearah pria itu.

"Ha-..." belum selesai mengucapkan kata pertamanya, secara tiba-tiba pria itu juga mengeluarkan suaranya. 

"Pemilik bar ini sedang keluar sebentar nona, jika anda ingin memesan harap tunggu sebentar lagi, ia pasti akan kembali."

Pria bersurai coklat itu berbicara kepadanya dengan senyum yang sangat [name] kenali. Senyum nya yang manis, semanis waktu di masa lalu.

Kini memori di hari itu kembali berputar dikepalanya, namun [name] langsung menggeleng kepalanya berusaha untuk tidak mengingat kenangan itu. Ia berusaha untuk kembali fokus dengan masa sekarang lalu menatap meja yang ada didepannya,

"Ah, iya. Baiklah..."

Setelah beberapa detik pria itu berbicara lagi, "Jika tidak keberatan, bolehkah saya... Mengetahui nama nona?" Ia bertanya dengan sopan.














Setelah sekian banyak kenangan yang telah mereka buat bersama, kini dia benar-benar telah lupa dengan semuanya.



















Jahat sekali, bukan?





















Ah, tidak, sungguh. Dia tidak jahat, [name] lah penjahat yang sesungguhnya.





















Love You In The Dark ( Dazai X FemReader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang