01

81 17 7
                                    

===Naruto X Baby Bussiness===

Hyuuga Hinata sedang berjuang menyelamatkan nyawa Hanabi, adiknya yang diambang kematian karena penyakit yang dideritanya. Ia rela melakukan apapun, bahkan saat kesempatan itu datang ketika Naruto menawarkan proposal.

Uzumaki Naruto ingin memiliki seorang anak darah dagingnya sendiri. Namun ia masih sangat mencintai istrinya yang sudah meninggal karena kecelakaan tragis yang menghancurkan dunianya. Putus asa untuk memenuhi impiannya tanpa terikat emosional, Naruto bersedia membayar wanita yang mau melahirkan anaknya, lalu menceraikannya.

Hinata dan Naruto saling bekerjasama, tapi apa yang terjadi saat kau menikahi orang yang tepat untuk alasan yang salah?

"Dia orangnya?" Uchiha Sasuke mengintip tumpukan dokumen di depan Naruto. Sebuah foto menyembul dari balik beberapa lembar dokumen curriculum vitae. Tangan Sasuke menarik foto glossy itu, menamatkan figur dalam foto itu. Rambut indigo gelap, mata opal, dan senyum misterius. Wanita ini tampak cantik, elegan, dan terpelajar. Ia tidak mengerti wanita seperti ini mau menerima proposal yang diajukan Naruto. Hanya wanita gila yang mau menerimanya. 

Bukan, wanita yang sudah putus asa. 

Sasuke berani bertaruh, tidak ada wanita di dunia ini mau menikah hanya untuk melahirkan seorang anak lalu diceraikan begitu saja. Sasuke melirik Naruto yang sibuk mengecek dokumen yang ia bawa.

"Aku harap begitu."

Jawaban yang singkat. Dua tahun lalu, Naruto yang ia kenal pasti akan merepet mendapat tumpukan pekerjaan darinya. Naruto yang ia kenal dua tahun lalu berwajah cerah, dengan cengirannya yang khas, mata biru samudera yang meneduhkan, dan sikap positif yang dapat menularkan kebahagiaan di sekitarnya. Dia yang sekarang mirip dirinya yang dulu. Muram, tanpa banyak bicara. Dingin dan penuh perhitungan. Kemana Naruto yang ia kenal dulu? Kemana Naruto dua tahun lalu?

Sasuke menarik napas. Jawabannya sudah pasti. Karena kepergian Nadeshiko Shizuka dua tahun lalu karena kecelakaan tragis yang membunuhnya dan anak yang dikandungnya. Sejak saat itu Naruto menutup dirinya dan perasaannya. Kepergian dua orang yang paling dicintainya sekaligus mengubahnya menjadi seperti sekarang. Kegilaan itu memuncak saat ia berencana menyewa seorang wanita yang mau menjadi istrinya dan melahirkan anaknya lalu menceraikannya.

"Naruto..."

"Aku tidak ingin mendengar keluhanmu, Teme."

"Dobe! Sakura akan menghajarmu jika ia tahu apa yang akan kau lakukan."

"Dia sudah tahu."

Sasuke terdiam. Tunangannya tahu dan mengizinkannya?

"Dia yang membawakan perempuan ini padaku." Naruto mendongak. Kedua mata sahabat ini bertemu. "Biarlah aku mencari kebahagianku sendiri, Sasuke."

Sasuke menggeleng pelan. "Bukankah kau sendiri yang mengajarkanku cara mengejar kebahagiaan, Naruto?"

Naruto tertawa hambar. "Pada akhirnya yang ku percayai runtuh."

"Naruto..."

"Pergilah, bukankah kau ada janji dengan Shikamaru. Jangan sampai ia menunggu."

Sasuke menarik napas panjang. Ia tahu betul watak Naruto. Jika ia sudah menginginkan sesuatu maka ia akan melakukan apapun untuk mendapatkannya.

"Kau melakukan kesalahan besar." Lantas Sasuke pergi.

Naruto merebahkan dirinya di kursi yang ia duduki. Ia memijit pangkal hidungnya. Sasuke tidak akan mengerti kesakitan yang ia rasakan. Kehilangan dua orang sekaligus yang sangat amat ia cintai. Kebahagiaan yang seharusnya ia miliki, direnggut secara paksa darinya. Ia terus bertanya pada Kami-sama kenapa ia tidak juga diambil olehNya, agar ia bisa berkumpul dengan Shizuka dan calon anaknya di surga. Kami-sama malah membiarkannya sendirian di dunia ini, kesepian dan menderita.

Buying Love for BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang