Diary bab 3 ( sahabat terbaik)

8 1 0
                                    

"tok.tok.tok. assalamualaikum." Suara serentak putri, Naya, ismi, Ika, Anis, dan Rita datang ke rumah tanpa sepengetahuan ku.

" Waalaikum salam, eh anak anak. Kalian pasti mau ketemu ismi ya." Ucap mama

" Iya Tante ismi ada kan?" Tanya Rita

" Ada..ada.., ismi lagi di kamar dari sepulang sekolah gak keluar keluar Tante khawatir jadinya." Ucap mama

" Tenang Tante nanti kita hibur ya." Ucap Naya sembari melempar senyum.

" Iya terima kasih ya anak anak. Ayo masuk aja langsung ke kamar ismi ya ." Ucap mama membuka pintu lebar lebar sehingga teman teman bisa masuk

Tap..tap..tap..tap..tap..tap ( suara langkah menuju kamar ku)

Aku yang menyadari itu menghapus air mata dan menyimpan buku harian ku agar tidak terbaca oleh orang lain.

" Ismi ismi" teman teman memanggil

" Hey kalian, ada apa tumben kemari. Ayo masuk masuk." Ucap ku membuka pintu kamar ku agar mereka bisa masuk ke kamarku.

" Emh gak apa apa mau main aja, emang gak boleh." Ucap putri sembari menyimpan tas diikuti anak anak yang lain

" Ya boleh lah masa enggak sih..aku kan cuman tanya aja ko tumben dadakan begini." Ucap ku

" Kita sebenarnya khawatir sama kamu ismi." Ucap Anis duduk di sampingku diikuti Ika,putri,Rita, dan Naya posisi jadi melingkar semua tertuju padaku

" Kamu kenapa kita liat di sekolah km murung begitu. Cerita dong kan kita teman." Ucap putri memegang bahuku

Aku tidak bisa menjawab apa apa hanya terdiam dan saat tangan putri menenangkan ku memegang pundak ku aku semakin tidak tahan dan akhirnya menangis

" Lho ismi kamu kenapa?" Tanya Naya dengan gemetar ikut menangis

" Kamu kenapa cerita sama kita ada apa?" Ucap Ika ikut khawatir melihatku menangis

Mencoba menguatkan diri dan mencoba berhenti menangis.

" Teman teman maafin aku yah, aku gak jujur sama kalian. Aku sebenarnya lagi patah hati. Ternyata ka puji udah jadian sama ana." Ucap ku tersedu sedu.

" Ya Tuhan ismi, km sebegitu cinta nya ya sama ka puji." Ucap putri

" Putri, namanya cinta pertama ya pasti bakal sakit lah..apalagi kita kan tau ismi gak pernah pacaran seumur hidupnya. Pasti gak gampang untuk bilang suka sama cowok. Apalagi harus duluan ngomong." Ucap Ika

" Iya juga sih ya ampun kita kan tau si ismi suka udah lama banget." Ucap putri

" Udah udah ini bukan salah ismi atau si puji tapi mungkin emang yang terbaik aja buat ismi." Ucap Naya

" Maksudnya gimana..pasti kamu tau sesuatu ya nay." Ucap Rita dan teman teman yang lain yang fokus terhadap Naya

" Maafin aku ya ismi sebenarnya aku udah tau ini dari lama. Km tau kan aku dekat sama kakak kelas namanya aneu, dia bilang ke aku kalau puji tuh gak sebaik yang diliat." Ucap Naya hati hati

" Maksud km gimana nay?" Tanya ku penasaran

" Maksud aku gini..puji ternyata dia gak memandang fisik itu cantik atau enggak tapi yang dia liat adalah cewek itu tajir atau enggak.. ka aneu bilang sama aku dia punya temen km tau ka Desi yang badannya berisi? Nah dia pernah pacaran sama ka puji ternyata ka puji gitu gitu matre minta jajanin lah, minta beliin baju lah, minta pulsa lah, bahkan motor ninja yang dia pernah pake itu punya ka Desi. Tapi pas udah putus liat motornya ganti kan jadi motor bebek." Ucap Naya penuh semangat

my diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang