Diary bab 4 ( kisah baru)

4 0 0
                                        

Hari ini tepatnya pagi hari waktu menunjukan 06:00 seperti biasa aku bangun tidur, mandi, bercermin, menyiapkan semua perlengkapan sekolah ku dan tidak lupa merias diri. Setelah semua selesai aku turun ke tangga menuju meja makan untuk sarapan pagi sebelum aku berangkat sekolah. Waktu menunjukan 06:30 aku sengaja berangkat sekolah supaya bisa lebih santai dan tidak akan telat. Aku berjalan dan menggunakan kendaraan angkot menuju sekolah. Hari ini tidak ada yang spesial, seakan semua flat tidak berwarna seperti saat aku menyukai puji. Tidak terlalu bersemangat untuk sekolah kali ini, rasanya masih tidak kuat jika harus melihat puji dan ana bersama tetapi kejadian di mall kemarin menyadarkan ku bahwa puji bukan yang terbaik untuk ku menurut tuhan .

Aku akhir nya sampai di sekolah, berjalan seperti biasa menuju kelas. Teman teman ku belum datang semua mungkin karena aku terlalu pagi. Akhirnya aku menunggu mereka di depan kelas sembari duduk santai menghirup udara sejuk dan memandang halaman sekolah yang indah penuh dengan bunga bunga.

Mata ku tertuju pada sesuatu yang sedang di lakukan satu orang siswa laki laki. Siswa itu memiliki badan yang cukup tinggi 179 cm, postur tubuhnya ideal, memakai seragam sama seperti ku, rambutnya tertata rapih seperti model model Korea. Terlihat sangat tampan dengan bentuk wajah yang mungil serta berkulit putih, bibir nya tipis semua terlihat begitu indah. Dia bernama ikbal. Dia jurusan komputer satu angkatan dengan ku. Dia cukup populer selain karena wajahnya yang tampan, pribadinya yang menyenangkan di mata lawan jenis. Dia penyayang binatang. Dan sekarang aku sedang melihat Ikbal membuka kantong tas dan mengambil satu kotak susu untuk anak kucing yang ada di hadapannya. Saat itu suasana sekolah belum ramai, meski terhalang oleh pepohonan yang sejuk tapi aku masih bisa melihat aktivitas nya dengan seekor kucing dari kejauhan. Aku hanya mengetahui namanya tapi tidak mengenalnya.

Dengan semeliwir angin pagi hari ku melihat rambut Ikbal sedikit beterbangan dengan lembut membuat dia sangat terlihat indah.

Disaat aku asyik memperhatikan ternyata Ikbal mengangkat wajahnya dari posisi semula mengelus dan memanjakan kucing menjadi posisi wajah tegak menuju arah dimana aku diam. Aku mulai tersadar dia melihatku tapi aku pura pura tidak melihatnya dan memalingkan wajah ke arah lain tanpa terlihat mencurigakan.

" Wihh ismi km tumben udah datang." Ucap putri

" Iya tumben sekali." Ucap Ika

" Aku sengaja berangkat pagi biar gak buru buru kaya kemarin." Ucap ku melontarkan senyum

" Hey guys ." Ucap Naya Dari arah belakang putri dan Ika bersamaan dengan datangnya Anis dan rita.

" Lagi pada ngapain di luar kelas?" Ucap Anis

" Enggak, aku dan Ika baru datang. Yang dari tadi nongkrong di depan kelas tuh ismi." Ucap putri menjelaskan

" Ya aku nunggu kalian jadi aku diam disini." Ucap ku melihat ke arah teman teman ku.

" Kriiiiiiinnnnnngggggggggg" suara bel berbunyi menandakan waktunya untuk masuk kelas

" Yu ah udah bel nih kita masuk." Ucap Rita

" Ya hayu hayu." Ucap Anis diikuti oleh teman teman yang lain termasuk aku.

Setelah semua murid masuk kelas terdengar nada suara speaker menandakan ada pengumuman.

" tengtongtengtong tengtongtengtong (suara speaker) pengumuman untuk semua siswa kelas 2 harap berkumpul di aula sekarang. Sekali lagi untuk semua siswa kelas 2 harap berkumpul di aula sekarang juga. Terima kasih. Tengtongtengtong tengtongtengtong (suara speaker penutup)."

" Ada apa ya ko tumben ke aula." Ucap putri pada ku

" Paling ada pengarahan atau ada pidato tentang apa ke gitu." Ucap ku pada putri sembari berjalan keluar kelas menuju aula.

my diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang