Beomseok membelalakkan matanya.
Sekujur tubuhnya terasa membeku saat menyaksikan bilah pisau cutter itu berhenti tepat satu senti di atas matanya.
Suho dengan kedua tangannya berhasil memegang tangan Sieun, menahan gerakan tangannya di detik terakhir. Berhasil mencegah sebuah pembunuhan terjadi.
"Sieun... sudah cukup..." ucap Suho lirih, berharap Sieun mendengarnya. "Semua sudah selesai... karena itu... aku mohon berhenti... aku tidak mau kau mengotori tanganmu karena aku..."
Tangan Sieun yang memegang pisau cutter mengendur. Suho akhirnya bisa melepaskan pisau cutter itu dari tangan Sieun lalu memindahkannya ke tempat yang aman. Dilihatnya wajah Sieun, yang walaupun babak belur, mata Sieun yang tadinya terlihat putih kini kembali memperlihatkan warna ungu di matanya.
Mata itu kini menatap ke arah Suho.
"Suho... kau baik-baik saja?" tanya Sieun pelan.
"Sieun, lukamu parah sekali! Kau harus ke rumah sakit-!"
"Kau baik-baik saja?"
"Jangan pedulikan aku! Tanganmu patah-!"
"Kau baik-baik saja?"
"HEI-!"
"Kau baik-baik saja?"
Suho sangat kebingungan melihat Sieun justru menanyakan soal dirinya berkali-kali. Suho akhirnya menjawabnya sambil menghela napas panjang.
"Aku baik-baik saja... aku akui sekujur tubuhku rasanya sakit sekali. Ada luka tusukan juga di pahaku, tapi tidak dalam dan aku berhasil menahan pendarahannya. Kau tidak perlu khawatir."
Sieun yang mendengar jawaban itu, tersenyum sambil menghela napas.
"Syukurlah...."
Bersamaan dengan itu, tubuh Sieun mendadak tumbang. Kepalanya terkulai lemas di bahu Suho.
"SIEUN! SIEUN!" panggil Suho panik. Dia melihat kedua mata Sieun kini terpejam. Dia pingsan.
Tiba-tiba suara langkah kaki yang cepat terdengar menuju ke arah tempat mereka berada. Dua sosok mendadak muncul di tempat itu. Sosok yang membuat Baeksu tercengang.
Hah?! Bukannya mereka itu pelayan yang bekerja di Tosik Chicken?!
"Gayool... Teo..." panggil Suho pelan.
"Suho! Apa yang terjadi?!" seru Teo kaget sambil menghampiri mereka.
"Tolong... cari dua papan... dan seutas tali... kita harus membuat bidai... tangan Sieun..." Suho dengan hati-hati memperlihatkan Sieun yang pingsan di pelukannya, dengan tangannya yang patah.
"Astaga..." Gayool bergumam terkejut.
Baeksu baru menyadari kalau di tangan kedua orang itu terdapat ponsel yang sedang membuka aplikasi peta. Dia langsung paham kenapa orang-orang itu bisa datang ke sini.
Sieun Yeon sialan... dia sempat membagikan lokasi ini saat dia tiba di sini?! Dasar licik!
"S-Siapa kalian?!" seru Seonghun yang ternyata sudah kembali sadar.
Alih-alih menjawab, Gayool justru menatapnya tajam. Dia langsung berjalan mendekati Seonghun.
"Apa kau yang mematahkan tangan Sieun?" tanyanya dengan nada suara rendah.
Seonghun berdecih. "Memangnya kenapa? Kau teman si b*ngs*t itu-"
BUK!
Sebuah pukulan keras mendarat di wajah Seonghun. Wajah Gayool sangat merah, dia terlihat sangat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Member
Fanfiction[Sekuel dari fanfic Are You Lonely in Your Own World] Suho kini telah resmi menjadi murid Eunjang. Tapi apakah hari-hari damai ini akan terus berlanjut? . . . Weak Hero (c) Seopass/RAZEN Cover by Erine